Hi hi
The trouple is back✨Jangan lupa vote dan comment✨
***
"Jangan sampai kelupaan..." Jaemin menyodorkan botol obat yang biasa Renjun bawa kemana mana. Birth control milik Renjun.
"Terimakasih Na.. " Renjun tersenyum dan menerima birth control miliknya.
"Aku juga akan mulai minum itu sekarang. Kata dokter aku sudah mulai boleh berhubungan seksual setidaknya saat perdarahanku selesai, tapi tidak boleh hamil dulu kan? " Tanya Jaemin yang kini menata beberapa butir obat di piring kecilnya.
Renjun menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Iya.. Minimal 5 atau 6 bulan sebelum kau boleh merencanakan untuk hamil lagi." Renjun.
"Airnya datang... " Jeno masuk ke kamar, membawa segelas air putih untuk Jaemin.
"Kok cuma satu? Kan Injun juga mau minum birth control Nooo..." Jaemin mendengus pelan melihat hanya ada satu gelas air putih ditangan Jeno.
"Maaf Njun.. Aku lupa!!" Jeno buru buru meletakkan gelas milik Jaemin di nakas lalu berlari keluar kamar sebelum Renjun sempat menanggapi.
"Kalian semalam bertengkar ya?" Bisik Jaemin lirih. Renjun langsung menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Jaemin.
"Tidak kok Na.." Bisik Renjun. Jaemin menoleh pada Renjun dan tersenyum tipis.
"Njun.. Aku suami kalian. Aku bisa merasakan kalian tidak akur sejak pagi ini..." Jaemin.
"Apa gara gara aku? Harusnya aku bisa menjaga baby..." Jaemin mengelus perutnya dan kembali menitikkan air mata."Tidak Na.. Tidak..." Renjun langsung berlutut di depan Jaemin dan menggelengkan kepalanya.
"Jangan pernah berpikiran seperti itu ya? Baby pergi bukan salahmu. Bukan salah siapa siapa. Oke?" Renjun. Jaemin hanya menatap Renjun dan menyeka air mata di pipinya."Aku dan Jeno memang berdebat sedikit, tapi kami tidak bertengkar..." Bisik Renjun, menggenggam tangan Jaemin.
Renjun terdiam untuk sesaat, ragu untuk melanjutkan.
"Sepertinya aku sudah membuat Jeno marah karena aku bilang aku tidak ingin hamil dulu. Jeno bilang kalau harusnya sekarang waktu yang tepat untukku hamil..." Bisik Renjun lirih. Jaemin hanya terdiam.
"Menurutmu bagaimana Na?" Tanya Renjun, masih berlutut di depan Jaemin.
"Apanya?" Tanya Jaemin lirih.
"Hamil... Apa aku sebaiknya berhenti minum birth control?" Renjun. Jaemin hanya diam dan menatap Renjun, Jaemin tidak tahu harus menjawab apa. Bohong kalau Jaemin bilang Ia tidak ingin anak dari Renjun.
"Kalau kau belum siap, tidak usah saja Njun." Jaemin dan Renjun tersentak saat mendengar suara Jeno yang masuk ke kamar.
"Jen... " Renjun langsung berdiri dan menatap Jeno.
"Maafkan aku, semalam aku terlalu terbawa emosi." Jeno menyerahkan gelas di tangannya pada Renjun."Jujur aku sangat ingin memiliki anak darimu Njun, aku juga ingin segera memiliki momongan. Tapi aku sadar, tidak benar caranya kalau aku memaksamu. Yang akan hamil dan melahirkan itu kau. Pasti lebih banyak hal yang ingin kau pertimbangkan dulu sebelum hamil." Jeno tersenyum lembut. Ia sudah memikirkannya.
"Aku... Juga sama Njun.. Aku sangat ingin momongan. Apalagi setelah kehilangan baby. Tapi aku rasa tidak perlu terburu buru, aku masih bisa hamil lagi kok tahun depan." Jaemin.
Renjun terdiam dan menatap kedua suaminya.
"Aku juga memikirkannya semalaman. Ada banyak hal yang ingin aku bicarakan dengan kalian, tapi aku tak tahu kapan waktu yang tepat." Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXPECTING [NORENMIN|NOMINREN | HENXIAOYANG]
Fanfic✨Sequel of UNEXPECTED✨ [Kisah Jeno, Jaemin dan Renjun setelah berumah tangga, juga kisah Hendery, Dejun dan Yangyang yang ingin berumah tangga] . . . ㅡJaemin pernah berkata bahwa cerita romansa di dunia nyata tidak akan berhenti hanya setelah para...