Hari berikutnya adalah hari senin. Kalian tahu kan apa yang identik dengan hari senin?
Ya, upacara bendera.
Lisa, gadis itu kini sedang panik karena atribut sekolahnya tidak lengkap. Dilihat dari perawakannya yang tidak ada dasi, baju yang dikeluarkan, tidak membawa topi serta sepatu yang berwarna pink sudah pasti dia akan mendapat hukuman nantinya.
"LISAA" panggil seseorang. Lisa menoleh pada asal suara, lalu mendapati Jaehyun yang tengah berlari kearahnya. Seragam berwarna putih abu abu, serta topi yang sedang ia pegang mebuat lelaki itu tampak sangat mempesona.
"Hai" sapa Jaehyun "Lo ngapain disini?"
Lisa menggeleng "Gak ngapa ngapain kok"
Seperti mengerti suatu hal yang sedang Lisa pikirkan, Jaehyun tiba tiba merangkul gadis itu "Kenapa? Atribut lo gak lengkap lagi?"
"Heheh" cengir Lisa. Lelaki dimple disampingnnya ini hanya terkekeh menggeleng "Kebiasaan lo. Gak kapok apa dihukum terus?"
"Udah makanan sehari hari gue kali" jawab Lisa
...
"YANG MERASA PERLENGKAPAN SEKOLAHNYA TIDAK LENGKAP DARI UJUNG KAKI HINGGA UJUNG KEPALA SILAHKAN MAJU KEDEPAN!"
Pak Suho yang sedang memimpin upacara berucap dengan tegas.
"MAJU DENGAN KESADARAN DIRI MASING MASING! APA PERLU SAYA PANGGIL NAMA KALIAN SATU SATU?"
Lantas beberapa siswa dan siswi yang merasa atribut sekolahnya tidak lengkap pun maju. Begitu pula dengan Lisa
Mereka digiring berjalan kedepan lapangan upacara. Disana terdapat beberapa murid yang memang terkenal bandel dan langganan BK.
Lisa dengan menggenggam erat tangan Yuju menunduk, karena ia mendapati Taeyong yang sedang menatap tajam kearahnya. Bisa Lisa pastikan gurunya itu sedang mengeram dalam diam sekarang. Melihat rahang tegas dan pandangan tajamnya saja Lisa sudah menciut.
"Plis, siapapun gue butuh bantuan sekarang!!!"
"Lihat teman teman kalian didepan ini" kata pak Suho. "Apa begini seharusnya penampilan seorang siswa? APA BEGINI CERMINAN BANGSA KITA!??"
Mereka semua yang ada didepan tersentak karena bentakan pak Suho. "Bobby. Apa siswa yang masih sekolah patut menyemir nyemir rambut seperti itu?"
"Dan Lisa? Kamu ingin pergi kesekolah atau ingin pergi ke Mall??"
Semuanya diam, sunyi dan senyap yang terasa pagi ini. Untung saja pagi ini langit tampak mendung, jadi Lisa tidak perlu khawatir kalau kulitnya akan terbakar.
Sebagai pemimpin upacara, pak Suho memijat pelipisnya. Dirinya sudah lelah selalu melihat murid murid yang sama berbuat masalah disekolah.
.
.
.
.
.Kamar mandi. Ditempat inilah sekarang Lisa berada, dia beserta teman temannya yang lain mendapat hukuman yang berbeda. Bobby dan Yoyo yang dihukum membersihkan pekarangan sekolah, Yuju mengepel setiap kelas bersama Eunha, dan Lisa yang dispesialkan membersihkan setiap kamar mandi seorang diri.
Lisa yang sedang mengepel lantai sembari mendumel tidak jelas dikagetkan oleh seseorang. Refleks dirinya berbalik badan dan melayangkan gagang pel pada orang itu.
"Aawww" rintihnya
"Ups, sorry sorry""
"Sakit gak?" dilihatnya pelipis sang empu yang kesakitan. Masih aman kok
"Sakit anjir"
"Ya maap gue kan refleks" kata Lisa. "Btw ngapain lo ada disini? Bukannya udah jam pelajaran ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DI NIKAHIN GURU! [END!]
Random"Pak, bapak kok mau sih dinikahin sama saya?" "Gak tau" "Dih kok gak tau? Emang bapak mau punya istri bar bar kayak saya?" "Gak tau juga" "Ahh bodo lah, ngomong sama bapak sama aja kayak nunggu kucing bertelor" "Itu kamu tau, ngapain nyerocos mulu?"...