24

20 9 1
                                    

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya orang yang ia suruh untuk mengikuti istrinya pun mengirimkan pesan sebuah poto yang memperlihatkan resna di sebuah restoran dengan seorang lelaki yang menggenggam tangnya di atas meja.

Melihat poto itu membuat ia mengeraskan rahangnya menahan amarah, benar dugaanya bahwa resna sekingkuh di belakangnya.

Tok...tok...

Pintu di ketuk dari luar, membuat doni menatap pintu dengan datar, membenarkan dasinya yang tadi berantakan lalu mengubah posisinya seperti semula.

"Masuk." Ujarnya lalu masuk perempuan yang umurnya tidak jauh denganya dia nina  sekertaris doni.

"Bapak sudah di tunggu di ruang rapat." Katanya.

"Ahh iya saya lupa kalo ada rapat." Gara-gara memikirkan istrinya itu, ia sampai lupa jika ada rapat yang lumayan penting.

Sedangkan disisi lain novita dan riza baru saja memasuki sebuah restoran bintang lima, yang sudah di pastikan bahwa makanan-makanan yang ada di sini tidak bisa di bilang murah.

Duduk di kursi kosong, novita menatap riza yang duduk di depanya.

"Za?, lo yakin mau makan disini?." Tanyanya bisik-bisik.

Riza yang tengah mencari menu makanan pun menatap novita datar. " yakin, kenapa emang?."

"Gapapa sih, tapi ini makanannya mahal-mahal semua loh." Ujarnya lagi.

"Nih liat deh, masa nasi goreng yang sering gue beli di pinggir jalan dengan harga 10 ribu disini malah 50 ribu, waras gak tuh yang jual?, satu lagi!, bentuknya aja sama, di kasih bonteng, tomat, sama acar-acarnya." Lanjutnya mendeskripsikan nasi goreng yang ia beli di pinggir jalan dengan nasi goreng yang ada disini.

Riza yang mendengar hanya geleng-geleng, mengapa novita terlalu banyak bicara?!.

"Lo mau makan apa?, tenang aja gue masih mampu buat bayar kok." Katanya.

"Mba." Riza memanggil pelayan yang ada disini dengan mengangkat tangnya.

Lalu pelayan wanita yang tadi riza panggil pun menghampiri dengan membawa buku catatan kecil untuk menuliskan pesanan mereka.

"Mau pesan apa mas? Mba?." Tanyanya siap menulis.

"Saya pesen spring roll minumanya juz mangga, lo apa nop?."

"Gue nasi goreng aja minumnya air putih." Katanya. Ia tidak mau memesan makanan yang yg lebih dari 50 ribu walaupun itu di traktir riza. Se enggaknya ia sadar diri.

"Gak mau yang lain?." Tanya riza yg langsung di jawab gelengan oleh novita.

"Okey ditunggu ya pesananya." Si mba pun pergi.

Riza menatap novita yang masih melihat-lihat harga makanan di menu.

"Lo kenapa gak pesen yg lain?." Tanyanya bingung, mengapa novita memesan nasi goreng yang sering ia makan sebelumnya.

"Hah?, gapapa cuman pengen bedain rasa nya aja sama yang di gerobak." Jawabnya.

Tak lama pesanan keduanyapun datang, novita menatap nasi goreng didepanya dengan melongo, jadi ini nasi goreng dengan harga 50 ribu? Nasi goreng yang menurutnya masih banyakan nasi goreng yang ada di grobak.

Plis jangan bilang novita norak!, karna ini kedua kalinya ia makan di restoran seperti ini, terakhir ia makan di rostoran beberapa tahun yang lalu sebelum papahnya menikahi nenek lampir itu. Setelah itu ia tidak pernah lagi makan-makanan restoran jangankan makan, menginjakan kaki di tempat seperti ini saja tidak.

With You (Judul Lama Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang