dua belas

203 38 0
                                    

disinilah mika, di parkiran sekolahan tempat biasanya haris meletakkan motornya. ia duduk di motor haris sembari melihat sekeliling mencari figur lelaki jangkung itu karena ia sudah menunggu kurang lebih 30 menit.

matanya menyipit menajamkan penglihatannya kala menangkap sosok itu bersama.. em seorang perempuan, mika melihat kedua insan itu saling merangkul dan keduanya tersenyum, terlihat bahagia.

ngga, mika ga marah. ga cemburu juga, cuma kesel lelaki itu mengulur waktunya selama 30 menit. mika gasuka nunggu kaya gini, dia mau langsung pulang tapi kehalang karena harus pulang sama lelaki itu, ngaret pula.

"tau gini gue pulang sama supir aja anying," batinnya. ia kesal, sangat.

kedua insan itu berpisah tepat didepan parkiran, sang pria mengacak rambut si gadis lalu gadis itu tersenyum dan gadis itu beranjak dari sana.

melihat haris mendekat kearahnya, mika mengalihkan pandangannya dan berpura pura fokus pada ponselnya sampai lelaki itu berdiri tepat disampingnya.

"eh udah disini aja si cantik," ucap haris sambil tersenyum manis.

mika ga ambyar kok liat senyumnya, ganteng doang kalo demen ngaret mah buat apa. mana ga bilang mau ngaret, kan dia bisa jajan jajan dulu.

"berisik. lo lama banget tau ga?" mika turun dari motor lelaki itu dan menyimpan ponselnya di saku lalu bersedekap dada.

tatapannya datar, seperti biasanya.

"bilang sama gue kalo lo mau pacaran dulu, jadi gue ga harus lama lama stay disini dari setengah jam lalu," ujarnya datar.

"maaf, gue gatau lo daritadi disini." haris naik keatas motornya dan memakai helmnya.

mika yang melihatnya hanya menatapnya jengkel, menghela nafasnya pelan untuk mengontrol emosinya.

"nih pake," kata haris sambil menyodorkan helm kearahnya.

mika tak bergeming, masih dengan wajah datarnya.

"mika," panggil haris.

mika sama sekali tak menyaut, dirinya bahkan tak ada minat untuk sekedar bergerak. ia masih kesal.

haris berdecak pelan lalu turun dari motornya dan beralih memakaikan helm kepada mika, membuat jarak diantara keduanya menipis.

"maafin gue ya cantik, lain kali ga gue ulangin deh," ucap haris lembut sembari memasang pengait helmnya lalu mencubit pelan hidung si gadis.

"dah, ayo naik." haris kembali menaiki motornya diikuti mika.

sepanjang perjalanan mereka hanya diam, jalanan siang yang ramai lah yang menjadi teman keduanya.

sesampainya didepan rumahnya, mika segera turun dari motor dan melepaskan helmnya lalu menyodorkannya pada lelaki jangkung itu.

"makasih," ujarnya singkat. setelahnya ia berjalan masuk kedalam gerbang rumahnya.

"jANGAN NGAMBEK ATUH GEULIS," teriak haris karena terhalang gerbang rumah sang puan.

"bACOTT. PULANG SANA!" haris tersenyum tipis mendengar teriakan gadis itu dan menancapkan gasnya setelah menyimpan helm yang dipakai mika ke dalam jok.

⭒ ⭒ ⭒

tok! tok!

"siapa sih malem-malem?! ganggu banget." mika yang lagi nonton drakor di ruang tengah rumahnya langsung berdiri buat bukain pintu.

"ngapain?" tanyanya saat melihat seseorang yang mengetuk pintunya tadi, tak lain dan tak bukan adalah haris.

"mau ngajak si cantik ini malmingan," jawab haris sambil nyengir, sedangkan mika menatapnya bingung.

chance; 2hwangs.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang