30

19 8 1
                                    

Memasuki area sekolah banyak sekali yang menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan, dari ujung kolidor sana tepatnya di depan mading banyak sekali siswa siswi yang tengah menatap mading, membuat dirinya penasaran. Apa yang tengah mereka lihat?.

Tepat di depan mading orang-orang di depan sana memberi jalan untuknya melihat mading, membulatkan mata ketika membaca dan melihat foto sekaligus rangkaian kata disana. Siapa yang dengan beraninya menempelkan ini di mading.

Dengan cepat ia mensobek kertas itu dari mading lalu mematap mereka tajam." Siapa yang udah berani tempelin ini disini?!." Tanyanya membuat mereka menggeleng.

"Jadi ternyata lo sama sarah sodaraan?." Tanya salah satu siswi.

"Gak nyangka banget sih kalo ternyata kalian sodaraan, secarakan kalian sering berantem rebutin si riza." Ujar siswi lainya, dengan nada yang menyebalkan.

Mengepalkan tanganya novita keluar dari kerumunan itu menghampiri sarah yang ada di kelas IPS 4, setelah sampai ia menatap sarah tajam yang tengah mengobrol dengan clara dan aurel.

"Sarah." Panggilnya membuat sarah menoleh.

Menghampiri meja sarah ia melempar kertas tadi di meja sarah." Lo yang tempel ini?." 

Sarah mengambil kertas itu lalu membaca dan melihat foto dirinya dan novita yang tengah di toilet kemarin.

"Guyss kalian tau gak sih?, kalo ternyata novita aquenza anak ipa3 dan sarah rahayu anak ips4 ternyata sodaraan, pasti kalian kaget kan denger kabar ini? Gue juga pertamanya kaget loh, gue kemarin denger percakapan mereka di salah satu bilik toilet. Gak nyangka sih dua perempuan yang suka sama lelaki yang sama ternyata sodaraan, sarah sang mantan yang berusaha dapetin cintanya riza kembali dan novita orang baru yang berusaha mendapatkan riza se utuhnya. Kaya di flim-flim ya kehidupan mereka." Setelah membaca rangkaian kata di sana sarah mengepalkan tanganya.

"Lo gila? Lo nuduh gue yang pasang rangkaian kata dan foto gak berguna ini di mading?." Tanya sarah tidak terima dirinya di salahkan.

"Gue gak nuduh lo gue cuman nanya." Novita tidak mau kalah.

Mengembuskan nafas kasar sarah mensobek kertas itu menjadi beberapa sobekan.

"Mending sekarang lo balik ke kelas lo, urusan ini biar gue yang urus."

Berdecih novita menatap sarah datar." Urusin urusan lo aja gak becus, apalagi ngurusin ini."

Berbalik meninggalkan kelas sarah, novita berjalan kearah kelasnya.

Saat memasuki kelasnya teman-temanya langsung menghampirinya." Kita mau bicara sama lo." Kata syaikha yang sekarang sudah keluar kelas bersama naila, alya, rizka, dan vika.

Salma menggandeng lenganya mengikuti mereka dari belakang.

Sesampainya di taman belakang mereka menatap novita dengan berbagai tatapan.

"Kalian ngapain ngajak gue kesini?."

"Lo sama sarah beneran sodaraan?." Tanya salma.

"Coba jelasin semuanya." Kata syaikha.

Akhirnya novitapun menjelaskan semuanya dari awal, di mana ia yang mengangkat panggilan telpon sarah di ponsel resna sampai kemarin saat dirinya dan sarah berada di toilet.

"Sekarang kita harus cari tau siapa orang yang udah sebarin kabar itu di mading sekolah." Ujar naila.

"Caranya?."

***

Siang ini mereka bolos pelajaran, mengendap-ngendap ke sebuah ruangan yang sebenarnya tidak boleh di masuki oleh orang yang tidak berkepentingan.

With You (Judul Lama Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang