43

2K 156 87
                                    

Hai haiii

Ini chapter panjang btw. Dan 3 couple muncul semua. Hahahahaha

✨Jangan lupa vote dan comment✨

***

"Gege kenapa tidak mau angkat video call Yangyang?"

Hendery menghela nafasnya perlahan saat mendengar pertanyaan Yangyang pada Dejun di seberang telephone. Kun juga berhenti melipat baju dan menoleh pada Yangyang yang duduk di ranjang rumah sakit dengan ponsel menempel di telinga. Pagi ini Yangyang sudah diperbolehkan keluar rumah sakit dan mereka sedang bersiap untuk pulang.

"Gege kena flu. Uhukk uhukk...."

Kun tanpa sadar menyunggingkan senyumnya dan kembali fokus melipat baju begitu mendengar jawaban Dejun.

"Tidak mau jemput Yangyang?" Tanya Yangyang kembali. Hendery langsung berdiri dari duduknya dan berjalan menghampiri Yangyang.

"Dejun sedang flu parah. Nanti Yangyang tertular." Bisik Hendery, yang kini mengelus kedua bahu Yangyang dan duduk di samping kekasihnya itu.

Yangyang menghela nafasnya dan langsung membuat Kun kembali mengalihkan perhatiannya dari baju ke Yangyang.

"Yangyang baru saja boleh pulang dan keadaan Yangyang masih lemah, jadi jangan dekat-dekat Dejun dulu ya?" Bisik Kun dengan senyum yang ia paksakan. Hati Kun agak sakit begitu melihat wajah kecewa Yangyang saat tahu Dejun tidak bisa menjemputnya dari rumah sakit.

"Maaf ya Yang, sementara ini jangan bertemu Gege dulu ya? Nanti kalau Yangyang ikut sakit bagaimana?" Dejun kembali berbicara melalui telephone.

"Tapi Yangyang rindu sekali dengan Gege..." Keluh Yangyang, sembari membelai lembut perutnya.

"Ningning juga rindu Babanya..." Yangyang.

Hendery tersenyum lembut dan mengecup pelipis Yangyang sembari memeluk kekasihnya itu dari samping.

"Baby Ningning sementara ini dengan Daddy dan Papanya dulu ya?" Bisik Hendery. Yangyang langsung menoleh pada Hendery dan terdiam, lalu detik berikutnya Yangyang menoleh pada Kun yang ternyata juga terlihat diam membeku.

"Eekhem!!" Kun langsung berdehem pelan saat menyadari Yangyang menatapnya.

"Iya. Dengan Daddy dan Papanya dulu ya?" Ujar Kun, tidak dapat menyembunyikan senyumnya. Baru saja Hendery menyebut Kun sebagai Papa Ningning. Kun dan Hendery sepakat untuk terlihat akur di hadapan Yangyang dan fokus pada kesehatan Yangyang dan bayinya. Namun Kun tidak menyangka kalau Hendery akan menyebut dirinya sebagai Papanya Ningning. Meski Kun tahu mungkin Hendery hanya bersandiwara, tetap saja Kun merasa sangat bahagia.

Yangyang kembali menatap Hendery dengan takut-takut, namun langsung bernafas lega saat melihat senyum Hendery yang kini menganggukkan kepalanya.

"Yangyang dan princess Ningning harus sehat. Tidak apa-apa ya tidak bertemu Dejun sebentar? Sampai flu Dejun sembuh, oke?" Hendery.

***

Jaemin langsung tersenyum lebar saat pagi ini ia dapat merasakan lengan kekar Jeno dalam pelukannya. Perlahan Jaemin menggeser posisi tidurnya dan memeluk lengan Jeno semakin erat.

"Kenapa semuanya manja padaku? Tanganku sampai kesemutan loh."

Jaemin tertawa pelan dan langsung membuka matanya perlahan saat mendengar suara Jeno berbisik di dekat telinganya. Dan benar saja, begitu Jaemin membuka mata, yang pertama Jaemin lihat adalah senyum Jeno dengan wajah lelah yang masih mengantuk.

EXPECTING [NORENMIN|NOMINREN | HENXIAOYANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang