Part 20

7.8K 344 13
                                    

Kok kalian gaada comment tentang lamaran arkan sih? 😢 padahal gue kira ah sudahlah.... yak intinya part ini gue buat sebagai pemohonan maaf, karena udah lama ga update wkwk. Tapi seneng sih ada yang nungguin kelanjutan cerita abal abal ini hehe. So, enjoy guys...

Gue gamau kehilangan dia tuhan, tolong apapun yang hal buruk yang akan terjadi. Tidak akan melukai aqila.

"arkann kok ngelamun?"

"gpp sayang, kamu udah makan?"

"belom, aku males makan" ucap aqila sambil memeluk manja padaku.

"ih manja amat lu dek, pake peluk peluk segala sama arkan"

"ya emang kenapa sih bang, bawain bayi nih"

"bayi lu mulu jadi alesan" seketika air mata aqila berjatuhan dan membuatku panic.

"kenapa sayang, kok nangis?" sambil menenangkan gue berisyarat ke alfa dan kami juga ujungnya gatau kenapa aqila nangis.

"aa..abang jahat, huhuhu masa, qila huhu pokoknya kata kata abang jahat" dan aqila kembali memelukku, menumpahan tangisnya.

"udah sayang, abang minta maaf deh ya... jangan nangis, nanti debaynya sedih gimana? abang minta maaf ya dekku" ucapan alfa sambil mengelus kepala aqila sedikit sedikit mulai membuat aqila diam dan tinggal sesegukan aja.

Sambil aqila menyenderkan kepalanya ke dada gue, gue menyeka airmata. Oh mann, gue gabisa berpaling dari matanya. She looks damn beautiful eye!!! apalagi karena abis nangis matanya menjadi berkilau like a diamond,mannn! dan tanpa sadar kucium kedua matanya dan berbisik "love you sweetheart". Dan setelah menenangkan aqila, alfa keluar membeli eskrim sesuai permintaan aqila.

"Qila kok bengong?"

"arkan, hm aku lagi ada pikiran. Boleh kan aku bagi ke kamu"

"memang seharusnya kamu bagi ke aku beban kamu sayang"

"gini, kan kemarin kemarin kata dokter kemungkinan aku lahiran dibulan ke 7-8. Tapi jujur aja aku gamau sampe anak kita premature, apalagi sampe masuk ingkubator. Belum masalah yang bakal dihadapin kalo premature, jadi aku dari kemarin makan yang banyak. Aku mau sembuh, aku mau keluar dari rumah sakit, aku mau menikmati kehamilanku, aku mau lahiran secara normal kan..." itulah yang diucapkan aqila.

Kalian tau apa yang lebih menyakitkan dari melihat seorang yang kau cintai menangis? yang lebih menyakitkan adalah ketika wanitamu mengusahakan sesuatu yang terbaik disaat kondisi yang tidak mendukung dan dirimu tidak tau harus berbuat apa. Dengan posisi aqila yang masih menyender di dadaku, aku mengusap kepalanya dan yang bisa aku lakukan adalah. Mencium keningnya dengan lembut dan penuh cinta.

"sayang, berbagilah beban dan kita berjuang bersama. Aku tau kita belum menikah, kita dipertemukan oleh kesalahan, kita sama sama berdosa. Tapi setidaknya kita mencintai dan berusaha memperbaiki keadaan, sesusah apapun itu aku janji berjuang sebaik mungkin. Aku nanti bicara sama dokter, aku akan berusaha membuat kamu aman dan nyaman. Kita minta yang terbaik juga ya sama allah"

"hm" dan kalian tau? aqila tertidur di dadaku, entah dia mendengar apa yang kuucapkan ntah engga.

good night sweetheart and baby, daddy loves you....

*Aqila POV*

Mungkin kalian banyak berpikir kenapa ceritaku seperti bukan sesuatu yang besar bagi seorang perempuan. Tapi di dalam lubuk hatiku, siapa sih yang mau hamil diluar nikah dengan orang yang tidak dikenal? Lalu apakah kehamilanku harus aku gugurkan? Bukan jah dosaku akan bertambah berkali kali lipat? Bukannkah semua sudah ada yang mengatur?

Regret and GratitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang