Hi my muse, my worst distraction, my rhythm and blues.
Hari ini tiba-tiba pengen bikin surat lagi. Padahal program 30HariMenulisSuratCinta sudah berakhir. Mungkin semangat nulis aku lagi bagus-bagusnya ya atau mungkin memang you're my muse. Entahlah.
Bagusnya cerita apa ya?
Gimana kalau soal masa depan? Ah iya. Bicara soal masa depan akan selalu penuh dengan misteri. Sama kayak kamu. Terkadang aku merasa bahwa kamu membutuhkan aku lebih dari orang lain. Tapi seringkali aku merasa bahwa aku bukanlah siapa-siapa. Kamu bahkan tidak mau bersusah payah menanggapi hal apapun yang kulakukan di luar sana. That's confusing and I really don't understand.Jadi bagaimana kalau kita berbicara tentang masa lalu? Ah iya. Kamu tidak suka membicarakannya. Tapi aku suka. Masa lalu selalu mengingatkanku akan suatu hal, bahwa setiap kesalahan yang pernah kita perbuat adalah pelajaran untuk tidak melakukan hal yang sama.
Dan kamu, apakah kamu akan berakhir menjadi sebuah kesalahan? Sebab masa lalu mengajarkanku untuk tidak melakukan hal yang sama hingga aku menjadi terlalu berhati-hati untuk meniti masa depan.
Dan aku, aku masih mengumpulkan potongan puzzle yang tersebar di seluruh penjuru. Menunggu waktu memecah ilusi. Hingga saat itu tiba, aku masih di sini. Waiting for you to tell me the truth.
~AS
05032015
KAMU SEDANG MEMBACA
Menghapus Jejakmu
Short Story30 Hari Menulis Surat Cinta • 30 Januari - 28 Februari 2015 Jangan pernah kembali untuk mendorongku jatuh ke lubang yang sama. Aku tidak lagi selemah itu. ~@AuliyaSahril