7

2.8K 290 66
                                    

✨Jangan lupa vote dan comment✨

Btw aku nulis ff ini tanpa melakukan riset mendalam, jadi cuma berisi pengetahuanku yang cetek dan hasil dari pemikiran logikaku. Jadi dari chapter ini dan chapter selanjutnya kalau aku jelasin kodisi medis, atau kondisi mental, jangan terlalu di anggap serius.

***

"Kami membawa Dejun Gege ke rumah kami. Dia tidak mau pulang dan masih kelihatan linglung. Sekarang sedang tidur di kamar Injun. Injun yang berjaga disana." Jaemin menyandarkan kepalanya ke kepala ranjang dan mengelus perutnya yang sejak tadi terasa agak kram.

Sekarang ia sedang berbicara dengan Hendery di telephone. Kakaknya itu langsung panik dan terus menerus menelephone Jaemin saat dikirimi pesan kalau Dejun kemungkinan mengalami partner rape oleh Yangyang.

"Yangyang??" Tanya Hendery, ia juga khawatir dengan Yangyang. Bagaimanapun Yangyang juga masih kekasihnya dan Hendery tidak pernah menyangka Yangyang akan melakukan hal seperti ini. Yangyang meski terkadang menyebalkan menurut Jaemin, selalu tampak menggemaskan di mata Hendery dan Dejun. Terkadang kekasih Hendery yang satu itu memang sedikit kekanakan dan berjiwa lebih bebas dibanding Hendery dan Dejun.

"Dia kami tinggalkan di apartemennya. Entahlah, aku sangat emosi dan marah tadi..." Jaemin sampai sekarang masih marah jika mengingat keadaan Dejun saat ia dan kedua suaminya menemukannya di kamar mandi.

"Bisa tolong telephone orang tua Dejun dan memberi kabar pada mereka?" Hendery. "Dejun tidak mau orang tuanya tahu Der... Dia bahkan menolak pulang karena bekas bekas di tubuhnya belum hilang." Jaemin.

"Beritahu mereka kalau Dejun menginap di rumah kalian untuk menyiapkan pesta kejutan untukku yang akan pulang. Lalu Dejun kelupaan untuk mengabari orang tuanya. Bilang saja kau baru tahu pagi ini karena aku menelephonemu mencari Dejun." Hendery berbicara dengan tenang kali ini.

"Aku akan langsung pulang ke Korea hari ini." lanjut Hendery. "Pekerjaanmu? Bukankah harusnya kau pulang lusa?" Jaemin. "Dengan keadaan kekasihku yang seperti itu??!! Aku akan bicara pada Daddy nanti. Aku harus pulang. Mereka membutuhkanku." Hendery terdengar menghela nafasnya.

"Kalai begitu pulanglah... Kami akan menjaga Dejun Gege disini, jadi tenang saja." Jaemin.
"Terimakasih Na... Sampaikan terimakasihku juga pada suami suamimu." Hendery.

"Masih sakit?" Jeno duduk di samping Jaemin dan membawa kompres perut untuk Jaemin. "Sedikiiiit.. Agak kram sekarang rasanya" Jaemin menarik kausnya dan menghela nafas melihat perut samping kananya sedikit lebam karena tendangan Yangyang. "Aku tidak tahu tenaganya bisa sekuat itu" Ujar Jeno sembari meletakkan kompres di perut Jaemin.

"Aku bahkan tak tahu kelakuannya seperti itu" gerutu Jaemin. Ia masih kesal dengan Yangyang. Jeno menghela nafasnya, ia juga tidak pernah menyangka Yangyang akan berbuat hal seperti dugaan mereka. Mereka memang belum tahu cerita lengkapnya, namun dari yang mereka lihat Dejun mengalami partner rape.

"Perutku rasanya tidak enak. Kram, nyeri sampai belakang sini" Jaemin menarik telunjuknya dari perut bagian bawah hingga punggung. "Yangyang menendangmu sangat kencang?" Tanya Jeno khawatir.

"Entahlah... Tapi rasanya ada yang salah... Memangnya kalau ditendang rasanya seperti ini ya?" Tanya Jaemin. Jeno mengangkat bahunya. "

Aaah padahal aku mau beres beres koper kita" Jaemin kembali mengeluh, ia dan kedua suaminya berencana berangkat ke Jepang lusa. Mereka ingin mengunjungi Shotaro beberapa hari, kemudian lanjut pergi ke Santorini di Greece.

Mommy Ten yang menyarankan mereka untuk pergi ke Santorini. Ten dan Johnny pernah menghabiskan waktu disana saat ulang tahun pernikahan mereka yang ke-20. Dan Ten merekomendasikan tempat itu.

EXPECTING [NORENMIN|NOMINREN | HENXIAOYANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang