[34] Berkhianat

658 33 6
                                    

hiii, apa kabar nih?

yuk absen, EMOT KALIAN SAAT CERITA INI UPDATE? (me : 🤙🏻🥰)

yuk tinggalin jejak kalian disini dengan cara vote dan juga komen di setiap paragrafnya

komen sebanyak-banyaknya yaa biar aku cepet up, makasiii🤍

SEBAGIAN PART AKAN DI PRIVATE, HARAP FOLLOW AKUN KU DULU BIAR BISA LANJUT BACA!!!!

-happy reading-

****

Sudah beberapa kali Diandra mengumpat dan melempar ponselnya. Ia kesal karena Alvaro satu hari ini mencuekkan dirinya. Bahkan memberi kabar pun ia tak ada sama sekali.

Ini juga salah Diandra yang kemarin menerima ajakan dari Devan. Andai ia tak menerima ajakan Devan, sudah pasti Alvaro tidak akan mencuekkan dirinya.

Diandra mengambil ponselnya yang tergeletak di lantai akibat ulahnya lalu mengirimkan pesan terakhir untuk Alvaro. Diandra harap kali ini Alvaro akan membalas pesannya.

Diandra : Varo

Varo-nya Diandra🤍 : ap?

Diandra : ih jangan cuek-cuek nanti aku mewek nih

Varo-nya Diandra🤍 : y

Diandra : al maaf ya? Besok aku ga ngulangin lagi kok

Varo-nya Diandra🤍 : y

Diandra : ih al pliss maapin ya ya?

Varo-nya Diandra🤍 : berapa kali udah gue bilang hah? Jangan deket-deket sama Devan

Diandra : maaf al....

(Read)

Diandra menghela nafasnya. Sudah berapa kali ia meminta maaf kepada Alvaro namun Alvaro tetap tak memaafkan dirinya.

Ponsel Diandra berdenting. Dengan gesit ia mengambil ponselnya. Diandra pikir Alvaro yang memberikan ia pesan namun ternyata bukan.

Sofia babi🙏🏻 : Dra jalan-jalan yuk, sekalian sama Kanaya juga nih

Diandra : ih lo mah malah ngajak jalan-jalan. Gue lagi kit heart nih😢

Sofia babi🙏🏻 : makanya pake jalan-jalan bego biar ga stress lo nya. Mau lo stress terus masuk RSJ?

Diandra : ya kagak lah anying, yakali

Sofia babi🙏🏻 : nah kan gamau. Yaudah sana siap-siap. Gue sama Kanaya otw ke rumah lo

Diandra : ya

Dengan malas Diandra bangkit dari ranjangnya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk segera bersiap-siap.

****

Kini Diandra, Sofia dan Kanaya berada disebuah cafe yang sering ia dan Alvaro kunjungi. Andai saja di cafe ini hanya ada dirinya dan Alvaro saja pasti Diandra akan lompat kegirangan.

Selama perjalanan bahkan sampai pesanan mereka tiba pun Diandra tak ada membuka suaranya. Sofia dan Kanaya hanya saling menatap.

"Bengong mulu, awas kesambet," ledek Sofia dengan kekehan diakhir ucapannya.

Diandra hanya memutar bola matanya malas lalu menatap kearah jalanan yang ramai kendaraan. Mereka bertiga memilih untuk duduk dibagian out door supaya bisa menikmati keindahan kota Jakarta di malas hari ini.

ᴛʜᴇ ᴄᴏᴏʟ ᴋᴇᴛᴏsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang