Part 11 Benci Karena Cinta

91 2 0
                                    

Untuk kamu, seseorang yang tak kunjung kuhapus jejaknya.

Seharusnya aku sudah berhasil menghapus jejakmu. Iya. Dulu sebelum kamu datang membawa harapan-harapan baru yang kelihatannya penuh namun sebenarnya kosong.

Iya. Seharusnya aku memang tidak perlu terhipnotis dengan apa yang kulihat. Apalagi mabuk karena hal-hal yang tak pasti keberadaannya. Sungguh memuakkan. Baru kali ini aku merasa benci atas perasaan yang membuat hidup setiap manusia menjadi lebih hidup.

Iya. Aku tahu tidak ada gunanya juga membenci. Toh Tuhan selalu punya rencana terbaik atas apa yang terjadi. Hmm. Aku memang anaknya positif. Positif thinking. Tapi semua itu tidak membantu. Kamu tidak tahu saja gimana rasanya berpura-pura tidak peduli. Rasanya ingin berteriak di pantai penuh ombak kemudian menangis saat hujan deras.

Iya. Aku memang anaknya lemah. Kelihatannya saja yang tegar. Tapi perasaanku tidak pernah sekuat ini. Saking kuatnya, terkadang aku menjadi terlalu takut untuk memilikinya.

Cukuplah satu kebahagiaan yang pergi karena kehilangan. Rasa-rasanya aku belum sanggup untuk kehilangan lagi.

Dari aku.
15 Maret 2015

Menghapus JejakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang