13. My Sweetest Son

22.9K 2.8K 1K
                                    

"Maaf, maaf. Bisa menunggu sebentar? Aku mengantar anakku dulu."

Sang istri sibuk mengeluarkan ungkapan bersalah pada rekan di seberang telepon sembari membuntuti sang suami yang saat ini berjalan terburu-buru dengan putra kecil dalam gendongan. Di ujung sana, seorang wanita cantik menunggu di depan pintu masuk, menarik ulasan senyuman Jeno yang entah mengapa tiba-tiba menjadi sumringah melihat paras cantik guru muda yang sedang menunggunya itu.

"Jisung-ah!" Panggil Jeno pada pria kecil di gendongannya.

"Ya, Daddy?"

"Jika Bu Mina bertanya pekerjaan Daddy, jawablah kalau Daddy adalah arsitek!"

"Arsitek itu apa, Daddy?"

Dahi Jeno membentuk kernyitan, bingung bagaimana caranya menjelaskan pada si polos yang bicaranya masih belum begitu lancar itu. "Arsitek itu orang yang membuat bangunan besar!"

Jisung mengangguk paham, membuat Jeno tersenyum lebar penuh kebanggaan, tanpa tahu bahwa anak kecil itu sebenarnya tak mengerti sama sekali apa maksud perkataannya barusan. Sementara di belakangnya, Jaemin nampak acuh, lebih tepatnya terlalu terfokus dengan ocehan-ocehan orang yang sedang berada dalam panggilan teleponnya sehingga ia tak begitu mengindahkan percakapan tak mutu antara suami dan anaknya itu.

"Selamat pagi, Lee Jisung~" Guru muda bernama Mina itu membungkukkan badannya ke arah Jisung yang sudah diturunkan Jeno dari gendongan, mengusak rambut pria kecil itu dengan lembut tanpa merusak tatanannya.

"Pagi, seonsaengnim..." Jisung menjawab dengan senyum cerah.

"Ini hari pertama Jisung sekolah, benar?" Tanya Mina, yang disusul oleh anggukan semangat Jisung. Setelahnya, ia melirik sekilas ke arah Jeno yang berada di tepat di belakang Jisung. "Jisung kesini dengan Appa ya?"

Jisung mengangguk mantap. "Kesini dengan Daddy. Mommy juga!"

"Ah, begitu." Mina mengangguk paham, kemudian membungkuk kecil kepada Jeno. "Selamat pagi, pak." Sapanya ramah.

Sementara itu, jangan tanya mengapa Mina tak menyapa Jaemin. Pasalnya, Jaemin yang saat ini berada agak jauh di belakang Jeno, sibuk mengurusi panggilan telepon yang isi percakapannya lumayan kacau. Dan tentu saja, Mina jelas segan mengusik kegiatan Jaemin yang sepertinya memang sangat tak bisa diganggu.

"Mommy dan Daddy tidak bisa menemani Jisung di sekolah ya?" Tanya Mina, yang ingat bahwa kapan hari ketika Jisung didaftarkan playgroup, Jaemin meminta secara khusus kepadanya untuk menjaga Jisung selama di sekolah karena Jaemin dan Jeno harus bekerja.

"Iya. Mommy habis kerja nanti jemput Jisung."

"Kenapa bukan Daddy yang jemput?"

"Daddy pulangnya malam jadi tidak bisa jemput Jisung."

"Hmm, begitu? Memangnya Daddy kerja apa?"

Inilah waktu yang Jeno tunggu-tunggu, saat-saat dimana sang anak membanggakannya kepada guru muda yang cantik itu. Jeno menanti-nanti penuh harap, tak sabar mendengar anaknya berkata dengan lantang bahwa ayahnya adalah perancang bangunan besar.

Jisung, katakan bahwa Daddy adalah arsitek hebat!

"Daddy adalah tukang bangunan."

Jeno syok dadakan, melirik Mina yang kini terperanjat kebingungan. Mina heran bukan main, sejak kapan ayah muda setampan dan serapi itu berprofesi sebagai kuli? Atau memang Jisung saja yang keliru memberi informasi?

The Sweetest Disaster (Nomin Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang