Extra Part 2

172 1 0
                                    

Gue bener-bener exited, sesampai dirumah gue langsung telfon orang dekor yang gue yakin dia bisa sulap dekornya secantik mungkin dalam waktu satu jam. Menyuruh pembantu untuk membuat cemilan-cemilan dan memesan Mcd untuk makanan, uuhh bayangin gimana reaksi mereka liat ini.... Oh dont forget to call mom and dad, and abangnya aqila. Mereka harus datang jam 7 malam ini, and i think the perfect day to me... because semua orang sedang ada dirumah masing-masing. So, mereka harusnya bisa kesini dalam hitungan jam. 

Setelah berbagai persiapan kuserahkan ke orang-orang ini, aku ke atas. Gue liat Azka sedang urut kaki aqila, pasti dia ingin sesuatu pikirku. Gue langsung cium kepala azka dan menggendong aqila.

 "Luf, ganti baju yuk"

Setelah kuturunkan, aku baru tersadar aqila tambah cantik. Aku langsung memeluknya sambil mengusap perutnya, 'terimakasih sayang, cintaaaa banget sama kamu'

'ntar malem aku mau ketemu dedek' bisikku jail

Setelah aqila bersiap-siap, aku pamit ke azka dan pergi ke supermarket terdekat. Aqila benar-benar semangat mengambil segala macam yang di per- eh sebentar kenapa aqila sampai sebanyak ini beli coklat, ice cream, buah-buahan, keju, udang? lobster? 

"Untuk siapa semua ini luf?" 

"Untukku" 

"Really luf? emang habis"

"Pokonya untukku arkannnn"

"Alright i think semua ini untuk baby?"

"Yup, kamu tau... setiap malam aku kelaparan dan mengendap ke dapur mencari makanan"

"Kenapa aku gatau?"

"Hehehe, pinterkan aku"

"Oke fine, belilah yang kamu mau... jangan lupa buat azka juga sama buat acara nanti"

"Oke lufff" 

Setelah puas dengan belanjaan yang hampir 6 juta hfftt, hampir kaya belanja bulanan rasanya. Untung ada supir yang bantuin bawa, aqila bener-bener membeli semua hal yang dia suka dan yang ga dia suka juga ada astagaa... 

"Udah seneng? senyum-senyum aja daritadi" 

"Iyadong, aku udah pengen banget ajak kamu belanja. Waktu hamil azka juga setelah pulang dari dokter aku langsung belanja susu, permen, coklat,wafer, bahkan aku beli dimsum frozen. Padahal aku gabisa makannya dulu karena enek, makasih ya udah nemenin aku jajan" 

"Of course luf... pokoknya kamu nanti mau apa aja bilang aku ya" 

Sesampainya dirumah tim dekor sudah setengah jalan mendekor ruangan keluarga, aqila hanya melihat sebentar dan langsung ke dapur mencicipi segala macam makanan yang sudah jadi. Gue gatau dia selaper itu ternyata, setelah supir kami memasukkan belanjaan aqila dengan hebohnya mengambil beberapa batang coklat dan ice cream dan membawanya keatas. Gue hanya perhatiin dia yang tiba-tiba termenung melihat jejeran anak tangga, akupun mendekatinya.

"Kenapa luf?"

"Capeee, arkan besok bikinin lift!" Aku benar-benar shock tiba-tiba aqila meminta suatu yang waw. 

Come on, kalian tau banget kan aqila tuh sederhana dan gamau bikin susah orang dengan permintaan aneh-aneh. Tapi kali ini dia minta lift seakan minta dibeliin permen, sangat bossy dan tidak ada penolakan. Hormon ibu hamil ternyata cukup mengejutkan guys... Akhirnya aku menghembuskan nafas dan menggangguk.

"Oke luf, mau aku gendong?" muka sebelnya langsung tergantikan dengan anggukan jenaka like a kids...

Sampai di kamar azka, aqila langsung memberikan coklat yang dipegangnya dan kembali dengan muka sebalnya ketika azka menolak dengan meminggirkannya bahkan tanpa melihatnya.

"Kamu ga sayang bunda lagi ka?" azka langsung memutar tubuhnya, tatapan bingung muncul layaknya diriku tadi.

"Ha? sayang bun, cuman ga sekarang aku makan makanya aku pinggirin. Bun, bunda nangis?" Kami berdua panik melihat aqila sudah berlinang air mata, bukannya berhenti malah menjadi-jadi. 

"Azka gasayang bunda, padahal bunda beliin biar azka semangat berlajar hiks. Azka gasayang bunda lagi huhuhu" Akhirnya kami berpelukan dengan azka yang masih panik melihat bundanya yang sangat emosional. 

Kami akhirnya berbicara, aku menjelaskan bagaimana jika ibu hamil bisa sangat sensitif terhadap sesuatu bahkan mungkin bisa menangis. Dan bagaimana kemungkinan yang terjadi di ibu yang sedang hamil kepada azka agar dia tidak panik seperti tadi, sedangkan aqila hanya mengganguk-angguk sambil memakan ice cream. Sejujurnya cukup menyebalkan dan harus sabar, tetapi dalam hatiku rasanya menyenangkan menikmati moment ini. 

"Permisi pak, ibunya non aqila sudah datang. Saya menahannya di ruang tamu"

"Okey, hai buddy... Saatnya berakting"

"Pastikan aku mendapat sesuatu dadd"

"Alright"

Gue kembali melihat aqilaku yang sudah membuka bungkus ketiga coklatnya, seperti anakku akan manis sekali kali ini.

"Udah dong makannya, nanti gula kamu naik loh"

"Hm, iyadeh ni kamu abisin ya luf" aku hanya meliriknya dan menghembuskan nafas panjang.

"Really?"

"Yup, bawaan bayi daddy"

Setelah k ebawah kulihat Azka ngajak mama Aqila ke taman depan, tak lama disusul beberapa mobil undangan lainnya. Semuanya ditahan di taman oleh pembantu kami seakan akan memang tidak ada orang di dalam dan menemani Azka, setelah 20 menit mereka diluar aku menerima telfon. 

"Nak Arkan, Aqila gimana keadaaanya? Kenapa banyak sekali mobil dirumah kalian?"

Arhhh... 

"Arkan Aqila kenapa halo-halo-Arkan" 

tut...tut....tut....

Yang terjadi adalah Aqila yang tersandung bajunya sendiri saat ingin bangun dari tempat duduknya, tapi orang disebrang telfon sudah sangat khawatir mendengar teriakan putrinya. Sedangkan Arkan dan Aqila tertawa menyadari kekonyolan yang terjadi. 

"Kayanya gausah di dramain ya sayang, kasian mama khawatir banget pasti."

"Oke luf, aku telfon Azka." 

Akhirnya satu-persatu tamu-tamu / keluarga besar lebih tepatnya bisa memasuki ruangan tengah dirumah 3A ini, mereka sama bingungnya dengan semua orang. Tetapi saat Arkan dan Aqila menuruni tangga, semua orang merasakan sedikit kelegaan bahwa Aqila baik-baik saja. 

"Terima Kasih untuk keluarga kami yang hadir dengan undangan dadakan yang kami selenggarakan, maaf sedikit drama tetapi hari ini kami ingin memberitahukan sebuah kabar. Pagi tadi Aqila terpaksa Arkan larikan kerumah sakit-" kata-kata Arkan sengaja digantungnya, dan semua orang mulai lihat-lihatan dan ber-hah- apa? Hanya selang 5 detik tirai yang daritadi ditutup tiba-tiba dibuka. 

Disitulah terpampang 'Syukuran kehamilan Aqila' perlahan senyuman mulai terukir disemua wajah keluarga yang hadir, menggambarkan kegembiraan dan rasa syukur. 


-The End- 

11 September 2023


Halo guys, long time see ya.Kalian sehat semua kan? gimanani kabarnya? Kalo aku baik hehe ini lagi mood aja jadi ada extra part hehe. So, kalo aku bikin sequel anak-anaknya Arkan Aqila mau ga? sekalian perjalanan hamilnya Aqila yang kedua. Penasaran ga Arkan kalo jagain Aqila hamil se sweet apa? se sabar apa? se frustasi apa? dan anak kedua gimana ya? apakah Azka takdirnya sebrengsek Arkan? Coba komen ya guys...

Regret and GratitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang