13

2.7K 289 34
                                    

✨Jangan lupa vote dan comment✨

Kalimat yang tercetak miring = percakapan bahasa Jepang

***

"Ojichaaaaaaan.... " Shotaro langsung berteriak dan berlari, memeluk kaki Jaemin begitu Jaemin turun dari mobil.

"Kok Taro matanya bengkak?" Jaemin membelai wajah Shotaro yang kini mendongak, menatapnya dengan wajah sembab.

"Shotaro terus menangis saat Oniichan tadi dibawa ke rumah sakit." Nako.

"Ojichan tidak apa apa kan? Mana yang sakit?" Bisik Shotaro, khawatir.

"Ojichan sudah tidak apa apa..." Jaemin tersenyum.

"Oiya!! Ada Johnny grandpa!! Tapi sedang bobo." Shotaro melompat lompat senang dan menunjuk ke arah pintu depan Villa.

"Loh Daddy sudah sampai mom?" Jaemin.

"Iya.. Kan Daddymu dari Beijing. Tadi Mommy bilang agar Daddy langsung ke Villa saja, mungkin Daddymu kelelahan jadi tidur. Hahahah padahal anaknya baru keluar dari rumah sakit." Ten.

"Kasian Daddy.. Harusnya Daddy tidak kesini tidak apa apa... " Bisik Jaemin.

Daddynya itu dalam seminggu ini sudah bolak balik terbang kesana kemari, padahal usia Johnny sudah tidak muda lagi. Pasti akan lebih mudah lelah.

"Daddy pasti khawatir padamu Na..." Renjun tersenyum dan menggendong Shotaro.

"Mana bisa Daddymu tidak kemari setelah dengar kabar anaknya masuk rumah sakit? Mama saja langsung ke sini dengan Mommymu. Jae juga mau ke sini, tapi Mama larang, banyak pekerjaan di Korea jadi biar Mama saja yang kesini." Taeyong.

Jaemin menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Bersyukur karena ia masih punya keluarga besar yang sangat menyayanginya.

"Ayo cepat masuk.. Semakin lama semakin dingin di luar." Jeno. Jaemin menganggukkan kepalanya dan masuk ke dalam Villa.

***

"Nana malam ini mau tidur disini dengan Daddy, memangnya? " Johnny tersenyum melihat putra bungsunya memejamkan mata dan tidur berbantalkan lengannya.

"Iya... " Bisik Jaemin yang semakin menyamankan kepalanya.

"Yasudah.. Tidak apa apa... Nana tidur saja disini." Bisik Johnny yang langsung menepuk nepuk punggung Jaemin.

"Dad... " Jaemin tiba tiba kembali membuka matanya dan menatap Johnny.

"Hmm? Kenapa sayang? " Johnny.

"Pasti dulu Daddy sangat terpukul ya saat kehilangan Cherry noona? " Tanya Jaemin lirih. Johnny tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Tentu... Daddy dan Papa Jae saaaaangat terpukul dan sedih." Johnny.

"Nana yang tidak tahu kalau Nana hamil saja rasanya sangat sedih... Apalagi Daddy dan Papa Jae yang sudah menanti nanti Cherry Noona... " Jaemin kembali menitikkan air matanya.

Johnny tersenyum dan menyeka pipi Jaemin dengan ibu jarinya.

"Tapi tidak boleh sedih berlarut larut... Mungkin sekarang terasa berat, tapi suatu hari nanti Nana dan suami suami Nana pasti bahagia juga. Daddy juga sekarang bahagia, menikah dengan Mommy dan punya dua anak tampan yang tumbuh dengan baik, sehat dan pintar seperti Nana dan Dery." Johnny.

"Nana harus bisa merelakan, ya? Bersabar dulu... Nanti pasti Nana diberi momongan lagi..." Johnny. Jaemin mengangguk pelan.

"Kata dokter, Nana baru boleh hamil kalau sudah lewat enam bulan... " Bisik Jaemin. Johnny menganggukkan kepalanya.

EXPECTING [NORENMIN|NOMINREN | HENXIAOYANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang