delapan belas

188 35 2
                                    

double update yey! kindly check chapter sebelumnya, chap tujuh belas. happy reading! <3.
───────────────────────

sore ini mika dinyatakan sudah boleh pulang setelah berhari-hari rebahan di kasur rumah sakit.

"gaada yang ketinggalan, kan?" tanya sang ibu.

mika menggeleng, mengecek satu persatu barang pribadinya di ruang rawat inapnya.

cklek

mika dan sang ibu yang sedang sibuk sendiri menoleh kearah pintu yang dibuka, menampilkan sosok lelaki jangkung dengan senyumannya disana.

"assalamualaikum tante," ucapnya sambil mencium punggung tangan mamanya mika.

"waalaikumsalam, mau jemput mika ya?" tanya sang ibu.

mika mendengar pertanyaan ibunya merasa tak terima, "ngga ma, ngga! aku pulang sama mama."

"hehe iya tante."

"mika gamau ih mamaa," rengek mika pada ibunya.

"harus mau," ujar sang lawan jenis, haris.

haris? ya haris. katanya dia mau nganterin mika pulang sekaligus jalan jalan karena mika pasti bosen beberapa hari ini di kamar terus.

setelah cekcok beberapa menit, mau tak mau mika harus menuruti kemauannya, apalagi haris sempat mengadu pada ibunya jika ia menolak, berakhir mendapat ceramah dadakan.

"saya duluan ya, tan. assalamualaikum," pamit haris lalu mencium punggung tangan ibundanya mika, lalu beranjak meninggalkan ruangan rawat inap itu dengan menenteng barang mika di tangan kanannya.

"adek nyusul haris ya, ma. mama hati hati dijalan! assalamualaikum," ucap mika lalu mencium punggung tangan sang ibu, sedangkan sang empu hanya tersenyum.

"hati hati, dek! waalaikumsalam."

"iyaaa," sahut mika dan berlari menyusul haris. ia tidak membawa barang apapun kecuali sling bag nya.

gabisa angkat berat, katanya. untungnya bener.

"makasih," ucap mika sesampainya di parkiran, lebih tepatnya mobil haris.

haris menutup pintu bagasinya dan tersenyum menanggapi, "yoi, sekalian jalan jalan juga. bosen kan lo?"

mika ngacungin jempolnya, kan demen kalo haris peka gini. hehehe.

halah tadi aja ngaku terpaksa lo mika.

"mikaaa, mau kemanaa?" tanya haris setelah mobil melesat keluar dari parkiran rumah sakit.

"cari makan. lo laper kan? gue sih iya." haris ngangguk lucu sambil nyengir.

"haris diliat liat kok ganteng? padahal gayanya slengean," inner mika.

"mika, dingin gaa?"

kota baru saja dituruni hujan, jadi wajar jam segitu udah dingin.

mika geleng, "eng──"

"hachiii!"

"inggi," cibir haris. mika nyengir, "hehe."

tak lama, haris tanpa izin menautkan jari jari mereka. mika melirik sinis figur disebelahnya.

"biar apa?" tanya mika datar.

"biar anget. tuh tadi lo bersin," alibi haris.

"ini namanya lo modus," sindir mika. haris pura pura ga denger dan fokus nyetir dengan satu tangan.

chance; 2hwangs.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang