[36] Alvaro Meresahkan!

1.5K 73 25
                                    

hiii,,, absen dulu yuk....

jam berapa kalian baca part ini?

jangan lupa untuk tinggalin jejak kalian disini dengan cara vote dan juga komen di setiap paragraf nya biar aku cepet up, makasii🤍

kalau ada typo/kesalahan dalam part ini bantu koreksi yaa biar aku perbaiki 🥺

sebelumnya udah follow akun wattpad ku belum? buat yang belum tolong follow ya karena sebagian part akan aku private, timakasii❤️

baca part sebelumnya supaya ngerti alur dari cerita ini yaa❤️

oiyaa mungkin aku bakal lama buat updatee cerita, jadi maap yaa🥺🥺

⚠️WARNING⚠️

[MENGANDUNG ADEGAN 17+ MAKA HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!!!]

-happy reading-

****

Sudah banyak pesan bahkan panggilan yang Diandra berikan pada Alvaro namun satupun dari pesan atau panggilan darinya tak ada balasan.

Diandra menghela nafasnya. Ia tak mengerti dimana kesalahannya hingga tiba-tiba Alvaro menjauhinya.

Bahkan tadi malam Diandra terus menangis hingga membuat matanya menjadi sembab. Bukan hanya itu, Diandra juga tak makan seharian ini hanya karena memikirkan Alvaro.

"Apa gue ke rumahnya Varo aja ya?" Gumam Diandra lalu bangkit dari ranjangnya dan berjalan menuju dapur. Tak mungkin juga jika Diandra membawa tangan kosong ke rumah Alvaro.

Diandra berniat akan membawakan makanan buatannya untuk Alvaro. Siapa tahu dengan cara ini Alvaro akan memaafkan dirinya padahal Diandra tak tahu salahnya dimana.

Tanpa memikirkan perutnya yang terus berbunyi, Diandra tetap memaksa dirinya untuk memasak. Diandra membuatkan Alvaro nasi goreng plus spaghetti kesukaan Alvaro.

Kini masakan Diandra sudah jadi. Ia memasukkan makanan yang ia masak didalam kotak bekal yang sangat terlihat cute itu.

"Oke sekarang tinggal siap-siap!" Diandra berlari menuju kamarnya untuk segera bersiap-siap sebelum hari mulai malam.

****

Hari sudah malam. Untung saja ia sudah berada di rumah Alvaro. Mengingat kejadian saat itu, saat Diandra di goda oleh preman membuatnya takut.

Menarik nafas dalam-dalam, Diandra memencet bel rumah Alvaro. Tak lama, kemudian pintu itu terbuka dan menampilkan seorang nenek-nenek yang terlihat cantik.

Diandra tak mengenali nenek itu tetapi ia tetap menyapa, "Hai omah," sapa Diandra.

Omah Susi mengernyitkan dahinya, "Kamu siapa?"

Diandra mencium punggung tangan Omah Susi, "Saya Diandra, pacarnya—"

"ITU SIAPA OMAH?" Tanya Alvaro dengan teriak.

Omah Susi dan Diandra sontak menatap kearah laki-laki yang sangat tampan yang menuju kearah mereka.

Diandra mengulas senyumnya karena itu adalah kekasihnya, "Hai," sapa Diandra namun Alvaro tak membalasnya.

"Varo gak boleh gitu dong," tegur Omah Susi karena Alvaro sangat tidak sopan.

"Ngapain kesini?" Tanya Alvaro datar pada Diandra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ᴛʜᴇ ᴄᴏᴏʟ ᴋᴇᴛᴏsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang