[26] Penyelamat Tapi Bukan Dia

787 44 5
                                        

haiii,,, masih setia nungguin cerita "The Cool Ketos" update gaa??

oiyaa aku mau iklan bentar,,,, jangan lupa mampir ke cerita kedua aku "Gang Fight" baca aja dulu siapa tau suka<33

Konfliknya seru gaa gaess?

kira-kira siapa yang bakal nyelamatin Diandra? kepo kan? baca part ini biar kalian tau!

semoga kalian semua suka sama cerita aku ya,, aamiin<3

-happy reading-

****

"Baru permainan pertama, Dra. Bakal ada banyak permainan untuk lo." Guman seseorang yang tadi menguping pembicaraan Alvaro, Sofia dan juga Kanaya.

"Selamat menikmati ruang gelap, Diandra Aurelani." Ucap orang itu lalu tersenyum licik.

Sejak tadi Alvaro, Sofia dan Kanaya mencari-cari Diandra namun Diandra tak kunjung didapatkan.

Alvaro mengacak rambutnya frustasi. Seharusnya tadi ia menemani Diandra bukan malah membiarkannya pergi sendiri.

"Kita cek toilet sekarang!" Ucap Alvaro lalu ia berjalan menuju toilet diikuti Sofia dan Kanaya dibelakangnya.

Baru saja Alvaro ingin membelokkan langkahnya namun Angkasa dan Alzaska membuat Alvaro berhenti.

"Lo kenapa?" Tanya Angkasa yang melihat raut kekhawatiran di wajah Alvaro.

"Chelsea dalam bahaya!" Jawab Alvaro seraya menyenderkan tubuhnya di dinding dekat toilet.

"Gimana bisa?" Tanya Alzaska terkejut.

Alvaro hanya menggeleng. Ia sangat takut jika melihat Diandra dalam keadaan tidak baik-baik saja. Tidak! Jangan sampai terjadi apa-apa dengan Diandra.

Alvaro mengambil ponselnya lalu mencari nomor seseorang. Namun saat Alvaro menelfon orang itu justru panggilan itu di tolak.

"Shit!" Umpat Alvaro lalu pergi menuju kelasnya.

Kelas XII IPA 5 sangat ramai seperti pasar. Memang jam istirahat setelah mereka murid-murid kelas XII IPA 5 mengisi perut mereka, mereka menghabiskan sisa waktu istirahat untuk ribut di kelas.

"Serius, Kir?" Tanya Vidya terkejut.

"Iyalah, yakali gue biarin dia lolos gitu aja." Jawab Kirana bahagia.

"Diandra mana?" Tanya Alvaro tiba-tiba yang baru saja datang dan menghampiri Kirana.

"Kamu ngomong sama aku?" Bukannya menjawab justru Kirana malah balik bertanya.

"Gak usah basa-basi! Gak ada waktu buat basa-basi sama lo!" Ujar Alvaro malas.

"Sayang kamu jangan marah-marah gitu dong, kan aku—"

"Sekali lagi gue nanya, Diandra mana?" Tanya Alvaro dingin.

"Kenapa kamu nanya aku? Aku mana tau." Jawab Kirana.

"Gak usah boong! Gue tau lo kan yang nyembunyiin Diandra?" Alvaro sangat yakin bahwa Kirana lah dalang dari semua ini.

Brak

Kirana memukul meja belajarnya hingga menimbulkan suara yang sangat keras. Bahkan semua pasang mata berpusat kepadanya.

"Kenapa kamu nuduh kalo aku yang sembunyiin Diandra? Apa kamu liat?" Tanya Kirana. Kesabaran Kirana sudah habis. Alvaro selalu saja membela sekaligus melindungi Diandra sedangkan ia? Bahkan Alvaro tak perhatian seperti ini.

ᴛʜᴇ ᴄᴏᴏʟ ᴋᴇᴛᴏsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang