haii,,,apa kabar???
kalian baca part ini jam berapaa?
jangan pernah skip" ceritanya yaa biar tau konflik apa yang bakal terjadi 🥲
siap untuk baca part 23 ini?
aku mulai yaww....
-happy reading-
****
Alvaro mengambil lagi rokok yang ia sengaja simpan di saku bajunya. Terhitung sudah 4 batang rokok Alvaro habiskan.
Drrtt.... Drrttt
Ponsel Alvaro berdering dan dengan malas ia pun mengangkat nya.
"Al, kamu gak lupa kan?"
"Apa?"
"Katanya kamu mau kesini, kenapa belum sampe-sampe juga"
"Masih di jalan." Ucap Alvaro berbohong.
"Yaudah aku matiin telfonnya ya, kamu hati-hati di jalan.
Tut... Tut
Telfon dimatikan secara sepihak oleh Kirana, dengan gerakan cepat kilat Alvaro menyambar kunci motornya yang ia letakkan di atas meja belajarnya.
Selama perjalanan, pikiran Alvaro selalu berporos ke Diandra. Tanpa ia sadari kini motornya berhenti di depan rumah Diandra.
"Kenapa gue disini?" Gumam Alvaro.
"Eh Al, ada apa malam-malam gini kesini?" Tanya Mauren yang baru saja datang dari supermarket.
"A-anu tan—"
"Masuk aja dulu Al, Diandra ada di dalam kok." Ucap Sultan yang baru saja keluar dari mobilnya setelah mengantarkan istirnya ke supermarket tadi.
"Gak usah om, tan. Pasti Diandra lagi tidur."
"Gak, Diandra lagi nonton aja dia. Mana bisa dia tidur jam segini." Ucap Mauren yang sudah tahu kelakuan putrinya di malam hari.
"Siapa itu, Ma?" Tanya Diandra yang baru saja datang. Di sela-sela menontonnya, ia mendengar suara orang tuanya yang sedang berbicara entah dengan siapa Diandra tak mendengar jelas suaranya.
Karena rasa penasarannya kumat, Diandra pun memberhentikan aktivitas menontonnya dan keluar untuk menyusul orang tuanya itu.
"Sini deh, Dra." Panggil Mauren yang melihat Diandra di ambang pintu. Diandra tak memberi jawaban, ia lalu melangkahkan kakinya menuju tempat orang tua nya diam.
"Nih Alvaro kesini." Ucap Sultan dengan menatap Diandra dan Alvaro secara bergantian.
"Ngapain?" Tanya Diandra cuek.
"Eh, anak Mama gak boleh judes-judes gitu dong." Nasihat Mauren kepada Diandra.
"Yaudah, papa sama mama masuk dulu ya." Ucap Sultan lalu mengajak Mauren masuk menuju rumah mereka.
Hening
"Masih marah sama gue hm?" Akhirnya Alvaro membuka suaranya.
"Gak tau." Jawab Diandra ketus.
Alvaro menghela nafasnya kasar. "Gue sayang sama lo, Dra."
Deg
Apa-apaan ini, bilang sayangnya ke Diandra tapi pacarannya sama Kirana.
Rakus ya makan jangan semua di embat.
"Basi." Ucap Diandra tanpa mau menoleh kearah Alvaro.
Alvaro yang merasa berbicara sendiri pun memegang kedua pipi putih Diandra dan membuatnya saling berhadapan dengan Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛʜᴇ ᴄᴏᴏʟ ᴋᴇᴛᴏs
Teen Fiction[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU BIAR BISA BACA] Kedatangan Diandra Aurelani di SMA Ganesha berhasil merubah sifat ketua OSIS di SMA Ganesha yang dingin dan cuek itu. Memang cinta itu butuh prosos ngga instan kayak indomie.Tapi percaya...
