Satu hari terlewati dengan cukup baik, begitu pula dengan hari hari berikutnya. Dan kini masa ujian kenaikan kelas telah berakhir, menyisakan hari libur yang cukup panjang sampai sekolah kembali dibuka.
Hari ini, tepat hari ketujuh setelah ujian berakhir Lisa mengajak Taeyong beserta adiknya pergi mengunjungi orang tuanya yang ada ditahanan kantor polisi luar kota.
Lisa yang sudah selesai bersiap siap sedari tadi hanya duduk disofa dengan sekotak anggur segarnya. Gadis itu menikmati buahnya sembari menonton drama di Tv, hitung hitung waktunya tidak terbuang sia sia untuk menunggu Dua orang laki laki dirumah ini selesai bersiap.
"Ayo berangkat. Udah semua kan?" Taeyong yang baru selesai bersiap siap dan keluar dari kamar menghampiri Lisa keruang tamu
"Udah" Jawab gadis itu "Eh, Lucas mana?"
"Disini" Sontak keduanya menoleh kesumber suara, yang tepatnya berada didepan pintu kamar sebelah balkon dengan raut wajah yang sulit diartikan.
"Yaudah Ayo. Ngapain masih disana?" Ajak Lisa, namun tak digubris sama sekali oleh adiknya.
"Cas?"
Anak itu mendongak menatap Lisa dengan tatapan kosong "Gue-- gue kayanya gak usah ikut deh kak"
"Lah? Kok gitu?" Tanya Lisa bingung
Lucas membasahi bibirnya sebentar "Kalo gue bilang gue belom siap sama semua ini, gimana?"
Mendengar adiknya berkata seperti itu, Lisa dan Taeyong saling melirik. Perasaan Canggung perlahan mulai merasuki ruangan ini
"Jangan gitu Cas. Siap gak siap lo harus bisa nerima keadaan"
Hahhh Lucas menghela nafas panjang "Gue takut gak bisa kak"
Lisa yang sebenarnya juga merasakan hal yang sama dengan adiknya hanya bisa diam. Ya, sejujurnya dia juga belum bisa menerima keadaan ini. Tapi apa boleh buat? Dia hanya berusaha berpikir dewasa dan mengubur dalam dalam perasaan itu.
"Gue juga masih belajar nerima keadaan Cas"
...
"Mamah"
Lisa berujar lirih ketika mengetahui keadaan kedua orang tuanya yang sangat menyedihkan didalam sel itu.
"Lisa?" Sang ibu yang melihat anak anaknya berkunjung untuk mereka berjalan mendekat. "Lisa, ini kamu nak?" Tangan wanita itu bergetar ketika hendak menyentuh kepala anak gadisnya.
Lisa mengangguk pelan.
"Kamu baik baik aja kan nak?"
Baju lusuh dan rupa tubuh yang kurang terawat dari orang tuanya membuat Lisa ikut bergetar "I-iya mah. Lisa baik baik aja" Matanya ikut mengeluarkan cairan bening yang masih terbendung sama seperti sang ibu.
"L-lucas? Mana adik kamu? Mama belum sempet ketemu sama dia?"
Lisa menoleh kebelakang, mendapati adiknya yang hanya terdiam membisu menyaksikan drama didepan matanya.
"Lucas, ini mama nak. Ada papah juga disini. Kamu gak mau ketemu kita berdua?"
Anak itu masih diam tak bereaksi apapun. "Jadi bener kalian pembunuh?" Empat kata yang diikuti tanda tanya itu berhasil keluar dengan sendirinya dan sukses membuat 'mereka' terdiam. Lalu setelahnya Lucas berlari pergi dari sana menyisakan hantaman besar bagi orang tua yang telah melahirkan Dan merawatnya sejak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI NIKAHIN GURU! [END!]
Random"Pak, bapak kok mau sih dinikahin sama saya?" "Gak tau" "Dih kok gak tau? Emang bapak mau punya istri bar bar kayak saya?" "Gak tau juga" "Ahh bodo lah, ngomong sama bapak sama aja kayak nunggu kucing bertelor" "Itu kamu tau, ngapain nyerocos mulu?"...