[30] Takdir Untuk Bersama

828 44 15
                                    

haii,, apa kabar borr?

masih setia kawal cerita The Cool Ketos gaa?

yuk tinggalin jejak kalian disini dengan cara vote yaa plus komen di setiap paragraf nya biar aku semangat updatenyaa!!!

kalo ada typo/kesalahan dalam part ini bantu koreksi yaa biar bisa aku perbaikin 🥺

SEBAGIAN PART BAKAL AKU PRIVATE, HARAP FOLLOW AUTHOR DULU YA BIAR BISA BACA~

-happy reading-

****

Sedari tadi Diandra asik bermain kuku jarinya. Hari ini sangat membosankan, tak ada orang dirumah plus notifikasi ponsel pun juga sepi.

Ting

Ponsel Diandra berdenting, dengan cepat ia meraih ponselnya yang ada diatas ranjang. Panjang umur!

Alvaro : gue didepan rumah lo.

Diandra sontak terkejut karena tiba-tiba Alvaro sudah berada didepan rumahnya tanpa memberitahu lebih dulu.

Diandra mengikat rambutnya asal lalu berlari untuk menemui Alvaro. Disana Diandra bisa melihat Alvaro yang sedang duduk diatas motor miliknya.

Senyum Diandra terukir melihat Alvaro dengan menggunakan jaket jeans serta rambut acak-acakan yang menambah kesan ketampanannya. Ukiran-ukiran wajahnya nyaris sempurna serta rahang yang keras.

"Hai," sapa Diandra ramah.

Alvaro menoleh kearah Diandra lalu membalas sapaannya, "Hai juga,"

"Emm kenapa?" Tanya Diandra lembut.

Alvaro menyodorkan sebungkus nasi goreng plus starbucks, itu semua adalah makanan dan minuman favorit Diandra.

"B—buat gue?" Tanya Diandra memastikan.

Alvaro tersenyum ramah pada gadis di depannya ini, "Iya sayang,"

Astaga, dipanggil sayang dong! Diandra malu dan wajahnya memerah karena dipanggil sayang oleh Alvaro.

"M—makasih," Diandra mengambil nasi goreng dan starbucks yang Alvaro sodorkan.

Alvaro menatap sekeliling rumah Diandra, terlihat sangat sepi, "Pada kemana?" Tanya Alvaro.

"Biasa, lagi sibuk urusan pribadi," jawab Diandra sedangkan Alvaro hanya mengangguk mengerti.

"Dra, jalan yuk," ajak Alvaro. Sudah beberapa hari ia tidak jalan dan berbicara dengan Diandra. Alvaro sangat-sangat amat merindukan Diandra.

Diandra menatap makanan dan minuman yang Alvaro bawa lalu kembali menatap Alvaro yang masih menunggu jawabannya.

"Kalo lo mau makan, makan aja. Gue tungguin," ucap Alvaro yang paham akan maksud Diandra. Diandra tersenyum lalu menarik tangan Alvaro.

"Duduk sini," suruh Diandra pada Alvaro supaya duduk diatas rerumputan taman Diandra.

Alvaro mengedarkan pandangannya, disini ia bisa melihat berbagai macam tanaman dan banyak juga bunga-bunga.

"Lo yang ngurus?" Tanya Alvaro pada Diandra yang asik memakan nasi goreng yang Alvaro bawakan.

"Iya, dulunya sih mama tapi mama sibuk kerja ya jadinya nular ke gue deh," jawab Diandra sesekali ia menyeruput starbucks miliknya.

"Gak kebayang nanti rumah gue," ucap Alvaro dan Diandra tak mengerti maksud ucapan Alvaro.

"G—gak kebayang? Maksudnya?" Tanya Diandra seraya menatap mata emerald milik Alvaro.

ᴛʜᴇ ᴄᴏᴏʟ ᴋᴇᴛᴏsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang