6

3.7K 281 67
                                    

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

Jeno perlahan membuka matanya dan tersenyum saat melihat pucuk kepala Jaemin yang kini masih terlelap dalam pelukan Jeno.

"Eeenngghhh..." Jaemin mengeliat saat Jeno mengelus lembut paha Jaemin dibalik selimut. Jeno mengangkat kepalanya sedikit dan mengernyitkan dahinya saat menemukan sisi tempat tidur Renjun tampak kosong.

Jeno melirik jam di nakas.

05.32

Semalam memang Renjun memejamkan mata lebih dulu setelah selesai berhubungan sex dengan Jeno dan Jaemin sementara kedua suaminya melanjutkan hingga dini hari.

"Apa dia pindah?" Guman Jeno, mengira Renjun pindah ke kamarnya. Namun biasanya Renjun tidak peduli dan terlalu malas pindah ke kamarnya sendiri dan memilih tidur di ranjang yang sama dengan kedua suaminya meski para suaminya melakukan sex hingga pagi.

"Hhngghhmm.. " Jaemin mengeliat saat perlahan Jeno melepas pelukannya. "Ssssh...." Jeno turun dari ranjang dengan berhati hati dan menarik selimut agar menutupi tubuh telanjang Jaemin hingga leher.

Jeno memungut celana boxer yang semalam ia lempar dan bergegas memakainya. Sembari memunguti potongan pakaian lain di lantai kamar, Jeno berjalan keluar kamarnya sambil bertelanjang dada.

Jeno mengernyitkan dahinya saat ia tidak menemukan celana dan baju tidur Renjun yang dipakai semalam, tapi Jeno menemukan pakaian dalam Renjun.

Jeno berjalan ke ruang laundry sembari mencari cari sosok suaminya. Rumahnya masih gelap dan sepi, tidak ada tanda tanda Renjun di ruang tengah, ruang makan, ruang laundry maupun kamar mandi. Jeno segera ke kamar Renjun setelah memasukkan seluruh pakaian kotor kedalam mesin cuci.

"Njun...?" Jeno semakin bingung saat mendapati kamar Renjun masih rapi dan gelap. Sepertinya Renjun tidak tidur di kamarnya juga. Renjun juga tidak ada di ruang kerjanya maupun ruang kerja Jeno. Jeno segera kembali ke ruang keluarga untuk kembali mencari suaminya. Siapa tahu Renjun ketiduran di sofa ruang tengah dan Jeno tidak menyadarinya tadi.

"Astaga..." Jeno menghela nafasnya lega saat ia akhirnya dapat melihat siluet seseorang dari jendela kaca sedang berdiri di teras. Jeno bergegas ke luar rumahnya dan menemukan Renjun sedang berdiri melipat kedua tangannya dan menyandarkan kepalanya ditembok dan melamun menatap halaman depan rumah mereka yang ditanami banyak bunga.

"Sedang apa disini sendirian?" Bisik Jeno sembari memeluk pinggang Renjun dari belakang dan meletakkan kepalanya di bahu Renjun.

Tenjun tersentak karena tidak menyadari ada orang lain selain dirinya dan tersenyum saat tahu bahwa orang yang tiba tiba memeluk dirinya adalah Jeno.

"Sudah bangun?" Tanya Renjun. Jeno menoleh pada Renjun dan tertawa pelan. "Harusnya aku yang tanya begitu... Kau bangun jam berapa? Kenapa pagi pagi sudah melamun disini tanpa pakaian dalam?" Jeno tersenyum jahil dan meraba celana tidur Renjun.

"Ck.. Tangannya tuan Jung!!" Renjun menepuk pelan tangan nakal Jeno, sementara suaminya hanya tertawa pelan melihat reaksi Renjun.

"Kenapa sudah disini pagi pagi sekali? Tidak lelah?" Tanya Jeno. Renjun tersenyum. "Kan aku semalam cuma main 2 ronde. Kalian saja yang main beronde ronde sampai pagi kan? Makannya lelah" Renjun. Jeno kembali tertawa dan mengecup pipi Renjun.

"Tapi kan ini masih terlalu pagi.. Harusnya kau tidur lebih lama. Apa aku dan Nana mengganggumu?" Tanya Jeno dengan lembut. Renjun menggelengkan kepalanya. Ia tidak pernah terganggu meski Jeno dan Jaemin melakukan hingga dini hari dengan berbagai macam bunyi.

EXPECTING [NORENMIN|NOMINREN | HENXIAOYANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang