Dark Light

Bab 13 Secuil Masa Lalu

Tuan Wong menatap Winwin dengan pandangan kagum. Bagaimana bisa pria lajang seperti Winwin mampu membuat makanan seenak ini?

"Maaf jika makananku tidak seenak buatan Karina," ucap Winwin.

"Makananmu ini sangatlah enak. Andai kau memiliki istri pasti istrimu sangatlah bahagia," Ucap Tuan Wong dengan mata berbinar.

"Maaf tapi saya itu —,"

"Ah ya saya paham. Maafkan ucapan saya tadi, " ucap Tuan Wong terburu-buru. Lalu, ia pun berdeham. "Aku ingin tau. Bagaimana menurutmu tentang hubungan Karina dan Hendery?"

"Mereka bisa menjadi orang tua yang terbaik bagi Yangyang. Tapi karena ego Anda dan istri Anda, mereka berdua tersiksa dengan kehidupan mereka sekarang. Bukan hanya mereka berdua, melainkan banyak hati yang Anda permainkan." jawab Winwin. Ia teringat dengan banyak hati yang sakit selama ini. Ada Yerim dan Xiaojun. Selain itu, mungkin saja Jeno dan Winter akan sakit hati sebentar lagi karena ego pasangan Wong ini.

Winwin menatap Tuan Wong dengan penuh lukanya. "Bukankah Tuan sudah berjanji kepadaku bahwa Tuan akan membahagiakan Karina saat Anda akan mengadopsinya dari panti asuhan yang membesarkan kami berdua dulu?"

"Sayang, kau jadi mengadopsi Karina dari panti asuhan?" tanya Tuan Wong pada istrinya.

"Jadilah. Wajahnya sangat mirip dengan mendiang kakaknya Hendery, Jimin. Mungkin saja Karina ini adalah reinkarnasi dari Jimin,"

"Walaupun begitu. Kau tak boleh menjadikan Karina sebagai pengganti Jimin. Mereka berdua tetaplah dua orang yang berbeda."

"Tidak. Karina hanyalah pengganti Jimin. Karina saja tidak masalah dengan itu,"

"Karina mau melakukan itu agar panti asuhan tempat dia dibesarkan tidak dihancurkan oleh projek perusahaan ayahmu,''

"Aku merasa bahwa aku adalah suami yang buruk karena tak bisa membendung semua keinginan istriku. Dia mengadopsi Karina hanya karena Karina mirip dengan mendiang Putri kami,"

Winwin tau masalah ini. Ia pernah mendengar Nyonya Wong berkata seperti itu di hadapannya. "Semua yang pernah dilakukan Hendery kepada Karina tak bisa kubenarkan, tapi sepertinya Anda harus tau sesuatu yang hanya aku ketahui."

"Sesuatu apa Winwin?" tanya Tuan Wong penasaran.

Winwin bangkit dan berjalan menuju tas miliknya. Ia mengambil sesuatu dari sana. Tak lama, ia kembali ke dekat Tuan Wong dan memberikannya sebuah flashdisk.

"Ada sesuatu di dalamnya. Anda harus menontonnya sendirian." ucap Winwin yang membuat Tuan Wong bingung.

"Aku harap video ini dapat membantu keluargamu," lanjut Winwin.

.

.

Xiaojun membuka pintu apartemennya dan terheran-heran dengan bau makanan yang tercium olehnya. Ia berjalan pelan-pelan agar orang yang sedang memasak di depannya tidak tau kalau dirinya sudah pulang.

"Xiaojun, selamat datang!" seru Yerim sambil melepas apronnya dan mematikan kompor.

Yerim mendekat pada Xiaojun. "Kau pastinya lelah. Ayo makan. Biar aku tata makanannya," ucapnya sambil tersenyum.

"Kau gila?! Kau itu istrinya bossku. Berhenti melakukan hal tak berguna ini!" hardik Xiaojun marah.

Yerim menatap Xiaojun tak percaya. Hatinya sangat sakit mendengar kenyataan dari bibir Xiaojun sendiri. "Aku tidak bisa melawan perintah orang tuaku. Kau tau itu kan aku terpaksa menikah dengan Hendery?!"

Tangan Yerim melepas cincin pernikahan di tangannya dan langsung membuangnya begitu saja ke lantai. Ia menatap Xiaojun penuh luka. "Apa aku tidak pantas mencintaimu? Katakan sesuatu, sayang."

Xiaojun menelan ludahnya susah payah. Ia bingung sekarang. Jika boleh jujur, ia sangat mencintai perempuan yang ada di hadapannya. Bahkan ia rela menukar kehidupannya untuk kebahagiaan Yerim. Akan tetapi, ia sadar. Ia tak sebanding dengan Yerim yang sejak lahir hidup dalam kegelimangan harta sedangkan dirinya hanyalah anak dari orang biasa.

Lalu, Xiaojun memilih berjongkok dan mengambil cincin milik perempuan itu. "Kau harus tetap memakainya," ucap Xiaojun sambil berdiri. Matanya menatap lurus ke dalam mata Yerim.

"Aku tau kau membenci keadaan kita, tapi kumohon bertahanlah sampai waktunya telah tiba aku akan menjemput cinta kita.'' lanjut Xiaojun sambil memakaikan Yerim cincin.

"Kapan?" tanya Yerim serak. Ia sudah lelah dengan hidupnya sendiri. Lelah berpura-pura mencintai pria Wong itu, lelah berpura-pura bermusuhan dengan Karina, dan lelah berpura-pura telah melupakan Xiaojun.

"Aku tidak tahu. Aku selalu merasa bahwa aku tidak pantas untukmu,"

"Jangan berkata omong kosong, Jun. Kau adalah laki-laki terbaik yang pernah kutemui. Kau berbeda dengan mereka semua dan kau tau itu!"

Tangan Yerim menggenggam erat tangan Xiaojun. Ia tau bahwa hanya Xiaojun yang ia elukan di hatinya. Hanya Xiaojun yang tau mengenai dirinya.

"Berikan aku kesempatan untuk terlepas dari hubungan ini. Aku akan kembali ke rumahku. Disini. Di hati Xiaojun seorang."

"Putuskan Yerim disini atau kubuat hidup keluargamu menderita!!" teriak Tuan Kim di hadapan Xiaojun yang berlutut di hadapannya.

"Ayah!!! Jangan lakukan itu. Aku mencintai Xiaojun. Aku sama sekali tidak mencintai Hendery. Dia bahkan telah memiliki keluarga kecilnya!!" balas Yerim. Badannya kaku tak bisa bergerak karena ditahan oleh dua bodyguard milik ayahnya.

"Ibunya Hendery tak akan membiarkan mereka bersama karena apa? Karena perempuan itu menjunjung tinggi harkat martabat keluarganya. Mana mungkin ia membiarkan Hendery menikah dengan Karina begitu saja karena selama ini semua orang tau bahwa mereka adalah saudara kandung."

Pria Kim itu bangkit dari kursinya dan berjalan perlahan menuju Xiaojun. "Kau tau. Aku bisa membuat ayahmu dipecat dari pekerjaannya di kantorku. Jadi, jangan pernah macam-macam. Kau tau kan maksudku apa? Jika kamu menuruti perintahku, maka kau silahkan pergi dari sini. Pintuku terbuka lebar untukmu,"

Xiaojun melirik pada Yerim yang menggeleng ribut padanya. Ia sadar bahwa sudah saatnya ia melepaskan cinta yang selama ini ia jaga. Ia tersenyum sekilas pada Yerim dan berdiri dari acara berlututnya.

"Saya akan pergi asalkan Yerim bahagia dan Tuan tidak mengusik kehidupan keluargaku,"

"Keputusan yang bagus. Silahkan keluar dan jangan lupa datang di pernikahan Hendery dan Yerim."

TBC