" berapa sih harganya?, 100 ribu? Atau 200 ribu? Gue ganti, tuh ambil" ujarnya sambil melemparkan uang sebesar 200 ribu tepat di depan wajah novita, yg membuat siapapun yg melihatnya hanya bisa terdiam menikmati tontonan gratis ini, bahkan ada yg memfoto dan memvidiokan kejadian tersebut dari awal.
Kini sarah hanya tersenyum menatap kemenanganya, tetapi beberapa detik kemudian senyum itu luntur dari wajahnya yg sekarang mensiratkan amarah.
"Gue gak sudi temen gue di perlakukan semurah itu oleh orang yg benar-benar murah kayak lo!!" Ujar naila yg baru saja menyiramkan jus alpukat tepat di atas kepala sarah yg membuatnya terdiam menahan amarah.
"Lo_"
" apa?! Perkataan gue barusan bener kan, lo lebih murah dari uang 200 ribu itu!!" Setelah perkataan itu naila menarik lengan novita yg hanya diam tak bergeming keluar kantin, begitupun dengan para sahabatnya.
"Lo kenapa diem aja sih pas dia ngerendahin lo gitu nop? Terus kenapa lo minta ganti in mie ayam lo yg tumpah itu?, lo bisa kan beli lagi. Lagian harganya ga semahal beli mobil kok, cuma 10 ribu doang." ujar Naila begitu mereka sampai di taman belakang sekolah yg hanya ada beberapa murid.
"Lo ga tau seberapa berharganya uang 10 ribu buat gw nai. Mungkin lo bisa beli mie ayam itu lagi pake uang lo, tapi gw engga. Walaupun gw emang berasal dari keluarga yg punya. Mungkin menurut lo uang 10 ribu itu kecil. Tapi buat gue uang 10 ribu itu gede gue bisa beli makanan walaupun makanan yg gue beli gak semahal dan seenak yg kalian beli. Asal lo tau dapetin uang walau hanya 5ribu atau 2 ribu itu susah, itu makanya gw minta dia gantiin mie ayam gw, karna gw beli mie ayam itu pake uang bukan daun." jelas Novita dengan air mata yg sudah mengenang dipelupuk matanya.
"Nop gw ga bermaksud bilang kalo uang 10 ribu itu ga berharga gw cuman bilang kalo seharusnya lo itu ngelawan, bukannya diem aja. Demi apapun Nop gw ga bermaksud bilang gitu"
"Iya gw ngerti kok" ucap novita sambil mengusap air mata yg baru saja jatuh.
"Nah gitu dong baikan" ujar vika dengan senyum mengembang di wajahnya.
" emang siapa yg berantem?" Tanya rizka.
" gak tau" jawab vika, dan seketika tempat itupun ramai oleh gelak tawa mereka.
"Eh bentar deh, nop lo yakin tar pulang sekolah lo pergi sama izong pake baju kotor gini?" Kata syaikha sambil menunjuk noda di baju novita.
" ohh iya ya, gimana nih?" Tanyanya yg bingung harus bagaimana, pasalnya ia ingin sekali pergi berdua bersama riza, ya walaupun hanya ke toko buku, tapi sekarang? Masa ia harus pergi dengan keadaan seperti ini, yg ada tar ia hanya mempermalukan riza.
"Lo chat izong aja bilang gak jadi gitu" sahut salma.
" tapi gue pengen banget pergi sama dia sal"
" tapi nop masa lo pergi dengan keadaan kaya gitu, lo mau buat izong malu?".
" enak aja...gak lah"
"Yaudah gak usah pergi" sahut vika.
"Tapi gue pengen banget, kalian kan tau izong itu susah kalo di ajak pergi berdua nah ini tuh kesempatan gue buat merobohkan tembok tebal frendzone gue sama dia, siapa tau kan roboh beneran"
"Yaudah lah terserah lo aja" final alya.
" kalo lo masih kekeh pengen pergi pake jaket gue aja, kebetulan gue bawa jaket"ujar syaikha.
"Kenapa gak bilang dari tadi?"ucap naila gemas.
" kan gue baru kepikiran" jawab syaikha ngegas.
***
Bel pulang baru saja berbunyi tetapi novita sudah berada tepat di depan kelas ipa2 yakni kelas riza, Sebenarnya ia tadi membolos pelajaran terakhir yakni pelajaran musik yg mengharuskan ia pergi keruang musik tetapi ia malah pergi ke taman belakang mendengarkan musik dengan Earphone sampai bel pulang berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You (Judul Lama Love Story)
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Novita yang mencintai riza dan ingin mendapatkanya, beriring sejalanya waktu riza pun memiliki rasa yang sama kepada novita. Dekat, dekat, dan semakin dekat sampai akhirnya satu masalah kecil membuat mereka terpisah, riza ya...