3

63 28 2
                                    

Gadis dengan rok abu juga balutan jaket berwarna biru sedang berjalan di pinggir trotoan dengan wajah tertunduk menatap tanah yg ia pijak. Seharusnya sekarang ia sedang bersama riza, tapi sekarang ia hanya sendiri berjalan tanpa arah.

"Sekarang gue harus kemana coba?, pulang? Males banget" gumamnya.

"Coba aja tadi gue terima ajakan bintang,mungkin sekarang gue gak jalan kayak orang gila gini, ahh bego lo novita bego" ujarnya dengan memukul-mukul kepalanya.

Lalu dari belakang terdengar suara knalpot motor yg dengan sengaja di grung-grungkan membuat novita terganggu oleh suara itu.

"Sumpah ya ini berisik banget, mentang-mentang jalanya sepi kali jadi seenaknya mereka grung-grungin motor kek gitu" gerutunya.

Kini motor kawasaki dengan warna putih sedang menghadang jalanya membuat ia menghela nafas lelah.

"Ehhh neng cantik, mau kemana neng?, sini biar aa antar"ucap si pengendara dengan perawakan tinggi dan memakai anting di sebelah kiri.

Bisa novita tebak bahwa mereka pasti anak-anak nakal, bisa di lihat dari cara berpakaian mereka yg tidak menaati peratuhan.

"Woy ada cecan nih"teriak si pengendara, dan kini novita krubungi oleh anak-anak motor.

"Minggir"kata novita cuek

"Wihh si eneng meni cuek" ujar salah satu diantara mereka sambil mencolek dagu novita.

"Jangan sentuh gue" ucap novita penuh penegasan.

"Jangan galak-galak atuh neng"

"Minggir gue mau lewat" kata novita, menaikan intonasi.

"Lebih baik kalian minggir"ujar seseorang yg berada di belakang mereka.

"Tapi bos, lumayan"ujar salah satu di antara mereka.

"Kita bisa cari yg lain"ujar pria yg di panggil boss itu.

"Ardi" kata novita membuat mereka menatap novita.

"Lo...kenal bos kita?"tanya si pengendara motor putih itu yg di acuhkan oleh novita.

"Hai Novita apa kabar?" Tanya cowok yg novita panggil dengan nama ardi.

"Sudah gue duga...bahwa mereka anak buah lo" ujar novita sambil bersidekap dada, menatap ardi dengan tatapan datar.

"Tentu, mereka emang anak buah gue ternyata lo gak lupa" kata ardi dengan senyum yg begitu menakutkan.

"Tentu gue gak akan pernah lupa sama geng yg...apa ya?...ahh geng yg isinya banci semua. termasuk ketuanya!!"

"Avatar gak sebanci itu novita" ujar ardi, tidak terima geng yg ia bangun disebut banci seperti itu.

"Ohya? Gak sebanci itu, terus selama ini yg ketuanya lakuin masih bisa disebut bukan banci?"

"Maksud lo" tanya salah satu diantara mereka panggil saja dodit, ya menurut novita hanya dodit yg perawakanya masih bisa di bilang menaati peraturan.

"Coba lo tanya sama ketua yg lo bangga-bangga in itu"

"Jangan pernah lo sebut ketua kita banci" kata si pengendara yg bernama rangga sambil menatap novita tajam.

"Lohh emang itu kenyataanya. dia itu emang banci, banci yg suka ngamen di lampu merah ohh bahkan lebih"

"Berhenti lo panggil gue banci" sahut ardi menatap novita tajam, yg seketika membuat novita menciut.

"Tapi emang itu kenyataanya ardi"balas novita, mengalahkan ketakutanya.

" dulu setelah kita putus dan lo panggil gue banci gue diem karna gue masih sayang sama lo, tapi sekarang gak, gue akan bertindak saat lo panggil gue banci, karna sekarang rasa sayang itu udah hilang Novit aquenza"ujarnya membuat anak buahnya kaget, jadi selama ini ardi telah menutupi hubunganya dengan novita sebaik mungkin sampai-sampai rangga, dodit, riko dan juga daffa sahabat ardi tidak mengetahuinya.

With You (Judul Lama Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang