“Lo jauh lebih baik, atau emang lebih murahan?” —Garaga Atalaric.
—FAKE GOOD BOY—
12. Suatu Saat Nanti.
"Lo suruhannya Black Mamba, 'kan?"
"Lo pasti lagi mata-matain kita, 'kan?"
"Jawab, njir! Bisu, lo?"
Setelah ditarik ke dalam tongkrongan anak-anak Sandreas, Desya langsung dicecar dengan pertanyaan-pertanyaan membingungkan yang rasanya sulit untuk ia cerna.
Tadinya Desya, hanya ingin menemui Garaga di Apartemen Sanca, tapi kata cewek itu Garaga sedang tidak ada di sana, biasanya jika jam segini cowok itu sedang nongkrong bersama teman-temannya di sebuah warung yang letaknya tidak jauh dari SMA Permata.
Akhirnya Desya pun memutuskan untuk mencari keberadaan Garaga, hingga berakhirlah cewek tersebut di tempat ini. "Black Mamba apaan anjir? Lagunya Aespa?" tanyanya bingung, lalu melirik Garaga dengan tampang memelas, memohon pertolongan.
Sebenarnya ada satu hal yang lebih mengganjal di hati Desya. Yap! Ia bertanya-tanya sendiri, siapakah cewek yang sekarang sedang berdiri di samping Garaga?
Fiks! Pasti cewek nggak bener dah tuh! Yakali udah malam gini, masih main di luar, mana temennya cowok semua lagi!
"Nggak usah pura-pura bego kali, Neng," ujar Abbas.
Garaga masih setia berdiri di belakang cowok-cowok yang tengah menghakimi Desya. Cowok dengan tatapan elang itu menatap Desya dengan ekspresi datar.
"Dia temen gue di SMA Sakti,"
Akhirnya Desya bisa bernapas lega begitu mendengar pembelaan dari Garaga.
Semua anggota Sandreas begitupun dengan Brigitta kompak menoleh pada Garaga.
"Hah, dia temen kamu? Kenapa baru bilang sekarang sih, Ga?" tanya Brigitta pada Garaga. Belum sempat dijawab oleh Garaga, Brigitta langsung melangkah begitu saja, menghampiri Desya yang sedang memanyunkan bibir menatap sinis anggota Sandreas yang tadi sudah menuduhnya dengan seenak jidat.
Sungguh di antara yang lain, hanya Brigitta-lah yang benar-benar tidak enak hati pada Desya, sebab anak-anak Sandreas sudah menuduh cewek itu yang tidak-tidak, walaupun kenyataannya Brigitta tidak ikut berburuk sangka pada Desya sih.
Anak-anak Sandreas serentak mundur dari hadapan Desya, begitu Brigitta mulai mendekati cewek itu.
"Sorry, ya. Kita udah nuduh lo yang enggak-enggak tadi."
"Oh iya, lo temennya Garaga, 'kan? Kenalin, gue Brigitta, pacarnya Garaga." Brigitta mengulurkan tangan mengajak Desya untuk berkenalan, dengan senyum manis yang mengembang di kedua sudut bibirnya.
Desya tersenyum kecut.
Ohh ... jadi pacarnya Garaga? Desya berdehem sesaat sebelum akhirnya ikut menyunggingkan senyum, bukan senyum manis melainkan senyum...
"Gue Desya, calon masa depannya Garaga."
***
"Fuck! gatel bat nih punya gua!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GARAGA; FAKE GOOD BOY (HIATUS)
Teen Fiction💢ZONA MERAH‼️ -Brutalitas is as always- Berawal dari sebuah insiden tak terduga. Garaga Atalaric Winata, seorang bad boy ulung yang terkenal kejam dan jauh dari kata berperikemanusiaan itu, harus rela pindah sekolah. Meninggalkan geng motor yang i...