[22] Antarkita

774 57 15
                                    

haiii👋🏻👋🏻👋🏻

bantu koreksi kalo ada typo/kesalahan dalam cerita aku ini yaa

semoga kalian suka sama cerita aku<

yuk tinggalin jejak kalian dengan cara komen setiap paragraf nya dan juga vote :b

ready????

okey lahh aku mulaii

-happy reading-

"Cukup antartika aja yang jauh, antarkita jangan."
-Alvaro Aldebaran

****

Alvaro memutuskan untuk menghampiri Diandra di kelasnya karena dari kemarin pesan yang ia kirimkan sama sekali tidak di balas.

"Ada Diandra?" Tanya Alvaro kepada Siska teman kelas Diandra.

Siska menoleh kearah bangku Diandra duduk, "Gak ada, tadi sih dia keluar kelas sambil bawa novel. Kayaknya sih mau ke taman," ucap Siska mengira-ngira.

"Udah puas bikin Diandra sakit hati?" Tanya Sofia yang baru saja datang dari kantin bersama Kanaya.

"Maksud lo?" Alvaro tak mengerti apa maksud ucapan dari Sofia.

"BANGSAT LO!" Sergah Devan yang langsung memberi bogeman kepada Alvaro.

Bugh

Bugh

"Ini buat lo yang udah bikin mood Diandra hancur,"

Bugh

"Ini buat lo karena udah biarin Diandra pulang sendiri pas malem-malem!"

Bugh

Bugh

"Dan ini"

"Bonus dari gue" lanjut Devan.

Di taman sekolah, Diandra sedang fokus-fokusnya membaca novel namun ia hentikan karena seseorang memanggilnya dan membuat ia fokus kepada orang yang memanggilnya itu.

"DIANDRA!" Teriak Oji, murid kelas XII IPS 4 yang juga termasuk teman Diandra.

Oji menghampiri Diandra dengan nafas yang ngos-ngosan.

"Kenapa Ji?" Tanya Diandra.

Oji mulai menarik nafas lalu menghembuskan nya, "Alvaro sama Devan duel,"

Tanpa berkata apapun lagi, Diandra berlari untuk mencari dimana Alvaro sekaligus Devan dan meninggalkan Oji yang masih berada di taman.

Diandra melihat kerumunan yang dibuat oleh teman kelasnya dan juga kelas XII IPA maupun IPS lainnya.

Diandra menghampiri kerumunan itu dan terkejut saat melihat perkelahian antar Alvaro dan Devan.

"STOP!" Sergah Diandra.

"Dra," Ucap Alvaro dan Devan hampir bersamaan.

Diandra yang melihat luka di pelipis dan sudut bibir Alvaro hendak menghampiri nya namun niatannya ia uruangkan. Diandra kini menghampiri Devan yang lukanya tidak separah Alvaro.

"Van, lo gapapa? Itu lo luka, kita ke UKS ya?" Ucap Diandra panik. Alvaro yang melihat itu hanya bisa menatap Diandra sendu.

"Gue gapapa kok, Dra" Devan meyakini Diandra bahwa ia tidak apa-apa.

"Gapapa gimana, itu lo luka" Diandra membantuk Devan untuk bangkit dan mengajak nya untuk mengobati lukanya di UKS.

"Kenapa lo berubah, Dra" batin Alvaro sedih.

ᴛʜᴇ ᴄᴏᴏʟ ᴋᴇᴛᴏsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang