[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU BIAR BISA BACA]
Kedatangan Diandra Aurelani di SMA Ganesha berhasil merubah sifat ketua OSIS di SMA Ganesha yang dingin dan cuek itu. Memang cinta itu butuh prosos ngga instan kayak indomie.Tapi percaya...
Foto diatas kalian anggep aja foto Diandra Aurelani dan Alvaro Aldebaran.
Okeyy aku akan up part 8 ini!!!
Di part 8 ini ada adegan romantis 😱
Yang jomblo siapin guling buat kalian pukul-pukul.
(Aku juga sih hahaha)
Siap baper di part ini?
Yuk ramein setiap paragraf nya dengan komentar kalian!!!
Okey mulai..... . . . . . . .
-Selamat Membaca-
Semua orang bisa bilang cinta, akan tetapi tak semua orang bisa setia.
-yashinta.
Dibawah ini ada fotonya Diandra. Cantik anjaiii😭😍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . .
Bel pulang sekolah sudah berbunyi 15 menit yang lalu.Siswa-siswi SMA Ganesha sudah kebayakan yang pulang dan hanya beberapa saja yang masih di sekolah untuk extra kulikuler, perkumpulan osis atau ada juga yang memang malas untuk pulang.
Sejak tadi Diandra berdiam diri di kursi taman sekolah.Ia ada janji dengan seseorang untuk bertemu disini.
Sahabatnya yang kupret itu menyuruhnya untuk tidak pulang di jemput oleh sopir.Sofia terus memaksa Diandra supaya Diandra mau pulang dengan tantangannya itu.
Panas matahari membuat Diandra kehausan karena menunggu seseorang yang sejak tadi belum kelihatan batang hidungnya.
Andai saja ia tidak menuruti kata sahabatnya itu,mungkin Diandra sudah sampai dirumah sejak dari tadi.
Merasa haus,Diandra memutuskan untuk pergi ke kantin.Toh orang yang ditunggu belum datang juga.
Diandra melangkahkan kakinya menuju area kantin SMA Ganesha.Kantin SMA Ganesha lumayan jauh dari taman.
Saat Diandra sudah tiba di kantin,banyak orang yang nongkrong disini dengan teman-temannya.
Dengan langkah santai,Diandra menghampiri stand minuman karena ia sangat haus sedari tadi dan hendak memesan air mineral.
"Bu,saya beli air mineralnya satu ya!"ucap Diandra lembut dengan senyum nya.
Ibu kantin itu hanya manggut-manggut dan memberikan Diandra jempol sebagai jawabannya.