Part 6 Jatuh Cinta adalah sebuah Kebodohan

162 3 0
                                    

Untuk kamu yang sedang kuhapus jejaknya.

Ini akan menjadi surat paling menggelikan dariku yang pernah kamu baca. Tentu saja, aku tidak akan memaksamu untuk membacanya, sebab aku sendiri harus menghela nafas panjang untuk membaca kalimat demi kalimat bodoh ini untuk kedua kalinya.

Kamu sadar tidak? Setiap kali kamu jatuh cinta, maka setiap kali itu pula kamu merasa bahwa dirimu bodoh. Kamu mungkin akan jatuh cinta lagi setelah pernah mengalami kegagalan, tetapi kamu mungkin tidak akan pernah mengakuinya, karena mengakuinya sama saja dengan menunjukkan kebodohanmu.

Namun kali ini aku akan membuat cerita hidupku sedikit berbeda. Aku sudah terlalu sering menyembunyikan kebodohanku pada orang lain. Jadi kalau kamu masih bersedia melihat kebodohanku, baca saja surat ini hingga selesai. Toh orang-orang keren di dunia ini lahir dari sebuah kebodohan (ini bukan pembelaan, hanya buah dari pikiranku sendiri, terserah saja kalau kamu tidak sepakat).

Bagaimana harimu? Sepikah tanpaku? Sebab aku tak pernah merasa sesepi ini. Tak pernah merasa merasa sebosan ini.

Apa yang sedang kamu lakukan? Sebab aku masih saja memikirkanmu. Membiarkan bayanganmu menari-menari di kepalaku.

Adakah secercah rindu di hatimu untukku? Sebab tak satupun hari yang kulalui tanpa menyisakan rindu untukmu.

Bahagiakah kamu tanpaku di sisimu? Sebab aku mulai frustasi dengan semua hal di sekitarku, aku ingin kamu di sini, 24 jam dalam seminggu, 4 minggu dalam sebulan, 12 bulan dalam setahun.

Nyenyakkah tidurmu malam ini? Sebab tidurku menjadi tidak beraturan, aku tertidur selama dua jam namun bangun selama 22 jam, kadang pula sebaliknya, tertidur selama 22 jam lalu bangun selama dua jam.

Berapa kali kamu makan dalam sehari? Sebab kadang aku merasa seperti orang yang sedang berpuasa, tak satupun makanan yang rasanya enak di lidah.

Pernahkah kamu merasa sebodoh ini? Sebab aku tak pernah merasa seperti ini. Tak pernah merasa sebodoh ini.

Ps: ngomong-ngomong kalimat terakhir itu adalah lirik lagu baruku yang belum sempat kurekam dan kuupload di akun soundcloudku.

Dari aku yang sedang menghapus jejakmu.

Di Kota Anging Mamiri, 13 Februari 2015.

Menghapus JejakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang