Halo semuanya!
Sudah siap, baca part kali ini?
Yang belum vote, vote dulu yuk. Jangan sider, ya!🤗
—————————
———————————
“Kamu yang terlalu biasa, dan aku yang terlalu pakai rasa.”
—Fake Good Boy—
BRAKK!"WOY! BAYAR KAS, WOY ASU!!"
Keadaan kelas XI-B IPS selalu saja terlihat ramai ketika sedang tidak ada guru yang mengajar. Pretty berdiri di depan meja belajarnya yang kebetulan berada di barisan paling depan. Seperti biasa, cewek itu mengibas-ngibaskan kipas plastik karakternya dengan cepat, cewek itu benar-benar merasa gerah dan sudah kehabisan kesabaran dengan sikap teman-teman biadabnya ini.
Lihat! Ada yang sedang bermain game online, menggosipkan seputar selebritas yang lagi booming, ada yang sedang bermain bola sepak di barisan paling belakang, ada juga cewek-cewek yang lagi joget tiktok di dekat jendela kelas.
"Apa sih, Pret! Lo gangguin gue nge-game aja!" celetuk sebuah suara bariton dari seorang cowok yang sedang bermain video game, duduk di depan papan tulis.
"Bacot lo, babi!"
"Nama gue Bobby, anjrit!"
"Bodoamat! Mana duit lo?! Bayar kas cepetan!"
Pretty berjalan lebar mendekati cowok itu sambil melipat tangan kirinya di depan dada, sedangkan tangan kanannya ia julurkan untuk menagih uang dengan raut wajah begitu garang. Bisa-bisanya, ia terpilih menjadi seorang bendahara, di kelas neraka ini!
"Iya! Nih, gue bayar!"
SRET!
"Aduh, jilbabku!!"
"Pfttt... BWAHAHAHA!!"
Pretty menoleh ke arah sumber suara, di mana terdapat dua orang perempuan dengan jilbab berwarna putih yang menutupi rambut kepalanya terlihat sedang saling tarik-tarikan jilbab satu sama lain.
"Woy, Fitri, Annisa! Lo berdua demen banget sih, main tarik-tarikan jilbab! Gak sekalian, main tarik-tarikan jembut juga?!"
Sontak teman-teman yang mendengar teriakan Pretty tadi dibuat tertawa terpingkal-pingkal.
"Aku anak sehat, tubuhku kuat! Karena ibuku memberi kawat!"
Tiba-tiba saja seorang cowok dengan kupluk berwarna maroon di kepalanya, lewat tanpa permisi di depan Pretty. Cowok jamet itu melangkah lebar sambil berjingkrak-jingkrak dikit, dengan nyanyian lagu tidak jelas yang keluar dari mulutnya.
"Heh, Rizki! Bayar kas, lo!"
"Astaghfirullah aladzim!" Rizki sontak menghentikan langkah, sambil memegangi dadanya menatap Pretty, kaget.
Mampos, duit aing udah habis lagi!
Pretty melangkah kecil, hingga sekarang posisinya sudah ganti berdiri di depan meja guru yang kebetulan dekat dengan pintu kelas, dan berhadapan langsung dengan Rizki.
"Eh, Assalamu'alaikum Pretty," cowok yang dipanggil Rizki itu tersenyum manis pada Pretty.
"Lo udah nunggak dua Minggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
GARAGA; FAKE GOOD BOY (HIATUS)
Teen Fiction💢ZONA MERAH‼️ -Brutalitas is as always- Berawal dari sebuah insiden tak terduga. Garaga Atalaric Winata, seorang bad boy ulung yang terkenal kejam dan jauh dari kata berperikemanusiaan itu, harus rela pindah sekolah. Meninggalkan geng motor yang i...