9

3.5K 311 64
                                    

Lu udah lama banget ga update book ini 😭

Selamat membaca...

***

"Bagaimana?" Renjun langsung menanyai Jaemin lagi begitu suaminya keluar dari kamar mandi.

"Negatif." Jaemin tersenyum kecut dan menunjukkan test pack pada Renjun. "Perutmu?" Renjun mengambil test pack di tangan Jaemin dan menatap Jaemin khawatir.

"Baik baik saja Njun..." Jawab Jaemin sembari tersenyum lembut. "Tidak ada bercak apapun?" Renjun. Jaemin kembali menggelengkan kepalanya.

"Kau terlalu khawatir Njun-ah..." Jeno membelai kepala Renjun dengan lembut. "Jen.. Entah mengapa perasaanku tidak enak terus sejak kemarin." Renjun.

"Kalau aku hamil harusnya terdeteksi kan? Dari kemarin selalu negatif hasilnya." Jaemin mengelus perutnya pelan.
"Kadang ada yang tidak terdeteksi." Renjun.
"Tapi aku tidak ada gejala hamil lainnya." Jaemin.

Jeno menganggukkan kepalanya.
"Nana tidak kena morning sicknes, ataupun ngidam sesuatu." Jeno.

"Mungkin aku yang terlalu berlebihan." Renjun

"Iya Njun.. Kau terlalu berlebihan. Kan kalau perutku sakit setelah di tendang wajar. Apalagi ditendang Yangyang." Jaemin tertawa pelan.

"Nanti kita konsultasi ke dokter ya kalau setelah honeymoon tidak kunjung ada tanda tanda baby Jung?" Jeno. Renjun mengangguk.

"Udah yuk sarapan.. Hari ini mau ke rumah Dad kan?" Jaemin mengaitkan tangannya pada Jeno dan Renjun. Renjun di kanan dan Jeno di kiri.

"Nanti sore belanja oleh-oleh untuk Taro ya? Aku kangen sekali dengan Tarooo..." Jaemin.

***

"Dejun Gege bagaimana Mom?" Tanya Jaemin begitu melihat Ten sedang menata rangkaian bunga di vas untuk meja makan.

"Kalian sudah datang?" Ten tersenyum saat melihat putra bungsu dan kedua menantunya.
"Baru datang itu Mommynya di peluk dulu Jaem..." Renjun tertawa dan langsung memeluk Ten. "Injun tambah kurus sekali..." Bisik Ten khawatir.

"Biasa Mom, karena tidak diawasi suami suaminya dia kerja tanpa henti lagi di Beijing kemarin." Jeno mendengus pelan mengadu pada Ten dan langsung memeluk Ten juga.

"Pokoknya mulai besok kalian harus senang senang dan menikmati liburan kalian. Suami suaminya dijaga ya No... Jangan diajak main semalaman setiap hari." Ten mengedipkan satu matanya dan tertawa pelan, menggoda Jeno.

"Gapapa Mom, nana kuat." Jaemin terkekeh dan memeluk Ten lalu mencium pipi Mommynya. "Kamu ini..." Ten.

"Gege?" Tanya Jaemin kembali. Ten belum menjawab pertantaannya tadi.

"Dejun sedang mandi, tadi pagi dia masak dan sarapan dengan mommy kok." Jawab Ten. "Sudah lebih baik?" Tanya Renjun. Ten mengangguk dan tersenyum.

"Mom ajak dia mengobrol terus. Sekarang sudah tidak melamun terus seperti kemarin. Walau masih lebih diam dari biasanya." Ten.

"Dery mana?" Tanya Jaemin kembali, mencari kakaknya. "Kakakmu semalaman tidak pulang." Bisik Ten tersenyum kecut. Jaemin membelalakkan matanya kaget. "Kemana?" Tanya Jaemin sembari duduk di kursi meja makan, diikuti oleh Jeno dan Renjun.

Ten mengangkat bahunya. "Telephone Mom juga tidak diangkat, sepertinya ia menginap di tempat Yangyang. Semalam ia dan Dejun mengobrol berdua lalu Dery buru buru keluar rumah. Dejun juga tidak mencari Dery, jadi sepertinya Dery ke tempat Yangyang." Jawab Ten yang sudah selesai merangkai bunga dan bergabung untuk duduk di kursi meja makan bersama anak dan kedua menantunya.

EXPECTING [NORENMIN|NOMINREN | HENXIAOYANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang