44

14 2 0
                                    

Setelah hari dimana dirinya yang di culik kini kehidupanya berubah drastis, papahnya masuk penjara karna sudah menembak resna, dandi yang koma karna tusukan resna, lalu  resna yang meninggal karna tidak bisa diselamatkan lagi, dan vika yang marah kepadanya karna menurut dia dandi menjadi seperti ini gara-gara dirinya.

Di sekolah dirinya menjadi topik utama, banyak yang membicarakan dirinya dan juga papahnya bahkan kemarin dirinya di kucilkan oleh mereka karna dianggap anak pembunuh padahal mereka tidak tahu jelas kejadianya.

Saat papahnya sudah sah bersalah, banyak sekali wartawan yang langsung bertanya-tanya, tetapi dony sama sekali tidak menjawab pertanyaan mereka.

dony yang lumayan terkenal dengan perusahaan terbesar kedua di indonesia membuat dirinya menjadi topik di kantornya, bukan hanya di kantornya saja tetapi hampir semua perusahaan membicarakan tentang dirinya.

Masalah kantor tidak terlalu sulit karna orang kepercayaan dony sudah menceritakan semua kejadianya dari awal kehadapan pekerja di kantornya, jadi mereka mengerti mengapa dony menembak resna saat itu.

Sedangkan publik tetap saja membicarakanya dan perusahaanya, banyak sekali perusahan yang membatalkan kerja samanya dengan perusahaanya membuat dony bingung harus berbuat apa karna dirinya di dalam penjara.

Novita berjalan di lorong sekolah dengan menunduk banyak yang menatapnya dengan berbagai tatapan, terdengar juga bisikan-bisikan yang dengan sengaja di besarkan.

Novita berhenti berjalan saat seseorang menghadang jalanya, mendongak ia menatap dua gadis yang menghadang jalanya.

"Masih berani lo datang kesekolah ini?." Tanya gadis  bernama adel anak kelas 12 yang populer di angkatanya.

"Kenapa gue harus takut?." Tanyanya balik.

"Anak pembunuh dasar." Kata vio teman adel.

"Kalian gak tau jelas kejadianya, jadi berhenti bertingkah seakan-akan kalian tau semuanya." Tegasnya.

"Yaelah kejadianya udah jelas kali, bokap lo bunuh mantan istrinya." Ujar adel dengan tawa di akhir kalimat membuat mereka yang menyaksikan juga ikut tertawa.

Mengepalkan tangan novita sudah tidak tahan lagi sekarang. "Berisik lo semua!!." Teriaknya, membuat mereka diam dalam sekejap.

"LO SEMUA GAK TAU APA-APA!!, KALIAN BISANYA CUMAN DENGERIN GOSIP YANG SEBENERNYA ITU TUH GAK ADA BENERNYA SAMA SEKALI!!." Teriaknya dengan nafas memburu, entah kenapa akhir-akhir ini ia gampang terpancing emosi.

Terlihat adel menatap novita jengah." Yaudah kali, terima nasib aja apa susahnya?. Anak  pembunuh!."

Novita menggertakkan giginya ia tanpa pikir panjang menarik rambut adel membuat si empunya menggerang.

"Woy rambut gue, lepasin anjing!!." Teriak adel yang kini juga ikut menjambak rambut novita.

Novita terus menjambak rambut adel tanpa memperdulikan pipinya yang berdarah karna cakaran kuku adel yang lumayan panjang.

Murid-murid yang melihat novita dan adel saling jambak hanya bersorak membuat lorong itu riuh dengan sorakan mereka, di tambah murid-murid lain yang ikut mendukung jagoan mereka masing-masing.

Vio diam tanpa berniat memisahkan, ia takut rambutnya akan rusak dan kusut.

Dari ujung lorong sana, inti alister yang melihat keramaian itu langsung menghampiri membuat murid-murid yang ada di sana membelah memberi jalan untuk mereka.

"STOP!!." Tegas bintang, membuat mereka berhenti terkecuali novita dan adel yang masih saling menjambak.

"Aksa, arya pisahin mereka." Titah riza yang langsung di angguki keduanya.

With You (Judul Lama Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang