haii,,, apa kabar nih bor?
siap ramekan cerita inii??
yuk ramekan dgn cara vote dan juga komen di setiap paragraf nya biar aku semangat updatenyaa!!!
jika ada typo/kesalahan dalam part ini, bantu koreksi yaa biar bisa aku perbaikin 🥺🥺
❗SEBAGIAN PART AKAN AKU PRIVATE, HARAP FOLLOW AKUN KU DULU BIAR BISA LANJUT BACA❗
"Habis ini aku bakal posesif, kamu harus terima ya."
-Alvaro Aldebaran"Ternyata rasanya berat ya lihat orang yang kita cintai bahagia sama orang lain."
-Kirana-happy reading-
****
Alvaro kini berada ditaman dengan Diandra. Pagi ini, sebelum bel masuk berbunyi, Alvaro dan Diandra akan menemui seseorang untuk berbicara serius.
Tak lama menunggu, orang yang di tunggu-tunggu pun kini sudah ada dihadapan mereka. Kirana menatap Alvaro dan Diandra secara bergantian seraya tersenyum.
"Kenapa?" Tanya Kirana dengan tangan bersedekap di depan dada.
Alvaro bangkit lalu menatap Kirana, "Kalo gue jadian sama Diandra, lo gak akan ganggu kan?" Tanya Alvaro seraya menatap Diandra dan Kirana bergantian.
Kirana diam terpaku. Ada rasa tak suka jika mendengar ucapan Alvaro apalagi ia melihat secara langsung.
"K-kamu ngomong apasih Al? Mana mungkin lah aku ganggu hubungan kalian berdua," balas Kirana seraya tersenyum kearah Diandra yang masih duduk di kursi taman.
"Bener?" Tanya Alvaro memastikan.
Kirana mengangguk antusias, "Iya. Yakali aku ganggu kalian. Yang ada nih ya, aku malah dukung kalian berdua kalo jadian. Couple goals banget soalnya," puji Kirana.
Sedangkan Diandra hanya memutar bola matanya malas. Diandra sangat geram pada Kirana yang selalu memakai topeng. Disaat ada Alvaro, Kirana menggunakan topeng positif dan saat tidak ada Alvaro, Kirana menggunakan topeng negatif.
Alvaro mengangguk seraya mengulas senyumnya, "Bagus deh kalo gitu. Gue harap lo bisa cepat-cepat move on ya dari gue,"
Kirana memukul sebelah lengan Alvaro, "Yaelah Al. Aku itu udah move on kali sama kamu," ujar Kirana berbohong. "Emm ada lagi yang mau kamu sama Diandra tanyain? Soalnya aku buru-buru mau ke ruang guru,"
"Udah segini aja. Kalo lo mau pergi, silahkan," balas Alvaro seraya bersedekap dada.
Kirana menatap Alvaro dan Diandra secara bergantian sembari mengulas senyumnya lalu berlalu meninggalkan area taman sekolah.
Alvaro menatap Diandra lalu tersenyum, "Udah gak ada penghalang lagi kan?"
Diandra bangkit dari duduknya lalu membalas senyuman dari Alvaro, "Semoga,"
****
Pulang sekolah Alvaro sengaja pulang lebih dulu dan berbohong pada Diandra. Alvaro tidak langsung pulang tetapi ia pergi menuju cafe langganannya untuk menghias cafe itu.
Malam ini, Alvaro akan mengungkapkan semua perasaan nya pada Diandra di cafe ini. Biarkan cafe ini menjadi saksi bahwa mereka resmi berpacaran.
Alvaro menghias cafe ini tidak sendiri tetapi kedua sahabatnya-Alzaska dan Angkasa juga ikut membantu. Bahkan kedua sahabat Diandra pun juga ikut membantu mengrias Diandra secantik mungkin tetapi Diandra tak tahu kalau mereka semua melakukan ini untuk Diandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛʜᴇ ᴄᴏᴏʟ ᴋᴇᴛᴏs
Teen Fiction[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU BIAR BISA BACA] Kedatangan Diandra Aurelani di SMA Ganesha berhasil merubah sifat ketua OSIS di SMA Ganesha yang dingin dan cuek itu. Memang cinta itu butuh prosos ngga instan kayak indomie.Tapi percaya...