dua satu

158 35 4
                                    

habis ulangan kimia langsung jam istirahat, emang pas buat ngelurusin otak yang udah ruwet karena ulangan.

tapi beda sama mika, dia milih diem dikelas dan ga pergi kekantin sama temen temannya kaya biasanya. bikin haris heran, soalnya setiap ada kedua temennya mika itu pasti ada mika juga, apalagi jam istirahat gini.

"prim, mika mana?" tanya haris sesampainya ia di meja kedua teman mika.

prima yang lagi ngunyah batagor natap haris curiga, walaupun mika udah deket banget sama haris tetep aja dia was was.

"ngapa liatin gue begitu? mika mana, primaaa?" tanya haris lagi yang udah ngerasa gemes sama prima, mau buang prima tapi maminya galak. mampus.

"bwuat apwa.. wha?" jawab prima dengan mulut yang masih penuh batagor.

"hah? apasi anjir? telen dulu kek."

tak kunjung menjawab, prima memilih untuk menelan makanannya lalu minum jusnya. "buat apa?" tanya prima balik.

"buat disamperin lah! ya kali buat dipajang."

"yaudah santai aja kenapasih?! kok nyolot?!"

"lo kali yang nyolot!"

"lo!"

prima dan haris saling melempar tatapan tajam, kalo di ultraman matanya udah keluar cahaya warna warni.

"dikelas ris, sakit perut katanya," sela fany yang keburu kesel ngeliat dua bersaudara itu.

"makasih fan, lo cantik deh," ujar haris sambil mengedipkan sebelah matanya genit membuat fany bergidik ngeri.

"gue bilangin kak ino ya lo biar disumpel tisu," celetuk prima yang sudah sibuk dengan ponselnya.

"jangan anj- prima! lo gue aduin mami ni?!"

"mami bakal percaya siapa? ya gue lah! mami lebih sayang gue daripada lo yang anaknya, wle."

sebut aja haris anak mami, karena emang iya.

"udah udah ah lo berdua ribut mulu, pegi sono ris," lerai fany sambil mendorong lengan haris agar dia menjauh dari sana.

"iyee. awas lo ye prim, gue aduin bunda lo mabal kemaren," ancam haris lalu beranjak dari sana dan membeli beberapa jajanan. setelah itu, ia bergegas menghampiri mika dikelasnya.

omong omong, ancaman hanya ancaman. haris ga akan berani, soalnya dia juga suka mabal, yang ada dia di boomerang-in sama prima.

sesampainya didepan kelas mika, haris menyembulkan kepalanya kedalam kelas mika dan dia mendapati gadis itu sedang menidurkan kepalanya diatas meja menjadikan lipatan tangannya sebagai bantalnya.

haris memantapkan langkahnya dan berjalan mendekati meja gadis bermata kucing tersebut dengan seplastik jajanan digenggamannya.

"mika?" panggilnya lalu duduk di kursi didepannya mika.

"hei? lo kenapa, hm?" ucapnya lembut sambil mengelus surai halus si gadis.

mika mendongakkan kepalanya, mata merah khas baru bangun tidur dan muka bantalnya menyapa penglihatan haris.

lantas pria itu mengacak rambut mika gemas karena melihat ekspresi polos gadis yang selama ini selalu mengerling tajam padanya hampir setiap waktu.

"kenapa? nih makan dulu, lo ga ke kantin kan?" ujar haris sambil meletakkan plastik jajanan tersebut.

mika diem, sedang berusaha mencerna apa yang ada didepannya mungkin? buktinya dia sekarang lagi ngerjap ngerjapin matanya.

"sakit perut? mau ke uks?" tanya haris lagi.

chance; 2hwangs.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang