"Minhyung-ah! Kau dicari-cari Jaehyun sejak tadi!"
Mark membuang dengus jengkelnya usai mendengar panggilan dari rekan kerjanya. Entah ini sudah keberapa kalinya para dokter mencari-cari dirinya untuk meminta bantuan. Tentunya sangat mengganggu karena ia pun juga punya banyak sekali panggilan pekerjaan yang tak juga kelar.
Seruan temannya itu lalu ia acuhkan saja. Dengan memeluk banyak alat-alat kesehatan, Mark berlari menapaki anak tangga ke lantai selanjutnya. Ia malas menunggu giliran lift dan lebih memilih menggunakan tangga saja kali ini karena harus lekas mengambil dokumen di ruangan Johnny.
"Lupakan soal itu, Na Jaemin. Sekarang jawab, apa kau hamil anakku?"
Langkah Mark terhenti tepat di tengah-tengah tangga. Alisnya sontak bertautan mendengarkan sebuah percakapan di lantai atas yang sepertinya sedikit tabu untuk didengarkan.
Pemilik suara itu juga rasanya sedikit familier bagi Mark. Maka untuk beberapa detik ia berpikir keras, dan dalam waktu singkat Mark menebak bahwa suara berat itu terdengar seperti...
suara adik dokter Jaehyun, yaitu Jeno.
Lalu dengan perlahan, Mark kembali berjalan dengan berusaha tak menimbulkan suara tapak kaki. Dan tak jauh dari tangga, ia berhasil mengintip dua orang yang sepertinya tengah berseteru di koridor yang cukup sepi -sangat dekat dengan ruangan Johnny.
"Jeno...?" Mark mengernyit begitu memperhatikan bahu besar seorang pemuda yang berdiri membelakanginya. Postur tubuh itu benar-benar terlihat seperti milik Jeno.
Tidak. Mark yakin 100% bahwa dia adalah Jeno.
Kemudian Mark melongokkan kepalanya untuk berusaha melihat siapa pria yang sedang berbicara dengan Jeno. Rupa pria itu tak terlihat jelas karena terhalang oleh tubuh Jeno.
"Kau harus segera menggugurkannya sebelum membesar. Berapa uang yang kau inginkan?"
Mark tak bisa menahan mulutnya yang otomatis terbuka sangat lebar. Tak hanya kaget karena mendengar ucapan Jeno, tapi juga karena sebuah tamparan dramatis yang dilayangkan pria itu kepada Jeno.
Dan Mark sepertinya hampir terkena serangan jantung begitu mata kecilnya bisa melihat dengan jelas bahwa pria yang sedang bersama Jeno adalah Jaemin.
Jaemin meninggalkan Jeno pergi memasuki lift setelah menuturkan ucapan tak terduga yang cukup pedas. Mark entah kenapa menjadi gugup walaupun ia sama sekali tak mengetahui penuh soal perkara mereka berdua.
Yang jelas, dari perdebatan singkat antara Jeno dan Jaemin, Mark dapat mengambil satu buah kesimpulan yang memiliki efek sangat besar.
Jeno menyuruh Jaemin menggugurkan bayinya. Maka itu artinya Jaemin hamil, dan pelakunya adalah Jeno. Mark paham.
Mark pun juga merasa penasaran mengapa dunia bisa sesempit ini. Jeno adalah kenalannya karena ia cukup dekat dengan Jaehyun. Ia juga kenal dengan Jaemin karena Jaemin adalah saudara kesayangan Haechan, kekasihnya. Dan ia tak menyangka bahwa Jeno punya hubungan cukup terlarang dengan Jaemin.
Cukup rumit, dan rasa syok Mark masih belum mereda.
Akibatnya ia lengah, seketika kehilangan fokus dan mendadak secara tak sengaja menjatuhkan salah satu alat medis yang sedang ia bawa.
Alat yang terbuat dari besi itu, tentu saja menimbulkan suara nyaring begitu terhampas di lantai.
Mark menganga dengan kaku. Matanya melirik Jeno yang saat ini menoleh padanya dengan raut kaget yang sama.
Jeno mendapat satu bencana lagi.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Disaster (Nomin Remake)
Fiksi PenggemarRemake story by @ohpurin on Wattpad Bagi Jeno, menikahi Jaemin adalah bencana. Namun hadirnya seorang anak membuat pernikahan mereka menjadi sebuah bencana termanis! NOMIN BXB ✔️ For mature content