✨Jangan lupa vote dan comment✨
***
"Yangyang dan Ningning juga mau sarapaaaaaan..." Renjun tersenyum lebar sembari menuntun Yangyang ke ruang makan.
"Terimakasih." Bisik Yangyang saat ia duduk dan Jeno langsung memberikannya segelas air minum.
"Makan yang banyak, minum vitamin, lalu kita main. Echan akan ke sini jam 10 nanti." Renjun terus tersenyum, sementara Yangyang hanya mengangguk pelan dengan wajah dan mata yang sembab. Semalam Jaemin meninggalkan Yangyang dan kembali ke kamar utama. Yangyang sempat menangis lagi sendirian, namun kemudian tidur karena kelelahan.
"Makan yang banyak, aku masakkan galbi dan sup rumput laut." Jaemin tersenyum tipis dan menata lauk pauk yang baru ia masak di meja, dibantu Jeno.
"Makan yang banyak... Ningning harus sehat agar nanti bisa main dengan ddalgi-deul." Renjun.
***
"Aku sebal sekali kalau ke sini. Halaman rumahmu kenapa luas sekali sih?? Cape tau jalan dari depan kemari!!" Haechan dengan kesal duduk di sofa ruang tengah rumah Renjun dan meluruskan kakinya.
"Lagipula siapa yang ke sini naik taxi dan turun di depan gerbang?? Aku kira kau diantar Mark hyung. Kan mobilnya bisa masuk sampai pintu depan." Renjun.
"Mark hyung sibuk sekali beberapa hari ini. Tadi saja dia berangkat pagi sekali sampai harus sarapan di kantor." Haechan.
"Ah.. Iya sih. Jeno dan Jaemin juga sedang sibuk sekali beberapa hari ini." Renjun.
"Aku ambil minuman dan cemilan dulu ya.. Kalian mengobrol dulu saja berdua." Renjun beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Haechan dan Yangyang di ruang tengah berdua.
"Kata Injun semalam kau masuk ER?" Tanya Haechan yang langsung membenarkan posisi duduknya dan menatap Yangyang dengan khawatir.
"Iya." Jawab Yangyang lirih.
"Astagaa... Tapi sekarang tidak apa-apa kan?" Haechan.
"Sudah jauh lebih baik. Perutku sudah tidak sakit, hanya masih lemas dan kepalaku masih agak pusing." Yangyang.
Haechan menatap Yangyang dengan penuh simpati.
"Sakit kontraksi begitu?" Tanya Haechan. Yangyang mengangkat bahunya.
"Aku hanya ingat rasanya sangat sakit sebelum aku pingsan." Yangyang.
Haechan menghela nafasnya pelan dan mengelus perutnya yang buncit.
"Kalau sampai pingsan pasti sakit sekali. Aku saja kalau dapat kontraksi palsu rasanya tidak enak sekali meski tidak terlalu sakit." Haechan.
"Kontraksi palsu?" Bisik Yangyang, terlihat bingung.
"Iya... Kontraksi palsu. Baxton hicks." Haechan.
"Astaga.. Kau tidak tahu itu juga?" Tanya Haechan saat melihat Yangyang tampak masih kebingungan.
"Tidak tahu apa?" Renjun datang membawa nampan berisi teh yuja hangat serta tiga potong cakes dan setoples cookies yang ia buat di rumah Haechan tempo hari.
"Dia tidak tahu braxton hicks." Haechan menunjuk Yangyang yang masih kebingungan.
"Aah... Itu." Renjun duduk di samping kanan Yangyang setelah meletakkan minuman dan makanan di meja.
"Memangnya kau tahu itu sebelum hamil dulu??" Renjun. Haechan langsung mengerucutkan bibirnya dengan kesal dan mengambil cangkir teh yuja miliknya.
"Echan dulu juga tidak tahu hal hal begitu.. Tidak apa." Renjun langsung mengibaskan tangannya saat Yangyang menoleh pada Renjun untuk meminta penjelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EXPECTING [NORENMIN|NOMINREN | HENXIAOYANG]
Fanfiction✨Sequel of UNEXPECTED✨ [Kisah Jeno, Jaemin dan Renjun setelah berumah tangga, juga kisah Hendery, Dejun dan Yangyang yang ingin berumah tangga] . . . ㅡJaemin pernah berkata bahwa cerita romansa di dunia nyata tidak akan berhenti hanya setelah para...