hiii, apa kabar nih?
yuk absen, EMOT KALIAN SAAT CERITA INI UPDATE? (me : 🤙🏻🥰)
yuk tinggalin jejak kalian disini dengan cara vote dan juga komen di setiap paragrafnya
komen sebanyak-banyaknya yaa biar aku cepet up, makasiii🤍
SEBAGIAN PART AKAN DI PRIVATE, HARAP FOLLOW AKUN KU DULU BIAR BISA LANJUT BACA!!!!
-happy reading-
****
Sudah beberapa kali Diandra mengumpat dan melempar ponselnya. Ia kesal karena Alvaro satu hari ini mencuekkan dirinya. Bahkan memberi kabar pun ia tak ada sama sekali.
Ini juga salah Diandra yang kemarin menerima ajakan dari Devan. Andai ia tak menerima ajakan Devan, sudah pasti Alvaro tidak akan mencuekkan dirinya.
Diandra mengambil ponselnya yang tergeletak di lantai akibat ulahnya lalu mengirimkan pesan terakhir untuk Alvaro. Diandra harap kali ini Alvaro akan membalas pesannya.
Diandra : Varo
Varo-nya Diandra🤍 : ap?
Diandra : ih jangan cuek-cuek nanti aku mewek nih
Varo-nya Diandra🤍 : y
Diandra : al maaf ya? Besok aku ga ngulangin lagi kok
Varo-nya Diandra🤍 : y
Diandra : ih al pliss maapin ya ya?
Varo-nya Diandra🤍 : berapa kali udah gue bilang hah? Jangan deket-deket sama Devan
Diandra : maaf al....
(Read)
Diandra menghela nafasnya. Sudah berapa kali ia meminta maaf kepada Alvaro namun Alvaro tetap tak memaafkan dirinya.
Ponsel Diandra berdenting. Dengan gesit ia mengambil ponselnya. Diandra pikir Alvaro yang memberikan ia pesan namun ternyata bukan.
Sofia babi🙏🏻 : Dra jalan-jalan yuk, sekalian sama Kanaya juga nih
Diandra : ih lo mah malah ngajak jalan-jalan. Gue lagi kit heart nih😢
Sofia babi🙏🏻 : makanya pake jalan-jalan bego biar ga stress lo nya. Mau lo stress terus masuk RSJ?
Diandra : ya kagak lah anying, yakali
Sofia babi🙏🏻 : nah kan gamau. Yaudah sana siap-siap. Gue sama Kanaya otw ke rumah lo
Diandra : ya
Dengan malas Diandra bangkit dari ranjangnya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk segera bersiap-siap.
****
Kini Diandra, Sofia dan Kanaya berada disebuah cafe yang sering ia dan Alvaro kunjungi. Andai saja di cafe ini hanya ada dirinya dan Alvaro saja pasti Diandra akan lompat kegirangan.
Selama perjalanan bahkan sampai pesanan mereka tiba pun Diandra tak ada membuka suaranya. Sofia dan Kanaya hanya saling menatap.
"Bengong mulu, awas kesambet," ledek Sofia dengan kekehan diakhir ucapannya.
Diandra hanya memutar bola matanya malas lalu menatap kearah jalanan yang ramai kendaraan. Mereka bertiga memilih untuk duduk dibagian out door supaya bisa menikmati keindahan kota Jakarta di malas hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛʜᴇ ᴄᴏᴏʟ ᴋᴇᴛᴏs
Novela Juvenil[SEBAGIAN PART DI PRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU BIAR BISA BACA] Kedatangan Diandra Aurelani di SMA Ganesha berhasil merubah sifat ketua OSIS di SMA Ganesha yang dingin dan cuek itu. Memang cinta itu butuh prosos ngga instan kayak indomie.Tapi percaya...