Part 29

3.2K 107 7
                                    

Hai hai, apakabar semua? maaf lama banget updatenya karena kesibukan author yang sudah di semester tua, dan ada unsur kemalasan sih wkwkwk. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pembaca setiaku, semoga kalian sehat dan dilancarkan segala urusannya. Happy reading guys...

Pukul 3 pagi pengantin baru sudah terbangun karena tangisan Azka, Aqila langsung mengecek apa yang membuat bayi mungilnya tidak nyaman. Setelah mengganti popok dan menyusui, Azka kembali tertidur di samping tempat tidur mereka yang terhubung langsung dengan box bayinya. Arkan juga sempat membantu aqila dan kembali tidur ketika Aqila menyusui, dan tidak lama sekitar jam 5 Arkan dibangunkan Aqila untuk sholat shubuh dan kembali tidur. Sekitar jam 8 pagi pintu diketuk sanak saudara untuk mengajak sarapan. Dan Aqila terbangun lebih dahulu, sebenarnya dia sudah lapar dari shubuh tadi tapi badannya masih lelah. Dengan lembut Aqila membelai rahang suaminya dan mengecupnya lembut.

"kalo kamu bangun aku kaya gitu mah lama" ucap Arkan yang masih memejamkan matanya sambil tersenyum.

"hehe yaudah bangun yuk udah digedor tuh" jawab Aqila yang sedang berusaha bangkit dari tidurnya. Tetapi rasanya susah dan kepalanya terasa berat sekaligus lemas.

"Kan, kepalaku berat banget deh...pusing"

"Pusing?"Arkan dengan tanggap mengecek suhu tubuh dan ikut memengang kepala Aqila.

"Aku bilang pusing kok ngecek kening aku sih, ganyambung tau"

"OIya hehehe, yaudah aku ambilin sarapan ya" ucap Arkan dan belum lagi dijawab aqila, arkan sudah pergi.

"Liat tuh nak, daddy mu..." oceh aqila melihat kelakukan suaminya.

Tidak lama datang mama aqila dan mama arkan sekaligus makanan ke kamar aqila diikuti arkan membawa makanan.

"Pusing nak?"

"Iya ma, kecapean kayanya hehe tadi malem juga sempet kebangun Azka"

"Yaampun, kenapa gadititip ke mami aja ya... bukannya tadi ada suster?"

"Azka lagi gabisa jauh dari aqila ma, gpp resiko jadi mama kan hehehe. Susternya gajadi ma, soalnya mau ditaro dimana kalo dia nginep sekarang kan rumah rame banget. Nanti aja kalo udah butuh banget baru panggil lagi"

"Yaudah kalo aqila maunya kaya gitu nak, istirahatlah abis sarapan ini ya. Nanti mami sama arkan aja yang jaga si baby ya"

"Iya sayang, kamu kebangun-kebangun gitu sih makanya jadi pusing tuh" celetuk arkan sok tau.

"Yaudah mama-mama tinggal dulu ya sayang..." ucap kedua mama-mama khawatir ini.

"Iya mi mom makasih ya"

Setelah kedua mama keluar, aqila makan yang diberikan arkan sekaligus susu menyusuinya. Merasa risih di liatin Arkan lama-lama Aqila buka suara.

"Apasih kannn"

"Hehehe abis kamu pucet tapi makannya lahap banget, biasanya orang sakit makannya pelan-pelan gitu."

"Ya maap deh aku ga kaya orang sakit, laper ah gausah diliatin arkann"

"Baper nih? Maksud aku jadi lucu loh sayang, jangan manyun gitulah"

"Hm" jawab aqila selagi dia focus membuat dirinya kenyang dan ingin rebahan.

Setelah makan dan memompa asinya untuk azka dan langsung ditaro di kulkas sekaligus arkan keluar sama azka karena azka sudah bangun, aqila kembali rebahan dan mencoba untuk tidur. Baru saja akan terlelap, arkan datang dan berinisiatif memijat kepala aqila secara perlahan membuat aqila mengantuk dan kembali tertidur. Dan seharian aqila baru bisa keluar kamar menjelang sore jam 4an setelah mandi dan sholat ashar, kondisi dirumah sudah sedikit berkurang isinya karena sudah ada yang berpulangan. Sedangkan Aqila mencari babynya, dia rindu azka setelah setengah hari tidak didekatnya.

Regret and GratitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang