35

3K 248 269
                                    

Hi hi semua...
Makin panas nih.

Mari bertahan sebentar sebelum menyambut para bayi.

✨Jangan lupa vote dan comment ✨

***

"No..." Jaemin mendengus pelan dan menarik selimutnya sampai ke dada begitu menyadari dimana kali ini ia membuka matanya.

"Nooo..." Panggil Jaemin lagi, menepuk-nepuk dada Jeno di balik selimut.

"Hhhmmm???" Jawab Jeno, dengan mata yang masih terpejam.

"Cek Injun di kamar kita..." Jaemin.

"Hhh.. Nanti saja lah.. Paling juga belum bangun." Jeno bergeser dan tidur miring ke arah Jaemin, lalu menarik suaminya untuk ia peluk dengan erat.

Jaemin membuka matanya perlahan dan mendengus.

"Justru sebelum Injun bangun, di cek dulu. Pindah ke kamar sebelah sanah... Nanti Injun ngambek loh kalau tidak melihatmu di sampingnya." Jaemin.

"Aku masih ngantuk Na.. Cape..." Keluh Jeno, kembali menyamankan posisinya yang masih telanjang dan lengket di balik selimut.

"Nooo..." Jaemin.

Jeno mendengus pelan dan melepas pelukannya dari Jaemin, lalu membuka matanya dan menatap langit-langit kamar Renjun. Semalam Jeno dan Jaemin pindah tidur di kamar Renjun dan melakukan hubungan intim setelah memastikan Renjun sudah tertidur pulas di kamar utama.

"Sekarang jam berapa?" Tanya Jeno yang perlahan duduk di atas tempat tidur lalu menguap.

"Aku tidak tahu.. Tapi sepertinya dini hari. Pindah sanah." Jaemin kembali menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang telanjang saat Jeno turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah pintu.

"Jangan lupa bersihkan dirimu dan pakai baju..." Jaemin membuka matanya kembali dan berpesan pada Jeno yang hanya menjawab dengan mengangkat tangannya lalu keluar kamar, masih telanjang bulat.

"Nooooooooo... Pakai bajuuuu!!!" Jaemin langsung duduk dan meraih celana kolor di dekatnya lalu melemparnya ke arah Jeno sebelum suaminya melewati pintu.

"Kan mau mandi!" Protes Jeno, mengambil celana kolor milik Jaemin di atas kepalanya.

"Yang benar doong.. Masa telanjang begitu!!" Gerutu Jaemin, kembali merebahkan diri dan menarik selimutnya lagi.

"Sendirinya juga telanjang..." Gerutu Jeno, langsung mengenakan celana milik Jaemin yang memang ukurannya sama dengan Jeno dan keluar dari kamar Renjun.

"Mandi dulu saja deh.. Bau.." Bisik Jeno, mengendus-endus ketiaknya.

***

"Inㅡ injun-ah..." Jeno dengan berhati-hati masuk ke dalam kamar utama hanya mengenakan bathrobe. Kamar utama masih gelap seperti saat Jeno dan Jaemin tinggalkan semalam, dan Jeno dapat melihat siluet Renjun yang tiduran di tengah ranjang, memunggunginya.

Jeno berjalan mengendap-endap menghampiri lemari dimana Jaemin dan Renjun biasa menyimpan baju piyama mereka. Kebanyakan baju mereka ada di ruang pakaian, tapi untuk piyama dan pakaian dalam selalu Jaemin dan Renjun simpan di lemari dalam kamar utama.

Jeno dengan sangat berhati-hati membuka lemari sembari terus menatap ke arah Renjun.

"Eh?? Njun??" Jeno kembali menutup lemari dan langsung menghampiri Renjun yang bahunya terlihat naik turun dengan cepat.

"Injun... " Jeno perlahan naik ke tempat tidur dan menepuk pelan bahu Renjun yang ternyata menangis.

"Injun sayang... Kenapa sayang??" Bisik Jeno. Namun Renjun tetap memejamkan matanya dan menangis. Sepertinya Renjun menangis dalam tidurnya.

EXPECTING [NORENMIN|NOMINREN | HENXIAOYANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang