di waktu istirahat kali ini mika sama temennya mendedikasikan diri untuk membeli cimol aja. cuma kedua temennya sih, kalo dia kan ada jajanan dari haris. hEhEhE.
setelah beli cimol, mereka keliling sekolah buat nunjukin beberapa tempat yang belum mika tau, sampe mereka di lapangan basket.
disana ada tribun yang biasanya digunain untuk para penonton atau supporter pertandingan basket yang emang sering diadain disana. sekarang sering dijadiin tempat santai santai atau ngumpul ngumpul kalo lagi jam istirahat.
mika dan kedua temennya milih duduk di barisan pertama dari bawah, ya paling bawah lah intinya. bosen naik tangga kata mereka.
mika lagi asik ketawa tawa sambil ngunyah roti tiba tiba dateng 3 cewe kearah mereka yang bikin mika langsung diem. aura 3 cewe itu agak.. gloomy, mika ga berani aneh aneh.
"hai dek," sapa salah satu dari mereka ke mika.
"hai, kak." fany bales senyuman cewe itu tadi karena tau posisi mika lagi bingung.
'sokab, ini sapesi? serem amat kaya kakel senioritas,' batin mika sambil tersenyum kikuk kearah mereka.
"ini yang anak baru itu kan?" tanya nya yang bikin mika nethink tapi pura pura ga peduli.
"iyaa kak, hehehe." suasana disana canggung, kedua temennya juga bingung harus ngapain.
"siapa namanya?" tanya nya lagi.
"mika, kak."
cewe itu cuma anggukin kepalanya lalu beralih duduk disamping mika, mika yang nyadar hal itu cuma misuh dalem hati. udah tau dia takut dibully, eh malah dideketin sama manusia tampang tampang pembully gini.
ya allah selamatkan baim
eh mika
"fotoin gue sama mika doongg," pintanya ke salah satu temen nya sambil menyerahkan hp nya.
cewe itu bahkan udah duduk manis disamping mika sambil ngerangkul pundaknya, gimana mika ga nahan napas.
"mika, senyum yaa!" mika cuma ngangguk sambil senyum canggung ke kamera yang siap memotret mereka itu.
'apasih ni cewe gajelas amat.'
"oke udah yaa, dadah mikaa!" seru cewe itu lalu pergi dari tempatnya bersama kedua temannya.
"mereka siapa sih?" tanya mika setelah ia memastikan tiga sekawan itu sudah jauh dari lokasi mereka.
"kak mona, kak dhea, sama kak.. siapa satu lagi tuh, prim?" tanya fany
"kak fara," sambung prima.
mika manggut manggut, gatau apa yang mau ditanyain
"hati hati, mik. mereka sedikit problematic," bisik prima yang dibalas anggukan oleh mika.
jadi posisi duduknya tuh mika paling kanan, ditengah ada prima dan paling kiri
ada fany. gitu."oh.. okey," respon mika sambil tersenyum simpul.
"dia pernah suka sama haris, lebih tepatnya terobsesi sama haris. gue yakin lo bakal jadi sasaran dia selanjutnya setelah kemaren anak kelas 10 pindah sekolah karena berantem sama mereka," jelas prima.
"gue mau lo jaga jaga karena belakangan ini lo deket sama haris, lo bisa kan mik?" lanjutnya.
"bisa lah! gini gini gue sabuk item taekwondo."
"yaudah iya, eh bagi chocopie satu dong."
"ambil aja, bukan gue yang beli juga aHAHAHA."
⭒⭒⭒
KAMU SEDANG MEMBACA
chance; 2hwangs.
Fanficeveryone can get a chance if they want to change. but, do they deserve? [ lokalan!au, lowercase. warn, harshword ]