Part 10

11.5K 631 30
                                    

Hai guys, abis uas langsung nulis nih. Semangat banget pas banyak yang ngevote sama ada yang ngecoment. Soalnya lapak yang satu sepi bet sedih gue. Jadi part ini mau siapa yang dihancurkan? Wkwkwk arkan apa aqila?

Mencari aqilaku! Hanya itu yang ada dipikiran gue pas gue keluar dari pintu ini sambil celingukan seakan masih bisa menjangkau aqila. F*ck! Lagi banyak banget orang, jadi gue mutusin buat balik ke melalui pintu sialan itu.

"Om kenal aunty aqila?"

"Hm"

"Ih om masa jawabnya cuman hm doang" saut gadis kecil disamping zura.

"Lalu?"

"Apakek, iya trus cerita gimana kenalannya atau apa gitbbbb-" zura membekap lembut bibir gadis kecil itu hahaha lucu.

"Zura ihhhhh" suara teriakan gadis itu pengintrup seisi ruangan ini.

"Zura diapain temennya sayang?" ucap mom menghampirinya.

"Ditutup mulutnya oma, abis zira gamau diem" bukan dimarahin, justru diketawain. Itulah yang kami lakukan dan zura cemberut sambil menoel pipi gadis kecil, zira.

"Zira, zura minta maaf ya. Abis zira bawel kalo ngomong gamau berenti" ucapnya lucu dan cuman anggukan yang didapatnya walaupun bibir kecil itu sedikit monyong karena akhiran yang diberikan zura.

*in another place*

*Aqila POV*

Arggg mualku belum juga berkurang, kalo gini ceritanya berat badan ku bisa turun drastis.

"Non, makan siang mau dibuatin apa"  ah sebaiknya aku keluar untuk melihat kulkas.

"Bi, mau goreng cumi pedes manis sama kangkung sama tempe goreng sama ikan filet" bukannya menjawab bibi malah mengelus perutku.

"Makan yang banyak ya biar cepet gede" itulah yang bibi ucapkan, di dalam kalimatnya nilai ketulusan yang seharusnya diucapkan mami. Ahhh kangen mami huhuhuhu.

"Eh non kenapa nangis? Ntar babynya sedih loh" sambil memelukku dengan sayang.

"Kangen mami biii kangen papi sama abang huhuhuhu"

"Non kuat kok non, yang sabar.... Nanti ada jalannya ketemu mereka kok"

"Apa aqila kuat bi, ngebesarin anak aqila?"

"Kan ada bibi yang ngebantuin, atau non mau kasih tau keluarga non aja?"

"Tapi aqila takut bi, kalo semua jadi benci sama aqila gimana? Nanti aqila pasti dibilang aib keluarga huhuhu. Apalagi papi bakal marah besar huhuhu. Trus nanti aqila malah stres trus babynya kenapa napa huhu aqila gamauuuu" semua yang selalu ada dibenakku akhirnya keluar. Ya, hampir 2 bulan ini aku selalu tahan, aku gamau bayiku sedih.

Tapi sekuat apapun aku bertahan, tetep. Tetep akan keluar, aku sering bertanya kenapa aku ditakdirkan seperti ini. Tapi ketika aku sujud dihadapan sang khaliq, rasanya aku malu untuk tidak bersyukur.

Selama 2 jam aku memeluk bibi dan mencurahkan semua yang ingin kukatakan. Akhirnya aku tertidur di pangkuan bibi, bibi dengan sabar mengelus rambut. Ah aku jadi kangen elusan mami.

Kata bibi aku tertidur selama 3 jam, dan i feel better. Lalu aku makan dan menghabiskan TIGA piring! Wahh nafsu makanku luar biasa. Hahahaha aku senang dengan nafsu makanku, biar saja aku jadi gendut. Yang penting bayiku sehat yeyeyee.

Ah aku kangen zura sama zira, besok aku kerumah sakit ah. Demi apapun, mereka itu lucu dan sangat pintar. Apalagi muka mereka berdua yang sudah terlihat cantik dan ganteng uuuu gimana dengan anakku ya. Aku tau bapaknya juga engga, ganteng apa engga juga aku gatau. Huh!

Regret and GratitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang