POV: Papa kenzo (1)

4.7K 175 107
                                    

Assalamualaikum wr wb.

Maaf ya jarang banget up.

Lagi banyak tugas dan mengumpulkan niat.

Oke tak perlu basa basi.

Mari kita membaca.

Happy Reading.


Di sebuh rumah megah yang di huni oleh Papa kenzo dan istri baru nya serta anak lelaki satu satunya yang di miliki oleh Wanita itu. Keluarga yang masih di umur jagung alis baru satu bulan lamanya ini terus saja dilanda masalah baik kecil maupun besar yang ditimbulkan berdasarkan kata cemburu.

Nyonya Adipta ini memiliki sifat yang mudah cemburu apalagi overthinking berlebihan membuat Adipta sangat pusing dan kesal setiap hari, bahkan Adipta yang lembur bekerja pun istrinya menuduh dengan hal hal yang tidak tidak bagi Adipta lebih baik Mantan istrinya daripada Istrinya yang sekarang.

Saat ini keduanya sedang bertengkar hebat hanya karena Istrinya berulah lagi dengan menuduh Ia berselingkuh dengan seketaris barunya itu di kantor padahal Adipta hanya mengobrol dengan pekerjaan dan tak lebih dari itu namun istrinya menganggapi dengan sangat berlebihan hanya karena ia berfikiran buruk tentang nya.

“Aku gasuka kamu dekat dekat sama dia mas.” Ujar Istri barunya yang bernama Artika.

“Aku kan udah bilang  AKU GADA APA APA SAMA DIA!” Ujar Adipta dengan suara keras hal itu membuat Artika kaget.

“Oh sekarang berani ya bentak bentak aku.” Ujar Artika dengan kekehannya.

Adipta hanya mengusap wajah nya dengan kasar lalu menghela nafas nya dengan berat.

“Kamu mau apa sekarang.?” Ujar Adipta dengan suara pelannya.

“Aku mau kamu tinggalin dia!." Ujar Artika dengan penuh tekanan.

“Aku udah bilang aku gak ada apa apa sama sekretaris aku sendiri!” Ujar Adipta berkali kali menjelaskan perihal hubungan mereka hanya sebatas rekan kerja.

“Gausah bohong kamu, aku ngelihat sendiri kamu berduaan dengan dia dan kamu terlihat mesrah.” Ucap Artika membuat Adipta pusing sendiri.

“Kamu salah paham aku sama dia cuma ngebahas progam kerja besok yang mau meeting dan kamu jangan asal menuduh kalau gak ada bukti.” Ucap Adipta dengan menunjuk nunjuk muka Artika.

“Berani banget kamu nunjuk nunjuk di muka aku, udah berani kamu hah sama aku?” Ucap Artika dengan penuh amarah.

“SAYA GAK PERNAH TAKUT SAMA KAMU!.” Bentak Adipta tak menbuat Artika takut malah ia terkekeh pelan.

“HAHAHAHAHAHA.” Jawaban artika dengan tertawa keras membuat Adipta mengerutkan dahinya.

“Pada dasarnya maling gak akan ngaku!, kalau maling ngaku PENJARA PENUH.” Ujar artika selanjutnya.

“AKU GAK PERNAH SELINGKUH DENGAN SIAPA PUN!”

“kamu aja ninggalin mantan istri kamu itu demi wanita kaya aku jadi aku gak perlu ragu ragu buat curiga sama kamu.” Ujar  Artika.

“Jangan salahin siapapun karena yang salah itu kamu Artika kamu yang menggoda saya dan kamu apakah lupa kamu juga dulunya sekretaris saya.” Ucap Adipta mengingatkan dulunya Artika adalah seorang Sekretaris yang bekerja di perusahaan milik Adipta dan lambat laun mereka pun memiliki rasa nyaman apalagi daya tarik seorang Artika mampu membuat Adipta bertekuk lutut.

“Aku ingat sama sekali ingat.” Ujar Artika.

“Oh apa karena itu kamu jadi takut hah?!.” Ujar Adipta dengan tersenyum remeh.

“IYA EMANG IYA KAMU MAU APA HAH!?.” Ujar Artika dengan suara kerasnya.

“GAUSAH NGEBENTAK BISA!, ISTRI MACAM APA KAMU.” Ujar Adipta tak kalah keras nya.

Padahal malam hari sudah menyelemuti bumi dan waktu malam hari di lakukan untuk tidur namun tak dengan pasangan ini yang tiap hari selalu bertengkar di saat sang suami pulang kerja tengah malam dan hal itu membuat keduanya capek, depresi dan setres. Tapi tak menutup seorang Artika untuk tak berfikir negative padahal Adipta selalu memberi penjelasan bahkan pengertian namun watak Wanita itu sangatlah egois dan keras kepala.

“CUKUP AKU GAMAU BERTENGKAR LAGI SAMA KAMU.”

“AKU CAPEK MAS AKU CAPEK.”

“SEKRETARIS KAMU ITU JALANG, PELAKOR.”  Ucapan terakhir dari mulut sang istri tak lagi menahan amarah Adipta.

PLAK!

Tamparan itu mengenai pipi bagian kanan milik Artika karena ucapan Artika sangatlah nyeleneh dan membuat Adipta sangat marah bagimana tidak ia mengeclaim wanita itu dengan sebutan jalang apalagi pelakor padahal itu belum benar.

Artika memegang pipi kanan nya yang teramat panas karena gamparan dari sang suami yang begitu keras dan membuat Artika sedikit gemeteran tapi ia sebisa mungkin harus menunjukan bahwa ia berani melawan agrumen dari suaminya itu.

“JADI KAMU NGEBELAIN DIA?.”

“KAMU NAMPAR AKU GEGARA SEKRETARIS MU ITU MAS.”

“HEBAT KAMU HEBAT.”

Ucapan Artika dengan di dasari kekehan itu membuat Adipta muak dengan pertengkaran ini yang selalu berlanjut hanya karena pikiran Istrinya itu.

“udah ngomong nya?.” Tanya Adipta dengan suara lemah nya yang berarti dia sudah lelah dengan pertengkaran ini.

Artika hanya mengangguk lelah.

“Kamu mau apa sekarang, aku tanya sekali lagi.” Ucap Adipta dengan lembut.

“Aku mau kamu jauhi dia.”

Adipta menghela , “Dia sekretaris aku.”

“Kalau begitu pecat dia apa susahnya?.” Ujar Artika.

“Oke kalau itu yang kamu mau.” Putus Adipta.

“Kenapa engga dari tadi sih mas.” Ucp Artika dengan manja.

“Kamu belibet.”

“Tidur yuk Mas, kasihan Arga nanti dia kebangun.” Arga adalah anak dari Artika dengan almarhum suaminya itu.

Adipta mengangguk.

Setelah Kedua paruh baya itu masuk ke kamar mereka, Arga pun melihat dengan sangat miris terhadap Keluarga barunya yang ia mimpikan bahwa akan bahagia selalu tetapi semua itu hanya hayalan semata.

TBC

23 Februari 2021

Fake nerd girl is my wife (Slowupdate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang