"Jadi, apa yang membuatmu tiba-tiba datang ke rumahku?"
Jaemin menggigit bibir bawahnya, tak begitu berani membalas tatapan Yangyang dan hanya menujukan pandangan pada Jisung yang berlarian di ruang tengah untuk mengejar seekor kucing besar.
"Sebenarnya... aku sedang bertengkar dengan Jeno."
Yangyang membelalak. "Jadi sekarang kau kabur dari rumah?!"
Jaemin sontak terlonjak dan mengibaskan kedua tangannya. "Tidak, bukan begitu! Hanya saja, hari ini... Jeno berulang tahun."
"Dia berulang tahun dan kau malah keluar rumah begini?!"
"Aku... aku hanya tak tahu harus apa." ujar Jaemim dengan helaan lesu. "Yangyang-ah, kau tahu cara agar suamimu berhenti marah padamu?"
Yangyang menyenderkan punggungnya, nampak menggumam untuk berpikir sejenak. "Ck. Sejauh ini, aku belum pernah membuat Kun hyung marah. Justru aku yang sering memarahinya. Tapi kami tidak pernah bertengkar. Jika kau memintaku solusi tentang itu, tentu aku tak begitu paham. Hanya saja, aku tahu cara membuat pria melupakan beban pikiran mereka."
"B-bagaimana?"
"Tentu saja! Tentu saja kau harus menggodanya!"
Jaemin melebarkan mata. "M-menggoda--"
"Kau tak pernah menggoda Jeno?! Buruk sekali!"
"Memangnya... kau sering menggoda suamimu?" Tanya Jaemin dengan hati-hati.
"Jelas saja! Jika Kun hyung sedang banyak beban kerja, dia pasti pulang larut sekali! Jadi aku harus menyambut dan menggodanya saat dia pulang agar dia senang!"
"B-bagaimana caranya?"
"Kau ingin tahu yang paling ampuh?"
Jaemin mengangguk dengan tatapan antusias.
"Begini." Yangyang sedikit mencondongkan tubuhnya, memulai untuk bercerita. "Malam itu, aku sebenarnya tahu jika Kun hyung lembur dan pulang terlambat. Aku tak kehabisan akal. Aku memakai kemeja merah muda milik Kun Hyung dan menyambutnya dengan pakaian itu."
Jaemin mengedip canggung. "Hanya itu saja?"
Yangyang mendelik tak terima. "Itu caraku yang paling ampuh! Siapa pria yang tak tergoda melihat istrinya hanya memakai kemeja merah muda kebesaran tanpa dalaman?!"
"APA?! TANPA DA--" Jaemin segera menutup mulutnya sendiri untuk menahan pekikan kagetnya. Matanya masih menatap Yangyang tak percaya.
Memakai kemeja murah muda tanpa pakaian lain... di depan Jeno?
Memalukan!
Jaemin menggeleng cepat. "Aku tidak bisa. Aku tidak--"
"Yak, bukannya kau sedang meminta solusi padaku? Ikuti caraku dan aku yakin Jeno akan lupa segala hal karena terhipnotis denganmu!"
"Tapi..."
"Kau harus belajar, Na-- Lee Jaemin. Kau ingin Jeno terus-menerus marah padamu? Tidak, kan? Ingat bahwa ini hari ulang tahunnya jadi cobalah untuk membuatnya bahagia dan melupakan semua masalahnya."
Benar. Jaemin tak boleh membiarkan suaminya merasakan banyak beban pikiran di hari ulang tahun pria itu. Terlebih, mereka berdua sedang terjebak pada persoalan rumit yang tak akan terselesaikan dengan mudah begitu saja. Saran Yangyang memang belum sepenuhnya dapat menjadi solusi yang tepat, tapi mencoba tak ada salahnya. Walaupun semua itu memalukan --bahkan sangat memalukan-- karena harus menanggalkan semua harga dirinya, Jaemin mungkin harus mempertimbangkan cara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Disaster (Nomin Remake)
FanfictionRemake story by @ohpurin on Wattpad Bagi Jeno, menikahi Jaemin adalah bencana. Namun hadirnya seorang anak membuat pernikahan mereka menjadi sebuah bencana termanis! NOMIN BXB ✔️ For mature content