Part 9

10.5K 552 6
                                    

hi balik lagi dong wkwkwk jangan bosen ya ini cerita belom ada konflik apa apa kan ya wkwkwk makanya baca terus. ih jiji sendiri gue liat tulisan diatas wkwk. So jadi gini guys, berhubung gue mau UAS sama liburan jadi daripada lama update jadi update sekaarang aja yah. 

Ketika memasuki toko tersebut, gue ngerasa melihat Aqila versi lebih berisi. Tapi sebelum gue memanggil, ada telfon masuk dari mommy.

"Assalamualaikum kan, sepertinya aqila menghilang"

"Ha?-"

"Pantesan kemarin dia gapernah ada dirumah atau di toko

"Mom bentar deh arkan mau ngomong"

"Kamu udah tau? kok gangasih tau mom-"

"LISTEN MOM, arkan udah sewa detektif kok jadi mom tenang aja ya. Mami sama papi aqila udah tau mom"

"Ooiya mom sampe lupa ngasih tau mereka"

"Lebih baik gausah dikasih tau dulu ya mom, mereka kan sibuk. Lagian mereka udah titipin aqila sama kita, jadi kita handle sendiri dulu ya mom"

"Kok gitu?'

"Serahin sama Arkan ya mi"

*Next Month*

"Arkan, ini udah sebulan Aqila hilang loh nak, masa ortu aqila ga dikasih tau sih. Mereka kan pasti khawatir sama anaknya"

"Iya mom, sabar dulu Arkan berusaha cari cuman cluenya masih sedikit banget, kasih arkan sedikit waktu lagi"

"Lagian tumben amat detektif lama kerjanya"

"Ga tau mom Arkan aja kesel, lagian kemana sih Aqila ilangnya tanpa jejak gitu"

"Eciee kangen ya sama Aqila cie ciee"

"Apaan sih mom... Dad yuk berangkat, Arkan tunggu di depan ya"

Kalian pikir gue ngerasa 'kehilangan dia?' HA! 

BANGET NJIRRRR....

*Flashback 2 minggu*

"halo pak, ada perkembangan?"

"maaf pak, tidak ada perkembangan berarti selain email nona aqila selalu aktif"

"sudah dilacak dimana email itu on?"

"sudah pak,tapi sepertinya nona aqila memakai fake location"

"yasudah, jika ada perkembangan kabari saya"

"ya pak, siang"

"siang"

Gila! selama dua minggu masa gaada perkembangan yang berarti sih? Sejauh ini gue udah mulai terbiasa dengan mimpi anak kecil yang memanggilku daddy. Mimpi itu mulai menemaniku selama hilangnya aqila. Dia juga sering bercerita mengenai bundanya.

Seperti 10 hari setelah hilangnya aqila...

"Hai dad, bolehkah aku bercerita tentang bunda"

"Boleh, seperti apa bundamu?"

"Bunda sangat baik dan cantik dad, bunda selalu memenuhi keinginanku, aku sangat mencintai bunda dad"

Minggu ketiga hilangnya aqila mimpi itupun kembali berlanjut....

"Dad, bunda muntah muntah, aku sedih melihatnya"

"Apakah bundamu sakit? Sudah dibawa ke dokter? Lalu bagaimana keadaannya?"

Dimalam itu gue terbangun dengan hawa khawatir yang luar biasa. Apakah gue khawatir sama bundanya? Ah mana mungkin gue aja tau juga engga. 

Sebulan setelah aqila hilang mimpi itu kembali...

Regret and GratitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang