mika bener bener dijadiin teh anget hari ini, buktinya sekarang dia di kantin kaya lagunya raisa, semua mata tertuju padaku eh padamu.
risih? iya la bos, dia ga bakal kekantin kalau ga dipaksa dua temennya itu dan sekarang mereka lagi duduk dipojokan. karena kalau ditengah kantin yang ada dia dijadiin teh lagi.
'semua gara gara haris,' pikir mika si gitu.
seseorang naro kertas didepan mika. mika yang gangerti cuma nautin alisnya bingung, minta penjelasan ke orang itu. seorang cowo.
tapi cowo itu keburu pergi, dan kertas itu uda direbut prima.
"nanti pulang bareng gue," ucap prima sambil membaca kertas tersebut. fany sama mika cuma bisa gumam, 'hah?'
"lo pulang sama siapa hari ini?" tanya prima ke mika yang udah fokus lagi ke makanannya.
"gatau," jawab mika sambil ngangkat bahunya acuh.
"jericho atau haris?" pertanyaan itu sukses buat mika keselek, untung bukan lagi makan makanan yang ada kuah kuahan.
"bokap gue la?"
"emang bokap lo yakin mau ngejemput lo setelah tadi pagi dia nitipin lo ke haris?"
"yakin dong, kan gue anaknya."
setelah denger jawaban mika, prima nabok lengan mika dengan muka kesel.
"mana ada nih ya, uda nitipin anaknya eh malah disuru jemput. tanggung jawab jemput ya nganter pulang."
"ya uda gue dianter ojol, ribet amat."
"ah serah lu deh."
"emangnya kenapa si prim? ada apaan?" mika nanya balik ke temennya, biar ada titik kejelasan gitu.
"ni lo baca sendiri," balas cewe itu sambil nyodorin kertas tadi yang uda selesai dibacanya.
"ngajak pulang, tapi dia siapa?" tanya mika lagi sesudah membaca isi surat itu.
"dia? jericho ips 1," sela fany. mika mah manggut manggut doang, rada ga peduli.
suasana hening, lagi. mika diem sambil nikmatin menu istirahatnya, yang lain juga gitu.
"jadi, mau pulang sama jericho atau haris?" celetuk prima yang bikin mika roll eyes aja nanggepinnya.
"haris," jawab mika singkat. sekarang dia lagi dipelototin sama dua temennya. mereka kaget.
"serius lo mau pulang sama haris? suka ya lo sama dia?" prima ga percaya temennya ini udah jatuh ke sepupunya yang tengil itu.
"gA GITU PRIMAA. suka? sama dia? jangan sampe," ujar mika sedikit emosi. ralat, emang emosi.
"kalo lo pulang sama haris lagi, nanti lo dighibahin lagi dong?" tanya fany yang sedari tadi nyimak perdebatan kedua temennya yang lain.
"nih gue tanya, emang kalo gue pulang sama jericho bakal ngurangin resiko gue digibahin? kalo iya, gue pulang bareng jericho aja, kalo ngga? mending sama haris aja, nanggung kan? lagian gue uda kenal sama haris walaupun ga deket," final mika. meskipun dia gatau jericho itu gimana. asal sebut aja la.
"ya sama aja sih," balas prima.
"nah kan sama aja, kalo gue sama jericho juga gaada bedanya. yang ada mereka malah ngatain gue sasimo."
"apaan sasimo?"
"sana sini mao."
"dih? mereka iri kali."
"ah udah deh, puyeng gue ngebahas ginian. gc cabut, bentar lagi masuk."
⭒ ⭒ ⭒
KAMU SEDANG MEMBACA
chance; 2hwangs.
Fanfictioneveryone can get a chance if they want to change. but, do they deserve? [ lokalan!au, lowercase. warn, harshword ]