angga kegep

4.4K 193 4
                                    

Hari minggu telah berganti dan tak terasa jika hari ini adalah hari senin.

Seperti yang dilakukan Zea sekarang yang tergesa-gesa karena ulah Kenzo yang susah dibangunin terlebih lagi dia semalam habis minum, entah punya masalah apa sehingga membuat dirinya mabuk.

Sudah berkali-kali Zea ingatkan agar tidak meminum berbau alkohol tapi apalah daya Kenzo itu orangnya keras kepala.

"Udah di bilangin jangan mabok ya jangan!." Oceh Zea yang berada di dalam mobil bersama Kenzo menuju ke sekolahnya.

"Berisik banget si lo kan gue udah bilang gue gak janji kalau masalah ginian." Ucap Kenzo yang kesal pasal gadis itu karena terus membicarakan kejadian tadi malam, padahal menurut Kenzo itu biasa.

"Ya seenggaknya di hindari perlahan-lahan masak gak bisa?." Ucap Zea yang ikutan kesal karena sifat suaminya yang keras kepala itu.

"Gak bisa Zea." Ucap Kenzo yang melirik Zea sejenak.

"Bisa Kenzo." Ucap Zea dengan penuh tekanan.

"Udah ah gausah diributin sana turun udah sampai ini."

Zea pun segera turun dengan rasa kesalnya, sedari tadi ia ngomel ngomel tapi ditanggapi oleh Kenzo dengan entengnya.

"Zeaa!!." Teriak seseorang,merasa namanya dipanggil ia segera menoleh ke arah sumber suara.

"Lo masih kesal sama Kenzo?." Tanya Sekar yang kemarin malam Zea cerita kalau Kenzo sedang mabuk.

"Males gue ngebahas itu."

"Yaudah yuk ke lapangan" Ajak Sekar dengan menarik lengan Zea.

"Lutfia sama Vina mana?." Tanya Zea di sela sela ia berjalan menuju halaman sekolah.

"Mereka udah duluan." Ucap Sekar lalu di iringi dengan Zea yang mengangguk.

Beberapa menit kemudian upacara telah usai dan ini sangat lama sekali. Bisa ditebak kalau pada saat amanat guru pasti berceloteh hingga tak sadar dengan jam.

"Nanti pas istirahat gue gak langsung ke kantin." Ucap Zea disaat upacaranya sudah selesai.

"Kenapa?." Jawab Sekar yang kini sudah terduduk manis di bangku nya.

"Mau ketemuan sama anggun."

"Idih, orang di kelas juga bisa ngapain pakek ketemuan barang." Jawab Sekar dengan heran.

Zea menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Ya biar gaya gitu,hehehe."

"Dasar plus enam dua." Ucap Sekar.

Kring kring kring

"Duluan aja, nanti gue nyusul." Ucap Zea dengan agak berbisik.

"Langsung gue pesenin aja ya?."tanya Sekar dan dibalas dengan anggukan.

"Iya jangan lupa seperti biasanya."  Ucap Zea lalu Sekar melenggang pergi.

"Cantika." Panggil Zea.

"Iyaa?" Jawab Cantika.

"Anggun mana?, cepet banget keluarnya."  Tanya Zea yang heran karena ia sudah tidak menemukan keberadaan Anggun.

"Gak tau gue, tadi dia terburu-buru." Ucap Cantika.

"Oh ya udah thanks ya." Cantika pun mengangguk.

"Apa Anggun udah di rooftop dulan?." Guman Zea di sela sela ia melangkahkan kakinya.

"Gue kesana aja deh." Imbuhnya.

Zea pun menuju ke rooftop,  hingga akhirnya ia sampai dan mencari keberadaan Anggun namun nihil tidak ada siapa siapa disini. Disaat Zea mulai melangkahkan kakinya menuju tangga ia mendengar suara ketawa yang menurutnya familiar, langsung saja ia menuju ke suara tersebut dan ia membelalakkan matanya ketika ia melihat di depannya.

Fake nerd girl is my wife (Slowupdate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang