"jadi pacar gue, yuk?"
"oke, acting yang bagus. sekarang mana bayaran gue?" mika menengadahkan tangannya, meminta imbalan yang sudah dijanjikan haris padanya.
"yailah mik, minta simak gue doang pake bayaran," cicit haris julid. mika menatap tajam lelaki tersebut seperti biasanya lalu berkata, "ya lo ke rumah gue jam segini cuma buat gitu doang? ganggu banget anjir, gue lagi tidur."
"lagian tidur sore gini, ga boleh tau," balas haris yang sekarang udah nyenderin kepalanya ke bahu mika.
"WOI LO BERAATTT," protes mika sebelum akhirnya ia mendorong badan bongsor temannya tersebut hingga terjatuh dari sofa empuk di ruang tengah rumahnya, ruang keluarga lebih tepatnya.
"ADUH!"
"udah tau badan tinggi gitu masih aja nempel nempel sama gue," sindir mika dan beralih meraih remote tv yang ada didepannya lalu menyalakan tv.
haris yang masih ngelus lututnya beringsut duduk di karpet, takut dimarahin mika lagi. "ya lo juga tinggi anjir, ga sadar diri banget. dasar cewe," balas haris usil yang dibalas tatapan tajam mika.
"mau nonton apa?" tanya mika yang tengah asik menggonta-ganti siaran tv. haris meraih toples kue di meja lalu memasukannya kedalam mulutnya, "netflix aja gimana? kita netflix and chill."
"gak," ketus mika namun tangannya menyetel netflix dan memilih film horror padahal ia tau haris bakalan jadi yang paling heboh.
"MIKAAAA DIA KELUAR DARI TV!"
"ANJIR COKLAT GUEEE HARIIIIISSS."
"MIKA BAGI DONG!"
"RIS RIS SUARANYA KECILIN WOI!"
"HARIS! IH DODOL KECILIN SUARANYA!"
"MIKA HAHAHAH MUKA LO LUCU AMAT."
bugh!
"gue lagi takut bisa bisanya lo ketawa," sinis mika, sedangkan haris mengelus kepalanya sambil tertawa. "emang beneran lucu," jawab haris.
"ini remote jangan sampe melayang ke kepala lo ya." haris tertawa lagi lalu menarik mika dan mendekapnya dari samping, "iya maaf ya."
btw posisinya udah ganti, awalnya haris yang dibawah jadi di atas sofa bareng mika. makanya dia bisa leluasa ngunyel ngunyel mika dan mika leluasa nampol mukanya.
"bosen ah film hantu, film romance yuk?" tawar haris pada mika yang tengah sibuk mencari film di tv nya.
"sounds good, ada ide?" tanya mika yang tak mengalihkan pandangannya dari tv. "365 days," saran haris sebelum—
"MUATAMU ANJEERRRRR, PERGI SANA LO."
mendengar teriakan mika, haris tertawa lagi lebih puas dari sebelumnya.
"lo udah nonton ya? kok takut gitu," goda haris lagi. mika mendorong haris sehingga dekapannya terlepas, lalu ia menatap tajam haris. "gue tendang ya lo?" ketus mika membuat haris menghentikan tawanya.
"iya bercanda sayang."
"bacot, berisik."
mika sibuk mengotak-atik remote tv nya, mencari film bergenre romance yang sesuai, sedangkan haris cuma nyimak sambil ngunyah.
"nobita nikah aja mik," saran haris yang langsung diangguki mika.
"huhuhu haris temen masa kecil gue akhirnya nikah."
"shizuka cantik banget anjir."
"kok bisa ya shizuka mau sama nobita?"
"tanya aja sama shizuka, jangan tanya gue."
"gaada yang nanya lo, gue ngomong sendiri."
"AYO NOBITA KISSING! MIKA, TUTUP MATA!"
"INI FILM BOCAH, MANA ADA KISSING."
apapun film nya, tetep heboh jawabannya.
"gabut ga sih, mik?" tanya haris setelah film doraemon yang mereka tonton akhirnya selesai. mika yang sedang meneguk susu vanillanya mengangguk.
"mau ngapain ya?" monolog haris. mika yang berada di karpet menoleh ke belakang, dimana haris berada.
"mending lo pulang, udah dari kapan lo disini," ujar mika sebelum menyuapkan cake kemulutnya.
"nginep deh," ucap haris asal. seperti biasa, mika melayangkan tatapan sinisnya pada lelaki itu. "apaan? gak," balasnya tak setuju.
"lo udah dari sore disini," lanjutnya lalu kembali menyuap cake kedalam mulutnya.
"kan besok minggu mik, ntar aja pulangnya," jawab haris yang diangguki mika, biasanya kalo pake kata kata bakal diartikan, 'yaudah terserah lo.'
jadi ceritanya haris sama mika ini spend their satnight together. berawal dari haris yang dateng sore sore pas mika tidur cuma buat jadi objek latihan nya haris yang 'katanya' mau nembak cewe, berlanjut ke "jangan pulang dulu, masih adzan." sampe akhirnya nonton film bareng.
"laper ga?" tanya mika pada haris. haris mengangguk, "laper. lo mau masakin gue?"
mika berpikir sejenak, "gatau sih, bahan di dapur dikit soalnya, gue juga ga terlalu bisa masak." haris mengangguk paham sambil meraih kuaci diatas meja. "yuk cari keluar," saran haris.
"udah malem anjir," balas mika tak setuju dengan saran haris. "gapapa lah, night ride, mau gak? sekalian jalan, apa ga bosen lo dirumah?" jawab haris santai lalu mika mengangguk kepalanya setelah berpikir selama beberapa waktu.
"mika, dingin gaaakk?" tanya haris dengan suara yang ditinggikan, takut mika tidak mendengar ucapannya.
"nggaaa, biasa ajaa," jawab mika yang tengah menikmati suasana malam ini. jalanan jakarta masih lumayan atau bisa terbilang ramai.
"mau makan apa?" tanya haris lagi. mika menggeleng, "suka suka lo aja, gue ngikut." mendengar itu, haris mengangguk.
"nasi goreng, mau?"
"mauuuu."
"siap bu bos." meski samar, tapi mika dapat mendengar perkataan haris dengan jelas dan ia tanpa sadar menarik kedua sudut bibirnya membentuk kurva tipis.
"bahagia terus sama cewe lo nanti ya, ris."
————————
Haris Mika timeee 🤩🤩. Walaupun tetap ribut tapi gapapa, aku suka love-hate semacam ini, HEHEHEHE PEACEEE ✌🏻. Aku habis ngasih spoiler kemarin di salah satu comsect, yang liat pasti tau. Nah aku bilang 2 kan yang naksir Mika? Sebenernya itu tuh ga dua, ada [ sebagian teks hilang ] karena [ sebagian tek hilang ] gitu ceritanyaaaa 🥳🥳.
KAMU SEDANG MEMBACA
chance; 2hwangs.
Fanfictioneveryone can get a chance if they want to change. but, do they deserve? [ lokalan!au, lowercase. warn, harshword ]