"Kamu jangan kecapekan ya" Grace mengusap lembut surai hitam Lisa yang baru saja diperiksa oleh dokter yang didatangkan ke rumahnya beberapa saat yang lalu.
Ternyata inilah penyebab Lisa terlihat kurang fit dan kurang enak badan beberapa hari lalu. Ada jabang bayi yang telah berusia 3 minggu lamanya di dalam rahim wanita itu.
"Mama udah hangusin tiket pesawat buat pergi besok, jadi Mama sama Papa bakal tetep stay disini jagain kalian kalo ada apa-apa"
Mendengar Grace berkata seperti itu, seketika Lisa langsung menoleh kearah mertuanya tidak percaya.
"Iya, takut nanti Taeyong nya keteteran kalo cuma sendirian ngurus kamu. Walaupun ada Lucas kan tapi dia sibuk kuliah, biarin aja dia fokus belajar. Takut nanti pelajarannya keganggu" Sambung Grace.
"Tapi kan sayang tiketnya Ma, masa cuma gara-gara aku Mama sama Papa harus batal pulang ke Korea nya" Ujar Lisa tidak enak.
Grace menautkan kedua alisnya tidak suka "Kok kamu ngomongnya gitu?"
"Bukan gitu maksudnya, tapi akunya jadi gak enak kalo Mama tiba-tiba harus hangusin tiket gitu, kan sayang jadinya"
"Enggak ah, kamu mikirnya kejauhan. Dengerin Mama ya, kamu itu udah jadi bagian dari keluarga inti kami. Mama sama Papa udah anggap kamu sama Lucas kaya anak sendiri. Jadi status menantu itu udah gak ada."
"Apalagi Mama udah janji sama kedua orang tua kamu bakal ngerawat dan jagain kamu sama Lucas tanpa dibeda-bedakan kaya anak sendiri"
"Jadi jangan ada kata gak enak lagi diantara kita" Grace berkata panjang lebar menjelaskan perasaannya kepada Lisa.
"Mama~~" Ditengah-tengah perbincangan hangat mereka berdua tiba-tiba David datang dengan masih menggunakan piyama tidurnya mencari sang ibu.
"Dede sini sama Oma" Grace menarik tangan David mendekat dan mendudukkan anak itu kepangkuannya. Namun, dia tampak murung.
"Dede kenapa sayang?" Tanya Grace penasaran.
Anak itu tidak langsung menjawab dan malah menundukkan kepalanya kebawah.
"Dede kenapa?" Kini giliran Lisa yang ganti bertanya.
David mendongak menatap sang ibu dengan tatapan sedih "Mama" Panggilnya.
"Hmm?"
"Masa kata Papa Dede bakal punya adek"
"Mama sama Papa nanti punya Dede baru dong. Terus nanti Dede yang ini dilupain"
Mendengar penuturan David, Lisa dan Grace saling bertukar pandang. Grace hanya tersenyum maklum dengan pemikiran cucunya itu. Sangat wajar untuk anak-anak seperti David jika beranggapan bahwa kasih sayang orang tuanya nanti akan terbagi jika dia akan memiliki seorang adik. Untuk yang pertama kalinya.
Grace sendiri sudah pernah mempunyai pengalaman seperti ini, dulu saat Taeyong masih kecil dan dia tahu bahwa dia akan segera mempunyai seorang adik, Taeyong bertingkah sama persis seperti David. Dia menangis dan merajuk pada ayah dan ibunya karena takut bahwa orang tuanya tak akan sayang lagi kepadanya, takut ayah dan ibunya melupakannya dan lebih mementingkan sang adik.
Memang benar seperti itu, tapi naasnya saat kandungan Grace mulai memasuki umur 6 bulan, wanita itu tidak sengaja terpeleset tumpahan minyak di dapur yang membuatnya terjatuh ke lantai dan menimbulkan pendarahan hebat serta membuat kandungannya bermasalah dan akhirnya keguguran.
"Kok Dede ngomongnya gitu? Enggak dong. Kan nanti kalo Dede barunya udah lahir, Dede jadi punya temen. Jadi gak main sendirian lagi" Ujar Grace menjelaskan "Terus nanti Dede jadi abang. Mau dipanggil Koko, Abang, apa Hyung kalo Dedenya Cowok atau bisa juga Oppa kalo Dedenya Cewek?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DI NIKAHIN GURU! [END!]
Random"Pak, bapak kok mau sih dinikahin sama saya?" "Gak tau" "Dih kok gak tau? Emang bapak mau punya istri bar bar kayak saya?" "Gak tau juga" "Ahh bodo lah, ngomong sama bapak sama aja kayak nunggu kucing bertelor" "Itu kamu tau, ngapain nyerocos mulu?"...