dua tiga

167 35 1
                                    

mika menatap kertas dihadapannya dengan tatapan berbinar, tertulis angka 90 dengan rapi disana. ia mengulum senyum bangga, nilai ulangan kimia nya tidak mengecewakan.

teringat akan sesuatu, mika merogoh saku roknya dan mengambil ponselnya dengan niat ingin menepati janjinya pada seseorang.

jarinya melesat menekan aplikasi chatting, dan membuka roomchat dirinya dengan salah satu temannya, haris.

haris.

p.|

|pa pe pa pe, yang sopan
dong sama pangeran

y.|
assalamualaikum.|

|waalaikumsalam sayang
|kunaon nyariin aa?
|kangen ya?

palalo sayang.|
mau traktiran ga? kimia|
gue 90 nih.

|beneran? wih cantikku
pinter ya
|siapa dlu dong yg ngajarin?
aa ayis ni bukan kaleng² 😎

brsk bgt gembel.|
jadi lo mau apa ngga?|
ditanyain daritadi juga.|
kalo gamau ya bagus.|

|yaiya mau
|nanti gue jemput di sekolah ya?
|tunggu di halte, oke?
|jgn kemana²

iya, jangan lama.|
lama? batal.|

|siap princess
|udah ya, gue off dlu
mau lanjut

iya, semangat.|

sial, mika jadi baper abis chattan sama haris.

"salah ga si kalo gue baper?" batin mika.

oiya, btw haris lagi latihan basket gabungan di sekolah sebelah jadinya ga masuk sekolah hari ini.

⭒  ⭒  ⭒

seperti yang diinteruksikan, mika lagi duduk anteng di halte sambil dengerin musik dari airpods nya dan bersenandung kecil.

satu jam berlalu dan halte sudah mulai sepi, murid yang sedang menunggu jemputan lambat laun beranjak dan meninggalkannya disana.

"dia lupa apa gimanasi anjir? laper nih gue," gerutu mika.

mencoba menghubungi lelaki itu, tapi tidak ada respon. ia sudah menelpon dan mengirim pesan berkali kali, tetap sama, tidak ada balasan.

mika menggerakkan kakinya menendang udara, melampiaskan rasa kesalnya dengan bibir yang setia merapalkan umpatan demi umpatan.

"mika? belum pulang?" mika mengangkat kepalanya menengok kearah sumber suara.

"udah pulang gue, lagi rebahan pula. yang lo liat ini arwahnya. ya lo liat aja gue masih disini, berarti belum lah!" ketus mika sambil menatap tajam lelaki didepannya.

sang lawan bicara hanya terkekeh singkat.

"lagi nungguin siapa emang?" tanya lelaki tersebut, jericho.

"haris, lama banget hih," keluh mika.

"emang bangsat si haris. yaudah ayo pulang sama gue aja," tawar jericho.

mika menatapnya ragu. "gapapa nih? kalo haris dateng kesini gimana?" tanyanya.

"ga bakal mik, dia lagi seneng seneng sama cewe lain," batin jericho.

jericho mengangguk lalu tersenyum. "gapapa, nanti gue bilang kalo lo sama gue."

mika berjalan menghampiri jericho dan menyambut helm yang disodorkan pria itu dengan senang hati lalu naik ke motor sport nya dengan susah payah.

chance; 2hwangs.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang