Part 30 (Warning 20+)

5K 115 5
                                    

Setelah malam yang sangat romantis, tentu saja tidak berhenti begitu saja. Setelah menidurkan Azka dan jam masih menunjukkan pukul 22:32, baik Aqila maupun Arkan masih belum mengantuk dan melanjutkan beberapa obrolan ringan. 

"Jadi nama panggilan kita apa nih?" ucap Aqila disela-sela obrolan.

"Hm, kok nanya gitu? gasuka sama panggilanku?"

"Engga, biar ga ganti-ganti aja sih hehe"

"Hm, akusih lebih suka manggil kamu love. Cuman malah kebiasaan sayang terus"

"Kalo Luf aja gimana?" 

"Boleh... oiya luf ada yang belum kuceritain deh" Aqila langsung merubah posisinya dari yang bersandar pada Arkan, menjadi duduk menghadap Arkan ketika mendengar suara keseriusan dari suaminya. 

"Waktu kita nikah, pagi-pagi ada yang sms aneh gitu. Akusih punya firasat gaenak, apalagi dia minta ketemuan di toko kamu."

"Ha?kenapa tokoku?"

"Gatau juga, aku gatau itu siapa juga soalnya isinya kaya gini ini (Arkan menunjukkan isi sms)"

"Cewe-cewemu dulu kali tuh, lagian kalo ini besoknya pernikahan kan tokoku tutup juga" 

"Ya bisa jadi, karena alasan itu juga aku gadatang. Tapi yang anehnya, akukan gadateng tuh kok dia gangubungin lagi gitu padahal kan dia ngajak ketemuan tapi tokonya tutup. Setidaknya ngubungin buat ganti tempat ketemuan gitu kan biasanya."

"hm ya biasanya, yaudahlah kenapa dipikirin... emang kamu mau ketemu dia gitu?"

"Ya engga sih, kan penasaran aja luf..." 

"Cih... bilang aja mau ketemu mantan"

"Apasih... cemburu yah hayooo"

"Engga sih ye, yaudah ah aku tidur bye. *padahal mau ngasih jatah, jadi gamood*" 

"I can hear that luf..." setelah mengucapkan itu Arkan tersenyum dan menciumi Aqila dan merengkuhnya agar tidak lari. 

"Arffkann sanfffhhfhtai" 

"tai?"

"Santai yaallah.... lagian ih"

"Hehehe udah lama banget gagituan luf... 10 bulan loh" 

"Lah kamu kira AKU???!!!!"

"Oiya sama hehe"

"Males banget disama-samain, aku yang gangelakuin selama 22 tahun selo-selo ajatuh"

"Kamu hanya belum merasakan nikmatnya luf, kalo udah pasti minta terus"

"Gakebalik tuh?"

"Hehehe, ya bareng atuhh"

"Btw wait, kamu gatertular penyakit-penyakit kelamin kan?" dengan mata sinis dan mendorong Arkan menjauh. 

"YAALLAHHH LUFFFF, ya enggalah... emang aku nikahin kamu ga cek kesehatan dulu? lagian aku udah gaada seks dari terakhir kita seks lufff... Lagian kalo aku ada sakit apa kan kamu kena dong harusnya waktu kita seks, apalagi Azka normal-normal aja tuh. Kalo aku bermasalah kan bisa kena ke Azka juga, tapi gaada kan" Aqila terdiam melihat suaminya yang berbicara dengan cepat, panjang dan terdengar frustasi. Setelah kata terakhir suaminya, Aqila tertawa kencang, dan tersenyum gemas. Bukannya malam ini harusnya menjadi malam yang romantis? 

"Kok ketawa?" dengan sayang Aqila memeluk suaminya dan mengelus kepalanya dengan penuh cinta. 

"Tidak apa, kamu menggemaskan juga ternyata" sadar dengan situasi, Arkan dengan cepat membalas kekesalannya dengan meremas payurada Aqila dengan sangat hati-hati. Sadar akan sesuatu Arkan melepaskan diri dari pelukan Aqila. 

Regret and GratitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang