[27] Jebakan

670 38 1
                                    

haiii,,, masih setia kawal cerita The Cool Ketos?

sebelum baca harap vote ya❤️ emm dan komen juga biar aku semakin semangat up nyaa!!

Kalo ada typo/kesalahan ketik dalam part ini please bantu komen biar bisa aku perbaikin 🥺

"Kamu selalu menjadi yang pertama dan terakhir di hatiku ini. Ke mana pun aku pergi, atau apa yang aku lakukan, aku akan selalu memikirkanmu."
-Diandra for Alvaro

-happy reading-

****

Kirana melempar ponselnya ke lantai dan mengacak-acak kamarnya. Jangan ditanya kenapa, ia kesal karena Devan gagal mengambil hati Diandra.

Ponsel yang tadi Kirana lempar kini berdering. Ia mendekati ponselnya yang tergeletak diatas lantai. Keadaan ponselnya sudah retak, okeylah nanti dia bisa membelinya lagi.

Dilayar ponselnya menampilkan nama Devan disana. Dengan malas ia tetap mengangkat panggilan dari Devan.

"Mau apa lagi lo? Ngurus Diandra aka gak bisa."

"Gue punya rencana."

"Halah, gue yakin gak akan berhasil."

"Yakin? Jangan bangga dulu Kir, dengerin dulu."

"Yaudah cepet!"

"......"

"Gue setuju!"

****

Diranjangnya, Diandra sedari tadi hanya urung-uringan. Aplikasi WhatsApp nya pun sepi. Semua kompak tidak mengechat dirinya.

"Kesel gue!"

Ponsel Diandra berdenting, dengan cepat ia meraih ponselnya yang berada diatas ranjangnya.

Senyum Diandra perlahan memudar. Ia pikir Alvaro yang mengirimkan dirinya pesan ternyata Devan.

Devan : Dra ketemuan yuk di taman kota. Gue harap lo datang ya

Diandra tidak membalas pesan dari Devan. Ditanya datang atau tidak? Tentu Diandra akan datang mungkin penting.

****

Sudah 10 kali Alvaro memasuki bola basket kedalam ring. Rumah Alvaro memang tersedia fasilitas lapangan basket.

Merasa lelah, Alvaro menjeda bermain basketnya. Ia meraih ponselnya dan mengernyitkan dahinya bingung.

Karana : Al ketemuan yuk. Ada yang mau gue omongin. Terserah sih lo mau dateng atau engga, yang pasti gue bakal nunggu lo di taman kota.

Alvaro menghela nafasnya pasrah, ia bangkit lalu bersiap-siap untuk menemui Kirana.

Kini Alvaro sudah tiba di tempat yang Kirana sebut namun ia tak kunjung menemukan Kirana. Ia mengedarkan pandangannya disekeliling dan tidak ada tanda-tanda Kirana. Jangan bilang Kirana mengerjainya.

"Hai Al." Sapa seorang gadis dari belakang.

Karena terkejut mendapat sapaan dari gadis itu, Alvaro berbalik badan dan tersenyum masa, "Ada apa?" Tanya Alvaro to the point.

"Duduk disana yuk Al." Ajak Kirana seraya tangannya menunjuk kearah sebuah kursi dibawah pohon yang sejuk.

Alvaro hanya mengikuti Kirana dari belakang. Lagipula ia juga tak mau lama-lama disini.

"Ada apa?" Tanya Alvaro lagi. Ia sedikit mengikis jaraknya dengan Kirana.

"Al, kalo pas aku masih pacaran sama kamu terus aku punya salah, maafin aku ya. Aku tau pasti kamu cape juga kan sama sifat childish aku?" Kirana tersenyum masam, "Jujur aku masih sayang sama kamu tapi aku sadar diri Al, aku sadar kalo cinta kamu udah gak berpihak lagi sama aku dan justru berpihak ke Diandra."

ᴛʜᴇ ᴄᴏᴏʟ ᴋᴇᴛᴏsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang