Part 33 (Arkan)

2.3K 83 5
                                    

*Arkan POV*

Oke, little flashback mengenai gue sebelum kenal aqila. Like another badboy yang kalian kenal, seorang CEO dengan paras tampang memikat wanita, suka clubing, minum, sex bebas, dan workhalic of course. Ehm, dan cuman geng yang sama brengseknya, like people say 'cowo high class mah temen-temennya juga gajauh beda' and this true... So, apa yang buat gue beda sama cowo lainnya? kenapa kehidupan gue di novel ini dimulai saat puasa dan bertemu aqila. Cause one, saat puasa adalah 1 bulan yang buat gue mau ga mau meninggalkan dunia malam gue karena perjanjian yang gue buat sama dad ketika menunjuk gue jadi CEO. two, do u think why orang bisa berubah jadi gue sekarang *gue ketemu aqila* ya mungkin beberapa cowo bakal melihat gue sebagi orang yang menjijikan, dengan segala kebucinan gue. Tapi itulah cara tuhan membuat gue tobat,  'lu tobat cuman karena cewe bro? basi." ya sound like eww right?. Gue sendiri juga gatau sejak kapan gue bisa segininya sama cewe, mungkin ini panggilan alam bawah sadar gue  yang masih suci dan polos bertemu dengan jiwa suci dan polos juga seperti aqila jadi merasa terhubung dan tanpa sadar mulai melihat dia sebagai cewe yang menggemaskan dan muka malu-malu kesel ke gue yang buat gue sekarang mencintai dia. OMG itu jawabannya!!! Itu yang buat jatuh cinta sama aqila, tapi gue ngasal doang sih bilang panggilan bawah sadar wkwkwk. Ya kalo itu anggep aja kalo yang namanya jodoh, pasti ada caranya buat bersatu. 

Balik ke topik, kalian tau apa yang buat cerita ini berbeda? bahkan gue pun jadi ikut berbeda? karena tokoh utamanya yang mengubah gue, sekaligus mengubah cerita ini. Loh kenapa cerita ini juga ikut diubah? karena kalo yang menghadapi situasi yang aqila hadapi bukan seorang aqila. Gue rasa bayi dikandungannya sudah meninggal, atau gue gabakal jadi suami dia karena dia lebih milih cowo lain mungkin, atau bayi itu tidak akan tau bahwa gue adalah bapaknya karena gue yang terlalu bego, atau yang paling parah adalah gue yang gaakan pernah berubah dari habbit buruk gue. Jika bukan seorang aqila yang berada disini, gue yakin cerita ini gaada. Ya mungkin ada, tapi dengan cerita sama dengan MBA lainnya (Married by accident). Kalian tau apa yang paling buat gue bergetar memikirkan ini sampai sekarang? Bagaimana seorang wanita yang sudah gue maki-maki, gue sakitin, gue hamilin bahkan, masih mau sama gue dan luar biasanya bisa mencintai gue?

Cuman syukur yang bisa selalu gue ucapin pada tuhan, tuhan kirimin seseorang dengan ketulusan, kesabaran seperti aqila pada seseorang yang brengsek kaya gue kan suatu yang sangat luar biasa. Aqila tuh paket lengkap banget, bisa masak, mandiri, pengertian, tulus, lembut, menggemaskan dan mencintai seorang yang kaya gue. Yaudah intinya gitu deh ya, gue pengen curhat aja sih wkwk. 

"i love u luf" ucapku ditelinganya. 

"Apasih lagi nonton spongebob bilang love-lovean segala" ya selalu merusak suasana. 

"Ya emang kenapa mau bilang love u aja kok" 

"Ga tepat aja gitu suasananya, ih jangan-jangan kamu ngayal kemana-mana ya?" 

"Yaudahlah aku ke azka aja, kamu gaasik" 

"Yaampun kan, gitu aja ngambek sih..."

Dan kutinggalkan aqila, melihat azka yang ternyata sudah bangun dan sedang diganti popoknya sama suster. Oh iya, gue punya janji sama perawat dirumah sakit dulu. Duh masih ada ga ya nomornya. Gue langsung bergegas ke kamar untuk menelpon yang ternyata masih tersimpan nomornya.

"Halo..."

"Halo, ini nomor desi?"

"Yes, who am i talking to?"

"Arkan"

"Oh bapak Arkan, ya pak ada apa?"

"Dulu saya menjanjikan kamu jadi babysitter Azka kan? saya lupa menghubungi kamu karena acara pernikahan saya kemarin sangat padat, jadi bagaimana dengan janji saya? kamu mau?"

Regret and GratitudeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang